Penyajian Pecel Observasi Enam Prinsip Hygiene Sanitasi Pecel .1 Pemilihan Bahan Pecel

lainnya dalam penyajian pecel terjadi kontak langsung antara tangan dengan pecel yang disajikan serta bahan-bahan pendukung pecel. Adapun seluruh pedagang menggunakan daun pisang yang dalam keadaan baik dan bersih sebagai alas pembungkus. 5.2.6 Gambaran Hygiene Sanitasi Pengolahan Makanan Pada Pecel Yang Dijual Di Pasar Petisah Tahun 2015 Sesuai dengan 6 prinsip hygiene sanitasi, pedagang dengan kode sampel nomor VI adalah pedagang yang paling banyak memenuhi kriteria hygiene sanitasi disbanding dengan 7 pedagang lainnya. Berdasarkan pengamatan peneliti lakukan, pedagang ini melakukan hampir seluruh kriteria hygiene sanitasi dari pengolahan hingga penyajian yang baik seperti : selalu menjaga kebersihan anggota badan sebelum mengolah pecel. Dia juga menggunakan sarung tangan, penutup kepala, dan celemk saat mengolah pecel. Dia juga tidak bercakap-cakap saat mengolah pecel, tidak menggunakan perhiasan, tidak menggunakan lap meja untuk mengelap tangannya, tidak langsung memegang makanan setelah memegang uang, serta tidak menangani pecel saat sedang batuk dan pilek. Peralatan yang ia gunakan juga selalu dalam keadaan bersih dan dicuci dahulu sebelum digunakan menggunakan air yang mengalir, tempat pengolahan juga bebas dari lalat dan tikus juga lantai dan dinding dalam keadaan yang bersih. Pedagang juga menyediakan tempat khusus untuk menyimpan pecel dan dalam keadaan yang bersih. Tempat pecel dan senbdok pengambil dipisah dan diletakkan pada tempat yang tertutup sehingga terhindar dari debu. Sedangkan pedagang pecel yang paling sedikit memenuhi criteria hygiene sanitasi adalah pedagang dengan kode sampel nomor X. Pedagang ini merupakan salah satu dari pedagang yang tidak memakai sarung tangan saat mengolah pecel sehingga tangannya kontak langsung dengan pecel dan bahan jadi pendukung pecel, pedagang juga tidak menggunakan tutup kepala saat mengolah pecel, tidak menggunakan celemek saat mengolah pecel, menggunakan perhiasan, tidak mencuci tangan saat sebelum mengolah pecel, tidak mencuci tangan dengan sabun setelah keluar dari kamar mandi, bercakap-cakap saat mengolah pecel, menggunakan lap meja untuk mengelap tangan, memegang langsung makanan setelah memegang uang, menangani pecel saat sedang batuk dan pilek, tempat pengolahan tidak bebas dari lalat dan tikus juga lantai dan dinding tidak dalam keadaan yang bersih, tempat penyimpanan pecel juga tidak tertutup dengan baik, tempat pecel dan sendok pecal tidak terpisah, alat pengaduk dan alat sendok pecel diletakkan pada tempat yang terbuka, dan alat pengaduksendok pecel tidak bersih dan tidak terhindar dari debu sehingga pecel bisa saja terkontaminasi dengan bakteri, dan debu.

5.3 Kandungan Bakteri Escherichia coli pada Pecel

Kandungan bakteri Escherichia coli E.coli pada pecel yang di jual di Pasar Petisah diharapkan memenuhi standar yaitu 0 dalam 100 mlsampel. Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap bakteri Escherichia coli E.coli yang telah dilakukan pada pecel yang dijual di Pasar Petisah semua sampel yang berjumlah 10 sampel memenuhi syarat kesehatan. Sehingga Pecel yang dijual di Pasar Petisah layak dan aman untuk dikonsumsi masyarakat. BAB VI KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil observasi hygiene sanitasi pada pecel yang dijual di Pasar Petisah, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Pemilihan bahan baku pecel oleh pedagang pecel di Pasar Petisah memenuhi syarat kesehatan 2. Penyimpanan bahan baku pecel oleh pedagang pecel di Pasar Petisah tidak memenuhi syarat kesehatan 3. Pengolahan bahan baku pecel oleh pedagang pecel di Pasar Petisah tidak memenuhi syarat kesehatan 4. Penyimpanan bahan baku pecel oleh pedagang pecel di Pasar Petisah tidak memenuhi syarat kesehatan 5. Pengangkutan bahan baku pecel oleh pedagang pecel di Pasar Petisah tidak memenuhi syarat kesehatan 6. Penyajian bahan baku pecel oleh pedagang pecel di Pasar Petisah tidak memenuhi syarat kesehatan 7. Hasil kandungan pemeriksaan bakteri Escherichia coli E.coli pada pecel yang dijual di Pasar Petisah sebanyak 10 sampel jumlahnya 1,8 ̴ 0 atau 0100ml sampel. Semua sampel 100 tidak ditemukan adanya kandungan bakteri Escherichia coli E.coli.

6.2 Saran

1. Diharapkan para pedagang dalam menangani penyajian pecel dengan hygiene sanitasi yang baik. Seperti menjaga kebersihan tangan dan

Dokumen yang terkait

Kajian Cemaran Escherichia coli pada Air Tahu yang Dijual Pedagang Kaki Lima di Pasar Bagan Batu Tahun 2006

5 45 72

Hygiene Sanitasi Penjual Dan Analisa Bakteri Escherichia coli Pada Jus Jeruk Yang Dijual Di Kantin Yang Ada Di Universitas Sumatera Utara Medan Tahun 2010

8 90 75

Higiene Sanitasi Pengelolaan Makanan dan Pemeriksaan Escherichia coli pada Peralatan Makan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Mayjen H.A.Thalib Kabupaten Kerinci Tahun 2011

36 161 102

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Sop Buah Yang Dijual Di Pasar Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2011

10 96 104

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Es Kolak Durian Yang Dijajakan Di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan Tahun 2010

5 57 94

Pemeriksaan Escherichia coli PADA Usapan Peralatan Makan Yang Digunakan Oleh Pedagang Makanan Di Pasar Petisah Medan Tahun 2009

4 58 66

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Es Krim Yang Dijajakan Di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan Tahun 2009

7 54 74

Hygiene Sanitasi Pengolahan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli Dalam Susu Kedelai Pada Usaha Kecil Di Kota Medan 2009

7 115 90

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hygiene dan Sanitasi Makanan 2.1.1 Pengertian Hygieni dan Sanitasi Makanan - Hygiene Sanitasi Pengolahan Makanan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli (E.Coli) Pada Pecel Yang Dijual Di Pasar Petisah Tahun 2015

1 22 19

Hygiene Sanitasi Pengolahan Makanan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli (E.Coli) Pada Pecel Yang Dijual Di Pasar Petisah Tahun 2015

0 2 12