Transmigrasi KAJIAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
Pada Gambar 5, terlihat bahwa sebagian penduduk telah melakukan kegiatan Non Farm sebagai mata pencaharian tambahannya dan hanya sedikit
sekali petani yang melakukan usaha sampingan pada kegiatan Off Farm, dari 40 responden hanya 1 satu rumahtangga yang melakukan kegiatan Off Farm,
sedangkan untuk kegiatan Non farm sebagian besar dilakukan oleh petani yang mencari tambahan penghasilan,berupa: usaha penggilingan padi, jasa perontok
padi, dan tengkulak pekerja meubel, P3N, Kepala Dusun, membuka warung, berdagang sayur.
Tabel 12. Mata Pencaharian Rumahtangga Responden Desa Mekar Sari
MT Pencaharian Jumlah RT
On farm 14
35,0 Off Farm
1 2,5
Non farm 25
62,5
Jumlah 40
100,0
Sumber: Data primer diolah, 2012 Rumahtangga yang melakukan kegiatan Non Farm lebih banyak
jumlahnya dibandingkan rumahtangga yang hanya melakukan kegiatan On Farm saja, meskipun rumahtangga yang melakukan kegiatan Non Farm juga tetap
melakukan kegiatan On Farm yang merupakan mata pencaharian utamanya, namun jika dibandingkan jumlah petani yang melakukan kegiatan mata
pencaharian tambahan ternyata lebih banyak dari pada petani yang hanya melakukan kegiatan usaha tani saja, hal berarti sebagian besar rumahtangga petani
merasakan perlunya mencari pendapatan tambahan dari usahatani yang mereka lakukan. Jika dilihat perbandingan antara jumlah total pendapatan dari suatu
kegiatan mata pencaharian rumah tangga yang dibandingkan dengan jumlah total rumahtangga yang melakukan kegiatan mata pencaharian tersebut. Total
Pendapatan kegiatan On Farm ternyata memberikan kontribusi terbesar yaitu 41,63 persen dan Off Farm hanya 0,4 persen sedangkan kegiatan Non Farm
memberikan kontribusi pendapatan totalth sebesar 57,98 persen.
Dibawah Garis kemiskinan
48 Diatas Garis
kemiskinan 52
Gambar 6 Persentase Status Kesejahteraan Rumahtangga Responden Desa Mekar Sari, 2012.
Jika dilihat dari persentase 52 persen rumahtangga responden berada diatas garis kemiskinan, sisanya termasuk kategori miskin dan sangat miskin, sehingga
persentase rumahtangga responden yang termasuk kategori miskin dan sangat miskin sebanyak 48 persen. Kondisi ini perlu diwaspadai seiring terus
meningkatnya populasi penduduk, maka perlu adanya upaya antisipasi meningkatnya jumalah rumahtangga miskin. Hampir setengah dari hasil kuisioner
memperlihatkan responden berada pada garis kemiskinan, yang rata-rata hanya memiliki lahan 0-3 ha, serta bekerja sebagai nelayan, pendapatan terendah adalah
rumahtangga yang hanya bekerja sebagai buruh tani tenaga upahan yang tidak memiliki lahan sendiri.
Rumahtangga miskin cenderung melakukan pergeseran kegiatan mata pencaharian rumahtangga pada kegiatan Non Farm, dengan tujuan untuk
meningkatkan pendapatan rumahtangga. Akan tetapi hasil studi ini justru menunjukkan bahwa kegiatan mata pencaharian tambahan Non Farm justru tidak
memberikan kontribusi pendapatan yang lebih tinggi daripada kegiatan mata pencaharian On Farm. Hal ini dikarenakan kegiatan Non Farm yang dilakukan
rumahtangga lebih banyak pada jenis kegiatan usaha kecil yang tidak produktif dan lebih pada sektor informal berupa perdagangan dan jasa.