Refleksi Teori Von Thunen pada hasil Studi

ditingkat desa yang belum ada. Kondisi Ekologi, terlihat bahwa sebagian besar wilayah pasang surut Kabupaten Banyuasin, telah dibuka untuk areal pertanian dan pemukiman, kondisi pengairan lahan usahatani yang masih memerlukan perbaikan pada saluran air, serta adanya perubahan curah hujan, karena adanya perubahan iklim yang terjadi akibat semakin meluasnya pembukaan lahan sehingga membutuhkan kepekaan petani terhadap musim tanam. 4. Setelah 31 tahun dibukanya daerah transmigrasi di Kabupaten Banyuasin, daerah tersebut belum mampu menjadi pusat pelayanan dan pertumbuhan ekonomi baru sebagaimana refleksi teori Christaller dan teori Von Thunen, meskipun demikian kawasan transmigrasi ini tetap penting karena bisa memberikan sumber nafkah minimal bagi warga transmigran melalui kombinasi sumber nafkah yang berasal dari on farm dan non Farm berbasis pertanian.

9.2 Saran

Saran yang dapat diberikan dari hasil pembahasan dalam penelitian ini yaitu: 1. Perlu adanya upaya antisipasi meningkatnya tingkat kemiskinan di daerah pasang surut akibat pergeseran kegiatan mata pencaharian kearah kegiatan perdagangan dan jasa informal non farm yang belum menjanjikan keberlanjutannya, sehingga dibutuhkan peran pemerintah, lembaga masyarakat serta rumahtangga itu sendiri untuk melakukan upaya-upaya peningkatan pendapatan rumahtangga melalui kegiatan ekonomi produktif pedesaan yang berbasis usaha tani padi sawah pasang surut, sehingga tercapai ketahanan ekonomi rumahtangga dan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi wilayah. 2. Kegiatan menambah frekuensi panen dalam setahun 2 kali tanam, serta pengolahan hasil pertanian serta efektifitas rantai pemasaran hasil pertanian perlu dilakukan secepatnya untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui perbaikan sarana pengairan irigasi dan pembentukan lembaga pemasaran di tingkat desa. 3. Perlu adanya upaya pembatasan ekspansi lahan yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengatasi penurunan carrying capacity lahan yang terus menurun dan kepadatan agraris yang cukup tinggi serta daya dukung kehidupan yang masih dibawah UMR sehingga perlu adanya upaya dan kesadaran masyarakat dalam membatasi pembukaan dan perluasan areal pertanian serta pemukiman, dan perlu usaha rehabilitasi kawasan penyangga lingkungan sesuai peruntukanya.

9.3. Implikasi Kebijakan:

Program transmigrasi yang masih terus berlanjut hingga saat ini sebaiknya dihentikan sementara, mengingat semakin terbatasnya ketersediaan lahan dan carrying capacity lahan pasang surut yang terus menurun di Kabupaten Banyuasin. Program transmigrasi yang dilakukan di Kabupaten Banyuasin juga tidak memberikan kesejahteraan yang baik bagi rumah tangga petani dan mengakibatkan kemiskinan yang jika dibiarkan akan terus meningkat akibat pertambahan penduduk yang cepat. Sehingga perlu di lakukan pembinaan secara berkelanjutan di wilayah transmigrasi untuk mensinergikan kegiatan on farm dan non farm kearah industri pertanian. DAFTAR PUSTAKA Alkadri et al. 2001. Manajemen Teknologi untuk pengembangan Wilayah. Revisi. Pusat Pengkajian Teknologi Pengembangan Wilayah. Jakarta. CV. Cahaya Ibu.. Badan Pusat Statistik. 1993. Statistik Kesejahteraan Rakyat. Jakarta. Badan Pusat Statistik Nasional. Badan Pusat Statistik. 2008. Luas lahan menurut Penggunaannya di Indonesia. Jakarta. Badan Pusat statistik. Badan Pusat Statistik. 2010. Banyuasin Dalam Angka 2010. Sumatera Selatan Badan Pusat statistik Provinsi. Badan Pengembangan dan penelitian Pertanian. 1997. Pengeloaan Tanah Dan Air di Lahan Pasang Surut . Proyek Penelitian Pengembangan Pertanian Rawa Terpadu-ISDP. Balittra, 2010. Implementasi Sistem Tata Air Satu Arah Di Lahan Rawa Pasang Surut. Bappenas. 2010. Menanggulangi Kemiskinan Dan Kelaparan. Laporan Perkembangan Pencapaian Pembangunan Millenium Indonesia. Buku Profil Desa dan Kelurahan. Desa Mekar Sari. 2010. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa. Kabupaten Banyuasin. Buku Profil Desa dan Kelurahan. Desa Telang Rejo. 2010. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa. Kabupaten Banyuasin. Barchia, M.F. 2006. Gambut Agrosistem dan Transformasi Karbon. Gadjah Mada University press. Yogyakarta. Bratakusumah, D.S dan Riyadi. 2004. Perencanaan Pembangunan Daerah, Strategi Menggali Potensi Dalam Mewujudkan Otonomi Daerah . Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama. Chuzaimah. 2006. Analisis Keragaan ekonomi Rumah tangga petani peserta dan non peserta rice estate di lahan pasang surut Delta Telang I Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan. Bogor. Tesis Sekolah Pascasarjana. IPB. Dahuri R, 1998. Pembangunan Pertanian Berkelanjutan:Dalam Perspektif Ekonomi, Sosial Dan Ekologi. Agrimedia. Volume 4 No II tahun 1998. http:agrimedia.mb.ipb.ac.id , diakses 22 Juli 2012. Dharmawan, A. H. 2001. Farm Household Livelihood Strategies and Socio- Economic Changes in Rural Indonesia . Disertasi. University Of Goettingen. Germany. Dharmawan, A.H. 2007. Sistem Penghidupan dan Nafkah Pedesaan. Jurnal Transdisiplin, Komunikasi dan Ekologi Manusia. Volume 01. No.02. Dharmawan , A.H. 2011. Otoritas Lokal Dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam: Menatap Otonomi Desa dalam perspektif Sosiologi Pembangunan dan Ekologi Politik. Menuju Desa 2030. Bogor. Crespent Press. Direktorat Rawa dan Pantai, Departemen PU. 2009. Potensi dan Tantangan Pengembangan Rawa Indonesia. Makalah Seminar Lokakarya Pengelolaan Rawa dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional . Jakarta. Ellis, F. 2000. Rural Livelihood and Diversity in Developing Countries. Oxford New York. University Press Inc. Eddrisea, F. 2004. Kajian Potensi Kawasan Pesisir Untuk Pengembangan Kegiatan Perikanan di Kabupaten Banyuasin Propinsi Sumatera Selatan . Bogor.Tesis Sekolah Pascarjana. Institut Pertanian Bogor Hamengkubowono X. 2005. Pertanian Lestari sebagai Usaha Membangun Kesejahteraan Petani. Pangan Kearifan Lokal dan Keanekaragaman Hayati . Yogyakarta. Cindelaras Pustaka Rakyat Cerdas. Harianto. 2011. Revitalisasi Kelembagaan Ekonomi Pertanian dan Pedesaan. Menuju Desa 2030 . Bogor. Crespent press. Harvitgsen G, 2001.Carrying Capacity, Concept of, Encyclopedia of Biodiversity, vol 1, 2001. State University of New York, College of Geneseo Higgins and Savoe. 2005. Regional Development theories and their application. New Brunswick USA and London U.K. Transaction Publisher. Honachefsky, W.B. 2000. Ecologically Based Municipal Land Use Planning. Florida. USA. Lewis Publisher and CRC Press LLC. Humas Kabupaten Banyuasin. 2011. Potensi Daerah. http:humas.banyuasinkab.go.id . Diakses 9 Maret 2012. Juanda, B. 2009. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Bogor. IPB Press. Litbang Deptan. 2008. Mengelola Lahan Pasang Surut Secara Bijak. http:www.litbang.deptan.go.id , diakses 27 Juni 2011. Maas, A. 2003. Peluang dan konsekuensi pemanfaatan lahan rawa pada masa mendatang . Pidato Pengukuhan. Ilmu Tanah. Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada. Mulyanto, B dan Sumawinata, B. 2008. Pengelolaan lahan Gambut secara Ekologis Untuk Kesejahteraan Masyarakat . Center For Wetlands Studies. Department Of Soil Science. Bogor. Institut Pertanian Bogor. .. Mulyanto. 2008. Prinsip-prinsip Pengembangan Wilayah. Yogyakarta .Graha Ilmu. Noor, M. 2001. Pertanian Lahan Gambut Potensi dan Kendala. Yogyakarta. Kanisius. Nune, P et al. 2003. The Ecological Economics Biodiversity. Massachussetts. USA. Edward Elgar Publishing , Inc. Pakpahan, A. 2004. Petani Menggugat. Jakarta. Max Havelaar Indonesia Foundation. Partap, T. et al. Report Of the APO Seminar. 2001. Rural Development and Enviromental Conservation . Tokyo. Asian Productivity Organization.. Pattinama, M.J. 2009. Pengentasan kemiskinan dengan kearifan lokal. Jurnal Makara, Humaniora, Volume 13, No 1, Juli 2009. Program Studi Sosial ekonomi. Ambon. Universitas Pattimura. Pike et al. 2006. Local and Regional Development. New York. USA and Canada. Routledge. Pramanti, A. 2010. Perubahan Interaksi Sosial Masyarakat Transmigran Sebagai Akibat Adopsi Teknologi Pengelolaan Lahan Rawa Pasang Surut . Tesis Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya. Pramono, R.B. 2003. Analisis Manfaat Kegiatan Rice Estate pada Petani di Daerah Pasang Surut Telang I Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan . Tesis Program Studi Agribisnis Program Pascasarjana. Universitas Sriwijaya. Priyarsono, D.S, et al. 2007. Ekonomi Regional. Jakarta. Universitas Terbuka. Rajab Kat. 2006. Memberdayakan Kearifan Lokal bagi komunitas Adat Terpencil. http:www.depsos.go.id , 20 Februari 2012. Rusdiyatmoko, A dan zubaidah, A. 2003. Analisis Spektral Data Modis untuk Pemanfaatan HutanLahan. Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan MAPIN XIV . Jakarta. LAPAN.