BB 3 8 15 BB 6 5 16 BB 9 6 16 Storybooks for Children

clxv CPBR 2 11 15 “Ya,” jawab Bela tanpa ragu-ragu. Tetapi si Buruk Rupa melihat bayang-bayang kesedihan di mata Bela. Kemudian Bela menambahkan, “Kalau ssja aku bisa melihat ayahku lagi, walau hanya sekejap.”

095. BB 3 8 15

“Yes,” said Belle without hesitation, but the Beast saw a trace of sadness in her eyes. Then Belle added, “If only I could see my father again, even for a minute.” CPBR 5 11 15 “Ya,” jawab Bela tanpa ragu-ragu. Tetapi si Buruk Rupa melihat bayang-bayang kesedihan di mata Bela. Kemudian Bela menambahkan, “Kalau ssja aku bisa melihat ayahku lagi, walau hanya sekejap.” 096.BB 4 1 1 16 “Yes,” said Belle without hesitation, but the Beast saw a trace of sadness in her eyes. Then Belle added, “If only I could see my father again, even for a minute.” “ You can,” the Beast said, handing her the magic mirror. CPBR 6 1 16 “Ya,” jawab Bela tanpa ragu-ragu. Tetapi si Buruk Rupa melihat bayang- bayang kesedihan di mata Bela. Kemudian Bela menambahkan, “Kalau ssja aku bisa melihat ayahku lagi, walau hanya sekejap.” “Kau bisa,” kata si Buruk Rupa, sambil mengulurkan cermin ajaibnya. 0 97. BB 10 2 16 “Yes,” said Belle without hesitation, but the Beast saw a trace of sadness in her eyes. Then Belle added, “If only I could see my father again, even for a minute.” “You can,” the Beast said, handing her the magic mirror. CPBR 1 1 16 “Ya,” jawab Bela tanpa ragu-ragu. Tetapi si Buruk Rupa melihat bayang- bayang kesedihan di mata Bela. Kemudian Bela menambahkan, “Kalau ssja aku bisa melihat ayahku lagi, walau hanya sekejap.” clxvi “Kau bisa,” kata si Buruk Rupa, sambil mengulurkan cermin ajaibnya. 098. BB 12 3 16 “You can,” the Beast said, handing her the magic mirror. Belle gazed into it with wonder, for there was Maurice, trudging through the forest. But he looked frail and old. Even as she watched, her father collapsed in a heap. CPBR 20 4 16 Bela memandang keheranan ke dalam cermin. Dilihatnya Maurice berjalan terhuyung-huyung di dalam hutan. Dia kelihatan tua dan lemah. Saat Bela memandangnya itu, Maurice terjerembab. “Kau bisa,” kata si Buruk Rupa, sambil mengulurkan cermin ajaibnya.

099. BB 6 5 16

Belle gazed into it with wonder, for there was Maurice, trudging through the forest. But he looked frail and old. Even as she watched, her father collapsed in a heap. CPBR 10 6 16 Bela memandang keheranan ke dalam cermin. Dilihatnya Maurice berjalan terhuyung-huyung di dalam hutan. Dia kelihatan tua dan lemah. Saat Bela memandangnya itu, Maurice terjerembab.

100. BB 9 6 16

Belle gazed into it with wonder, for there was Maurice, trudging through the forest. But he looked frail and old. Even as she watched, her father collapsed in a heap. CPBR 11 7 16 Bela memandang keheranan ke dalam cermin. Dilihatnya Maurice berjalan terhuyung-huyung di dalam hutan. Dia kelihatan tua dan lemah. Saat Bela memandangnya itu, Maurice terjerembab. 101. BB 11 6 16 Belle gazed into it with wonder, for there was Maurice, trudging through the forest. But he looked frail and old. Even as she watched, her father collapsed in a heap. CPBR 11 8 16 Bela memandang keheranan ke dalam cermin. Dilihatnya Maurice berjalan terhuyung-huyung di dalam hutan. Dia kelihatan tua dan lemah. Saat Bela memandangnya itu, Maurice terjerembab. clxvii

102. BB 1 8 16