BB 4 5 21 BB 1 5 21 Storybooks for Children

clxxx Si Buruk Rupa menggerung kesakitan, membuat Gaston ketakutan. Ketika mundur menjauh dari si Buruk Rupa yang terluka, Gaston kehilangan pijakan dan jatuh dari atap ke tengah kabut di bawah.

145. BB 4 5 21

Gaston screamed for mercy. The Beast granted it and turned away from his foe. Then Belle watched helplessly as Gaston rose up and plunged a knife into the Beast’s back. The Beast roared in pain, frightening Gaston. Backing away from the wounded Beast, the hunter lost his footing and fell off the roof into the fog below. Brokenhearted, Belle flew to the Beast’s side. “You come back,” the Beast said weakly. “At least I can see you one last time.” CPBR 6 8 21 Gaston menjerit memohon ampun. Si Buruk Rupa mengampuninya dan meninggalkan musuhnya. Bela memandang tak berdaya ketika Gaston bangkit dan menusukkan pisaunya ke punggung si Buruk Rupa. Si Buruk Rupa menggerung kesakitan, membuat Gaston ketakutan. Ketika mundur menjauh dari si Buruk Rupa yang terluka, Gaston kehilangan pijakan dan jatuh dari atap ke tengah kabut di bawah. Dengan hati yang hancur Bela berlari mendekati si Buruk Rupa. “Kau kembali,” kata si Buruk Rupa lemah. “Paling tidak aku bis a melihatmu untuk terakhir kali.”

146. BB 1 5 21

Gaston screamed for mercy. The Beast granted it and turned away from his foe. Then Belle watched helplessly as Gaston rose up and plunged a knife into the Beast’s back. The Beast roared in pain, frightening Gaston. Backing away from the wounded Beast, the hunter lost his footing and fell off the roof into the fog below. Brokenhearted, Belle flew to the Beast’s side. “You come back,” the Beast said weakly. “At least I can see you one last time.” CPBR 2 9 21 Gaston menjerit memohon ampun. Si Buruk Rupa mengampuninya dan meninggalkan musuhnya. Bela memandang tak berdaya ketika Gaston bangkit dan menusukkan pisaunya ke punggung si Buruk Rupa. clxxxi Si Buruk Rupa menggerung kesakitan, membuat Gaston ketakutan. Ketika mundur menjauh dari si Buruk Rupa yang terluka, Gaston kehilangan pijakan dan jatuh dari atap ke tengah kabut di bawah. Dengan hati yang hancur Bela berlari mendekati si Buruk Rupa. “Kau kembali,” kata si Buruk Rupa lemah. “Paling tidak aku bis a melihatmu untuk terakhir kali.”

147. BB 4 6 21