49
Tabel 6. Karakteristik Petani Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Pasir Gaok Tahun 2010
Tingkat Pendidikan
Pemilik Penggarap Penggarap
Jumlah Orang
Persen Jumlah
Orang Persen
Tidak sekolah 0,00
2 6,67
SD 25
83,33 19
63,33 SLTP 2
6,67 3
10,00 SLTA 3
10,00 6
20,00
Jumlah 30 100,0
30 100,00
Sumber: Data primer diolah 2010
5.2.3 Status Usahatani
Berdasarkan status usahatani yang disajikan dalam Tabel 7 diketahui bahwa sebagian besar petani menjalankan usahatani padi sebagai pekerjaan utama.
Persentase jumlah petani pemilik penggarap yang menjalankan usahatani padi sebagai pekerjaan utama sebesar 96,67 persen sedangkan persentase untuk petani
penggarap sebesar 83,33 persen.
Tabel 7. Karakteristik Petani Responden Berdasarkan Status Usahatani di Desa Pasir Gaok Tahun 2010
Status Usahatani Pemilik Penggarap
Penggarap Jumlah
Orang Persen
Jumlah Orang
Persen
Utama 29 96,67
25 83,33
Sampingan 1 3,33
5 16,67
Jumlah 30
100.00 30
100,00
Sumber: Data primer diolah 2010
Tingginya persentase jumlah petani yang menjalankan usahatani padi sebagai pekerjaan utama karena sebagian besar petani tersebut tidak memiliki
pekerjaan lain di luar usahatani atau walaupun memiliki usaha sampingan di luar usahatani tetapi pendapatannya dari usaha sampingan tersebut masih di bawah
tingkat pendapatan usahatani. Sedangkan bagi petani yang menjalankan usahatani padi sebagai pekerjaan sampingan adalah petani yang memiliki pekerjaan lain
sebagai pegawai negeri sipil yaitu petugas kantor desa.
50
5.2.4 Luas Lahan Garapan
Karakteristik petani yang menjadi responden berdasarkan luas lahan garapan disajikan pada Tabel 8. Terlihat bahwa luas lahan yang digarap petani di Desa
Pasir Gaok cukup beragam, yaitu dari petani yang hanya memiliki luas lahan garapan seluas 0,03 hektar sampai dengan petani yang memiliki luas lahan
garapan seluas 1,00 hektar. Pada Tabel 8 juga dapat dilihat bahwa sebagian besar petani pemilik penggap yang menjadi responden dalm penelitian ini memiliki luas
lahan garapan antara 0,01 hektar sampai dengan 0,20 hektar dengan persentase sebesar 56,67 persen. Sedangkan untuk petani penggarap, sebagian besar memiliki
luas lahan garapan antara 0,41 hektar sampai dengan 0,60 hektar dengan persentase sebesar 36,67 persen.
Tabel 8. Karakteristik Petani Responden Berdasarkan Luas Lahan Garapan di Desa Pasir Gaok Tahun 2010
Luas Lahan Garapan Ha
Pemilik Penggarap Penggarap
Jumlah Orang
Persen Jumlah
Orang Persen
0,01 – 0,20 17
56,67 10
33,33 0,21 – 0,40
10 33,33
8 26,67
0,41 – 0,60 3
10,00 11
36,67 0,61 – 0,80
0,00 0,00
0,81 – 1,00 0,00
1 3,33
Jumlah 30 100,00
30 100,00
Sumber: Data primer diolah 2010
Persentase jumlah petani pemilik penggarap yang memiliki lahan garapan seluas 0,21 hektar hingga 0,40 hektar sebesar 33,33 persen dan persentase jumlah
petani yang memiliki lahan garapan seluas 0,41 hektar hingga 0,60 hektar sebesar 10,00 persen. Luas garapan yang dimiliki petani pemilik penggarap di Desa Pasir
Gaok masih tergolong sempit karena luasnya tidak sampai satu hektar dan dari data yang didapat diketahui bahwa lahan garapan petani pemilik penggarap yang
51 paling luas hanya sebesar 0,55 hektar. Hal ini disebabkan karena sebagian besar
lahan garapan petani pemilik penggarap berasal dari warisan orang tua. Sedangkan persentase jumlah petani penggarap yang memiliki lahan
garapan seluas 0,01 hektar hingga 0,20 hektar sebesar 33,33 persen, 0,21 hektar hingga 0,40 hektar sebesar 26,67 persen dan persentase jumlah petani yang
memiliki lahan garapan seluas 0,81 hektar hingga 1,00 hektar sebesar 3,33 persen. Luas garapan yang dimiliki petani penggarap di Desa Pasir Gaok masih tergolong
sempit walaupun begitu masih lebih luas jika dibandingkan dengan luas lahan garapan yang dimilki petani pemilik penggarap. Kecilnya luas garapan petani
penggarap disebabkan daerah tersebut masih didominasi oleh petani yang menggarap lahannya sendiri sehingga petani penggarap tidak mendapatkan
kesempatan untuk mengelola lahan garapan yang lebih luas.
5.2.5 Pengalaman Usahatani