Analisis Pendapatan Usahatani padi

87

7.3 Analisis Pendapatan Usahatani padi

Pendapatan merupakan balas jasa dari kerjasama faktor-faktor produksi lahan, tenaga kerja, modal dan pengelolaan. Sedangkan secara harfiah, pendapatan dapat didefinisikan sebagai sisa dari pengurangan nilai penerimaan yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan. Berdasarkan analisis pendapatan ini dapat diketahui gambaran usahatani di Desa Pasir Gaok yang dilakukan oleh kedua golongan petani yaitu petani pemilik penggarap dan petani penggarap. Pendapatan usahatani padi merupakan selisih dari penerimaan yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan. Hasil perhitungan pendapatan usahatani padi tahun 2009 dalam satu kali musim tanam disajikan pada Tabel 20. Diketahui bahwa pendapatan atas biaya tunai dari petani pemilik penggarap jauh lebih besar dibandingkan petani penggarap. Pendapatan atas biaya tunai untuk petani pemilik penggarap sebesar Rp 12.966.642,65 sedangkan untuk petani penggarap sebesar Rp 7.631.500,40. Selisih pendapatan atas biaya tunai untuk petani pemilik penggarap dengan petani penggarap cukup besar, yaitu sebesar Rp 5.335.142,25. Berdasarkan Tabel 20 dapat juga diketahui bahwa pendapatan atas biaya total dari petani pemilik penggarap lebih besar dibandingkan petani penggarap. Pendapatan atas biaya total untuk petani pemilik penggarap sebesar Rp 10.450.243,79 sedangkan untuk petani penggarap sebesar Rp 7.269.806,20. Selisih pendapatan atas biaya total untuk petani pemilik penggarap dengan petani penggarap tidak terlalu besar, yaitu sebesar Rp 3.180.437,59. Rendahnya pendapatan petani penggarap bukan hanya disebabkan karena rendahya produksi tetapi disebabkan juga tingginya biaya bagi hasil yang harus dikeluarkan untuk pemilik lahan. 88 Tabel 20. Analisis Pendapatan dan RC Rasio Usahatani Per Hektar Padi Petani Pemilik Penggarap dan Petani Penggarap di Desa Pasir Gaok Tahun 2009 Keterangan Petani Pemilik Penggarap Petani Penggarap Nilai Rupiah Persentase Nilai Rupiah Persentase Penerimaan Usahatani Penerimaan Tunai 6.909.090,91 37,06 6.384.285,71 35,68 Penerimaan diperhitungkan 11.736.217,55 62,94 11.509.883,48 64,32 Total Penerimaan 18.645.308,46 100,00 17.894.169,19 100,00 Biaya Usahatani Total Biaya Tunai 5.678.665,81 69,29 10.262.668,79 96,60 Total Biaya Diperhitungkan 2.516.398,86 30,71 361.694,20 3,40 Total Biaya 8.195.064,67 100,00 10.624.362,99 100,00 Pendapatan Atas Biaya Tunai 12.966.642,65 - 7.631.500,40 - Pendapatan Atas Biaya Total 10.450.243,79 - 7.269.806,20 - RC atas Biaya Tunai 3,28 - 1,74 - RC atas Biaya Total 2,28 - 1,68 - Sumber: Data primer diolah 2010 Hasil analisis RC rasio antara petani pemilik penggarap dan petani penggarap dapat dilihat pada Tabel 20. RC rasio atas biaya tunai dari petani pemilik penggarap di Desa Pasir Gaok sebesar 3,28 sedangkan untuk petani penggarap sebesar 1,74. Hal ini berarti tiap rupiah biaya tunai yang dikeluarkan oleh petani pemilik penggarap dan petani penggarap akan memberikan penerimaan masing-masing sebesar Rp 3,28 dan Rp 1,74. Setelah memasukkan biaya yang diperhitungkan sebagai komponen biaya total, maka nilai RC rasio atas biaya total untuk petani pemilik penggarap dan petani penggarap masing- masing sebesar 2,28 dan 1,68. Nilai RC rasio masing-masing petani yang lebih dari satu menunjukkan bahwa usahatani yang dilakukan layak untuk diusahakan namun jika dihubungkan dengan efisiensi ekonomi, penggunaan faktor-faktor produksi belum efisien. 89 RC rasio total untuk petani pemilik pengggarap lebih besar dibandingkan dengan petani penggarap. Hal ini disebabkan produktivitas petani penggarap lebih rendah jika dibandingkan petani pemilik penggarap. Selain itu petani penggarap harus mengeluarkan biaya bagi hasil yang proporsinya cukup besar sehingga biaya tunai yang harus dikeluarkan menjadi tinggi. Biaya tunai yang tinggi berpengaruh terhadap biaya total. 90

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN