33
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pasir Gaok, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan
dengan sengaja purposive dan dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan salah satu sentra produksi padi di Kecamatan Rancabungur. Selain itu,
di daerah tersebut walaupun lahan garapannya relatif sempit namun masih banyak petani yang menggarap lahannya sendiri. Kegiatan pengumpulan data dilakukan
dari bulan Juni sampai Juli 2010. Waktu tersebut digunakan untuk memperoleh data dan keterangan dari petani dan instansi-instansi yang terkait.
4.2 Metode Pengumpulan Data dan Penentuan Responden
Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari jawaban atas pertanyaan yang diperoleh
melalui kuesioner dan wawancara pada responden petani maupun pihak-pihak yang terkait lainnya. Responden dipilih dengan metode purposive sampling,
dimana pengambilan sample tidak dilakukan secara acak melainkan dengan pertimbangan tertentu dan secara sengaja. Responden yang digunakan dalam
penelitian ini adalah petani padi sebanyak 60 orang yang diambil dari jumlah total populasi petani padi di Desa Pasir Gaok. Kemudian dari total populasi petani padi,
responden dibagi lagi menurut status petani, yaitu 30 petani pemilik-penggarap dan 30 petani penggarap. Menjelaskan karakteristik petani membutuhkan data
yang meliputi jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman usahatani, status petani, luas lahan usahatani, dan
keanggotaan kelompok tani. Data yang digunakan untuk menganalisis tingkat
34 efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi usahatani padi adalah luas sawah
garapan, varietas padi yang ditanam, produksi padi, penggunaan bibit, pupuk, pestisida, tenaga kerja keluarga, tenaga kerja luar keluarga dan tenaga kerja
hewan atau mesin serta penggunaan faktor-faktor produksi lainnya. Sedangkan data yang digunakan untuk mengestimasi pendapatan dan biaya usahatani adalah
jumlah produksi, harga jual gabah, biaya input seperti harga benih, harga pupuk, harga pestisida, dan sebagainya. Selain itu, diperlukan juga informasi mengenai
pembagian tanggung jawabrisiko dan besarnya bagian yang diterima penggarap, serta informasi lainnya. Data sekunder digunakan untuk memperkuat data primer
yang diperoleh. Data sekunder diperoleh dari berbagai literatur di lembaga atau instansi yang ada kaitannya dengan masalah penelitian seperti, Dinas Pertanian
Kabupaten Bogor, kantor Desa Pasir Gaok, kantor Kecamatan Rancabungur, internet, dan sebagainya.
4.3 Metode Analisis Data