42 RC ratio atas biaya tunai
BT oduk
Nilai Pr
= ………………………… 4.5
RC ratio atas biaya total BD
BT oduk
Nilai +
= Pr
…………………………. 4.6 Dimana:
NP = Nilai produk, adalah hasil kali jumlah unit produk dengan harga Rp BT = Biaya Tunai Rp
BD = Biaya diperhitungkan Rp Dimana :
Jika RC 1 maka usahatani tersebut menguntungkan untuk diusahakan Jika RC 1 maka usahatani tersebut tidak menguntungkan untuk diusahakan
4.4 Konsep Pengukuran Variabel
Variabel yang diamati merupakan data dan informasi mengenai usahatani padi yang diusahakan baik oleh petani pemilik penggarap maupun petani
penggarap pada satu musim tanam. Dalam menganalisis pendapatan usahatani padi, variabel-variabel yang digunakan yaitu:
1. Luas lahan garapan, luas areal sawah yang digunakan untuk usahatani padi,
satuan yang digunakan adalah hektar. 2.
Modal, barang ekonomi berupa lahan, bangunan,alat-alat mesin, tanaman di lapangan, sarana produksi dan uang tunai yang digunakan untuk menghasilkan
padi. 3.
Tenaga kerja, tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi baik untuk mengelolaan lahan, penanaman, pemupukan, penyemprotan, pemeliharaan,
dan pemanenan. Tenaga kerja dibedakan menjadi tenaga kerja dalam keluarga dan tenaga kerja luar keluarga.
4. Produksi total adalah hasil padi yang didapat dari luas lahan tertentu, diukur
dalam kilogram.
43 5.
Produktivitas, hasil produksi yang diperoleh per luas lahan, diukur dalam kilogram per hektar.
6. Biaya tunai, besarnya nilai uang yang dikeluarkan petani untuk membeli
benih, pupuk, pestisida, dan upah tenaga kerja luar keluarga. Biaya yang dipergunakan untuk membayar pajak dan penyusutan alat-alat pertanian
termasuk dalam biaya tetap tunai, satuan yang digunakan adalah rupiah. 7.
Biaya yang diperhitungkan adalah pengeluaran untuk pemakaian input milik sendiri dan pemakaian tenaga kerja dalam keluarga berdasarkan tingkat upah
yang berlaku. 8.
Biaya total, penjumlahan dan biaya tunai dan biaya yang diperhitungkan. 9.
Harga produk, harga padi ditingkat petani dalam satu musim panen, satuan yang digunakan adalah rupiah per kilogram.
10. Penerimaan usahatani merupakan nilai produksi yang diperoleh dari produk
total dikalikan dengan harga jual di tingkat petani, satuan yang digunakan adalah rupiah.
11. Pendapatan usahatani merupakan selisih antara penerimaan dan biaya
usahatani. Perhitungan pendapatan dilakukan atas biaya tunai dan biaya total. Pendapatan atas biaya tunai merupakan selisih penerimaan usahatani dengan
biaya tunai, sedangkan pendapatan atas biaya total merupakan selisih antara penerimaan usahatani dengan biaya total.
Untuk menganalisis tingkat efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi usahatani padi pada penelitian ini menggunakan variabel sebagai berikut:
1. Lahan X1, luas lahan sawah dimana petani melakukan kegiatan penanaman
padi dalam satu musim tanam dan diukur dengan satu satuan hektar.
44 2.
Benih X2, jumlah benih padi yang digunakan dalan usahatani padi selama satu musim tanam dan diukur dengan satuan kilogram.
3. Pupuk urea X3, jumlah pupuk urea yang digunakan dalam proses produksi
usahatani padi dalam satu musim tanam dan diukur dengan satuan kilogram. 4.
Pupuk SP-36 X4, jumlah pupuk SP-36 yang digunakan dalam proses produksi usahatani padi dalam satu musim tanam dan diukur dengan satuan
kilogram. 5.
Pupuk KCl X5, jumlah pupuk KCl yang digunakan dalam proses produksi usahatani padi dalam satu musim tanam dan diukur dengan satuan kilogram.
6. Pestisida padat X6, jumlah pestisida padat yang digunakan dalam proses
produksi usahatani dalam satu musim tanam dan diukur dengan satuan kilogram.
7. Pestisida cair X7, jumlah pestisida cair yang digunakan dalam proses
produksi usahatani dalam satu musim tanam dan diukur dengan satuan mililiter.
8. Tenaga kerja X8, tenaga kerja yang digunakan dalam satu musim tanam
yaitu mulai dari pengolahan sampai panen, baik yang berasal dari dalam maupun luar keluarga. Seluruh tenaga kerja diukur dalam jumlah hari orang
kerja HOK . 9.
Produksi Y, Jumlah total produksi padi yang dihasilkan petani pada sebidang lahan pertanian dengan luasan tertentu dan diukur dengan satuan kilogram.
45
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
5.1 Kondisi Goegrafi dan Demografi
Desa Pasir Gaok merupakan salah satu desa dari tujuh desa yang ada di Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor, dengan memiliki ketinggian di atas
permukaan laut ± 300 meter, curah hujan ± 200 milimeter dan rata-rata suhu udara 28º - 32º Celsius. Bentuk wilayah rata-rata datar karena wilayah berombak hanya
satu persen. Desa Pasir Gaok merupakan desa yang terletak sebelah Timur Ibu Kota Kecamatan Rancabungur dan dapat ditempuh dengan memakai kendaraan
selama 10 menit. Jarak pusat pemerintahan desa dengan: Ibu Kota Kecamatan
: 1 Km Ibu Kota Kabupaten Bogor
: 21 Km Ibu Kota Provinsi Jawa Barat
: 161 Km Ibu Kota Negara RI
: 88 Km Luas wilayah Desa Pasir Gaok seluruhnya 341.41 ha, terdiri dari:
Tanah darat : 121.41 ha
Tanah sawah : 215 ha
Tanah perkebunan swasta : 5 ha
Jumlah tersebut terbagi atas tanah milik adat seluas 336.41 ha dan tanah milik negara seluas 5 ha.
Batas-batas desa: Sebelah Utara
: Desa Cimulang Kecamatan Rancabungur Sebelah Timur
: Desa Bantarjaya Kecamatan Rancabungur Sebelah Selatan : Kali Cisadane Desa Cikarawang Kecamatan Dramaga
Sebelah Barat : Desa Rancabungur Kecamatan Rancabungur
Wilayah Desa Pasir Gaok terbagi ke dalam wilayah administratif: Dusun Lingkungan
: 3 buah Rukun Warga RW
: 6 buah Rukun Tetangga RT
: 30 buah