Analisis Fungsi Produksi ANALISIS EFISIENSI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADI

62

VI. ANALISIS EFISIENSI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADI

6.1 Analisis Fungsi Produksi

Hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dapat dijelaskan ke dalam fungsi produksi. Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa faktor-faktor produksi yang diduga berpengaruh terhadap produksi padi sama antara petani pemilik penggarap dan petani pemilik. Faktor-faktor yang diduga untuk menentukan model ini adalah luas lahan X 1 , benih X 2 , pupuk urea X 3 , pupuk SP-36 X 4 , pupuk KCl X 5 , pestisida padat X 6 , pestisida cair X 7 dan tenaga kerja X 8 . Semua faktor produksi tersebut merupakan peubah bebas yang akan menduga produksi padi baik untuk petani pemilik penggarap dan petani penggarap. Sebuah model fungsi produksi disusun dalam penelitian ini untuk menduga hubungan antara faktor-faktor produksi yang digunakan dengan produksi yang dihasilkan. Model fungsi produksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah fungsi produksi Cobb-Douglas. Berdasarkan hasil olahan dengan menggunakan paket program Minitab14.0 for Window maka model fungsi produksi padi di Desa Pasir Gaok yang diusahakan oleh petani pemilik penggarap dapat dituliskan sebagai berikut: Ln Y = 6,57 + 0,597 ln X 1 – 0,088 ln X 2 + 0,102 ln X 3 + 0,00477 ln X 4 – 0,00028 ln X 5 + 0,00307 ln X 6 + 0,00281 ln X 7 + 0,387 ln X 8 ……………… 6.1 Berdasarkan hasil pendugaan model Cobb-Douglas untuk petani pemilik penggarap diperoleh koefisien determinasi R 2 sebesar 87,5 persen, sedangkan koefisien determinasi terkoreksi R 2 adjusted sebesar 82,7 persen Tabel 13. 63 Nilai R 2 adjusted tersebut menunjukkan bahwa kemampuan variabel dependent X seperti luas lahan, benih, pupuk urea, pupuk SP-36, pupuk Kcl, pestisida padat, pestisida cair dan tenaga kerja dalam menjelaskan keragaman dari variabel independent Y sebesar 82,7 persen. Sedangkan 17,3 persen sisanya dijelaskan oleh faktor lain di luar model. Faktor-faktor lain di luar model yang diduga berpengaruh terhadap produksi padi sawah adalah tingkat kesuburan tanah, pengaruh iklim dan cuaca, serta intensitas serangan hama dan penyakit. Berdasarkan uji T Tabel 13 terlihat bahwa variabel luas lahan X 1 berpengaruh nyata terhadap produksi pada tingkat kepercayaan 99 persen dan variabel tenaga kerja X 8 berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sedangkan variabel benih X 2 , pupuk urea X 3 , pupuk SP-36 X 4 , pupuk KCl X 5 , pestisida padat X 6 dan pestisida cair X 7 tidak berpengaruh nyata terhadap produksi pada tingkat kepercayaan 95 yang berarti bahwa variabel tersebut sangat kecil pengaruhnya terhadap naik turunnya produksi padi. Tabel 13. Hasil Pendugaan Model Fungsi Produksi Cobb-Douglas Usahatani Padi yang Diusahakan Petani Pemilik Penggarap di Desa Pasir Gaok Tahun 2009 Penduga Koefisien Regresi Simpangan Baku T- hitung Peluang VIF Konstanta 6,5750 0,6904 9,52 0,000 Luas lahan ln X 1 0,5969 0,1280 4,66 0,000 2,7 Benih ln X 2 -0,0882 0,1388 -0,64 0,532 4,1 Urea ln X 3 0,1025 0,1199 0,85 0,402 2,3 SP-36 ln X 4 0,004774 0,007338 0,65 0,522 1,4 KCl ln X 5 -0,000280 0,005772 -0,05 0,962 1,5 Pestisida padat ln X 6 0,003070 0,006237 0,49 0,628 1,2 Pestisida cair ln X 7 0,002811 0,005612 0,50 0,622 1,3 Tenaga kerja ln X 8 0,3866 0,1665 2,32 0,030 5,1 R 2 87,5 R 2 -adjusted 82,7 Sumber: Data primer diolah 2010 Keterangan: Nyata pada tingkat kepercayaan 99 Nyata pada tingkat kepercayaan 95 64 Model fungsi produksi padi di Desa Pasir Gaok yang diusahakan oleh petani penggarap dapat dituliskan sebagai berikut: Ln Y = 4,10 + 0,041 ln X 1 + 0,0702 ln X 2 – 0,0085 ln X 3 + 0,060 ln X 4 – 0,00547 ln X 5 + 0,00343 ln X 6 + 0,0139 ln X 7 + 0,776 ln X 8 ………………… 6.2 Berdasarkan hasil pendugaan model Cobb-Douglas untuk petani pemilik penggarap diperoleh koefisien determinasi R 2 sebesar 92,3 persen, sedangkan koefisien determinasi terkoreksi R 2 adjusted sebesar 89,3 persen Tabel 14. Nilai R 2 adjusted tersebut menunjukkan bahwa kemampuan variabel dependent X seperti luas lahan, benih, pupuk urea, pupuk SP-36, pupuk KCl, pestisida padat, pestisida cair dan tenaga kerja dalam menjelaskan keragaman dari variabel independent Y sebesar 89,3 persen. Sedangkan 10,7 persen sisanya dijelaskan oleh faktor lain di luar model. Faktor-faktor lain di luar model yang diduga berpengaruh terhadap produksi padi sawah adalah tingkat kesuburan tanah, pengaruh iklim dan cuaca, serta intensitas serangan hama dan penyakit. Berdasarkan uji T Tabel 14 terlihat bahwa variabel pupuk KCl X 5 berpengaruh nyata terhadap produksi pada tingkat kepercayaan 80 persen, variabel pestisida cair X 7 berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 95 persen dan variabel tenaga kerja X 8 berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 99 persen. Sedangkan variabel luas lahan X 1 , benih X 2 , pupuk urea X 3 , pupuk SP-36 X 4 dan pestisida padat X 6 tidak berpengaruh nyata terhadap produksi pada tingkat kepercayaan 80 yang berarti bahwa variabel tersebut sangat kecil pengaruhnya terhadap naik turunnya produksi padi. 65 Tabel 14. Hasil Pendugaan Model Fungsi Produksi Cobb-Douglas Usahatani Padi yang Diusahakan Petani Penggarap di Desa Pasir Gaok Tahun 2009 Penduga Koefisien Regresi Simpangan Baku T- hitung Peluang VIF Konstanta 4,1018 0,8422 4,87 0,000 Luas lahan ln X 1 0,0407 0,1599 0,25 0,801 8,4 Benih ln X 2 0,07020 0,08571 0,82 0,422 3,0 Urea ln X 3 -0,00851 0,04854 -0,18 0,863 1,7 SP-36 ln X 4 0,0600 0,1082 0,55 0,585 3,2 KCl ln X 5 -0,005469 0,003899 -1,40 0,175 1,4 Pestisida padat ln X 6 0,003435 0,004333 0,79 0,437 1,3 Pestisida cair ln X 7 0,013880 0,005730 2,42 0,025 1,5 Tenaga kerja ln X 8 0,7755 0,1602 4,84 0,000 8,0 R 2 92,3 R 2 -adjusted 89,3 Sumber: Data primer diolah 2010 Keterangan: Nyata pada tingkat kepercayaan 99 Nyata pada tingkat kepercayaan 95 Nyata pada tingkat kepercayaan 80 Hubungan antara status petani mempengaruhi efisiensi produksi dapat dijelaskan ke dalam fungsi produksi. Faktor-faktor yang diduga untuk menentukan model ini adalah luas lahan X 1 , benih X 2 , pupuk urea X 3 , pupuk SP-36 X 4 , pupuk KCl X 5 , pestisida padat X 6 , pestisida cair X 7 , tenaga kerja X 8 dan status petani D. Model ini didapat dengan menggabungkan data dari penggunaan faktor-faktor produksi oleh petani pemilik penggarap dan petani penggarap. Model fungsi produksi untuk membandingkan efisiensi faktor produksi antara petani pemilik penggarap dengan petani penggarap di Desa Pasir Gaok dapat dituliskan sebagai berikut: Ln Y = 6,33 + 0,501 ln X 1 - 0,0063 ln X 2 + 0,0197 ln X 3 + 0,00439 ln X 4 - 0,00134 ln X 5 + 0,00272 ln X 6 + 0,00321 ln X 7 + 0,427 ln X 8 + 0,0487 D ……..……………………………………………………………...... 6.3 66 Tabel 15. Hasil Pendugaan Model Fungsi Produksi Cobb-Douglas yang Membandingkan Efisiensi Faktor Produksi antara petani pemilik penggarap dengan Petani Penggarap di Desa Pasir Gaok Penduga Koefisien Regresi Simpangan Baku T- hitung Peluang VIF Konstanta 6,3344 0,4418 14,34 0,000 Luas lahan ln X 1 0,50072 0,08732 5,73 0,000 3,5 Benih ln X 2 -0,00630 0,07099 -0,09 0,930 2,8 Urea ln X 3 0,01966 0,04654 0,42 0,674 1,4 SP-36 ln X 4 0,004386 0,005734 0,77 0,448 1,3 KCl ln X 5 -0,001339 0,003347 -0,40 0,691 1,3 Pestisida padat ln X 6 0,002720 0,003599 0,76 0,453 1,1 Pestisida cair ln X 7 0,003210 0,003576 0,90 0,374 1,1 Tenaga kerja ln X 8 0,4263 0,1061 4,02 0,000 5,3 Dummy D 0,04872 0,7483 0,65 0,518 1,2 R 2 88,1 R 2 -adjusted 86,0 Sumber: Data primer diolah 2010 Keterangan: Nyata pada tingkat kepercayaan 99 Berdasarkan uji T Tabel 15 terlihat bahwa hanya variabel luas lahan X 1 dan variabel tenaga kerja X 8 yang berpengaruh nyata terhadap produksi pada tingkat kepercayaan 99 persen. Sedangkan variabel lainnya termasuk variabel dummy D untuk status petani tidak berpengaruh nyata terhadap produksi pada tingkat kepercayaan 80 persen. Disimpulkan bahwa efisiensi faktor produksi antara petani pemilik penggarap dengan petani penggarap tidak berbeda secara signifikan. Hal ini diduga disebabkan oleh perilaku kedua golangan petani di Desa Pasir Gaok sebagai pengambil keputusan dalam aktivitas usahataninya tidak jauh berbeda. Sehingga status petani tidak akan mengakibatkan perubahan secara signifikan terhadap produksi padi dengan faktor lain dianggap tetap ceteris paribus . 67

6.2 Uji Kriteria Ekonometrika