51 paling luas hanya sebesar 0,55 hektar. Hal ini disebabkan karena sebagian besar
lahan garapan petani pemilik penggarap berasal dari warisan orang tua. Sedangkan persentase jumlah petani penggarap yang memiliki lahan
garapan seluas 0,01 hektar hingga 0,20 hektar sebesar 33,33 persen, 0,21 hektar hingga 0,40 hektar sebesar 26,67 persen dan persentase jumlah petani yang
memiliki lahan garapan seluas 0,81 hektar hingga 1,00 hektar sebesar 3,33 persen. Luas garapan yang dimiliki petani penggarap di Desa Pasir Gaok masih tergolong
sempit walaupun begitu masih lebih luas jika dibandingkan dengan luas lahan garapan yang dimilki petani pemilik penggarap. Kecilnya luas garapan petani
penggarap disebabkan daerah tersebut masih didominasi oleh petani yang menggarap lahannya sendiri sehingga petani penggarap tidak mendapatkan
kesempatan untuk mengelola lahan garapan yang lebih luas.
5.2.5 Pengalaman Usahatani
Berdasarkan Tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar petani pemilik penggarap di Desa Pasir Gaok memiliki pengalaman usahatani padi lebih dari 20
tahun. Persentase jumlah petani yang memiliki pengalaman usahatani lebih dari 20 tahun sebesar 46,67 persen, persentase jumlah petani yang memiliki
pengalaman usahatani antara 0 – 10 tahun sebesar 36,67 persen, dan persentase jumlah petani yang memiliki pengalaman usahatani antara 11 – 20 tahun sebesar
16,67 persen. Banyaknya jumlah petani yang memiliki pengalaman usahatani lebih dari 20
tahun disebabkan usahatani padi di Desa Pasir Gaok merupakan usaha turun temurun. Sebagian besar petani di desa tersebut telah mengenal cara bercocok
tanam padi sejak kecil yang didapat dari orang tua mereka. Pengalaman usahatani
52 yang mereka dapat cukup bermanfaat untuk mendukung keberhasilan usahatani
yang mereka jalani selain pendidikan formal dan informal.
Tabel 9. Karakteristik Responden Petani Pemilik Penggarap Berdasarkan Pengalaman Usahatani di Desa Pasir Gaok Tahun 2010
Pengalaman Usahatani tahun
Pemilik Penggarap Penggarap
Jumlah Orang
Persen Jumlah
Orang Persen
0 – 10 11
36,67 14
46,67 11 – 20
5 16,67
6 20,00
20 14
46,67 10
33,33
Jumlah 30 100,00
30 100,00
Sumber: Data primer diolah 2010
Pengalaman usahatani petani penggarap yang menjadi responden lebih dari dua tahun dan bervariasi antara dua hingga 50 tahun. Sebagian besar petani
penggarap yang menjadi responden di Desa Pasir Gaok mempunyai pengalaman usahatani antara 0 – 10 tahun yaitu sebesar 46,67 persen Tabel 15. Tingkat
pengalaman yang tinggi dalam mengelola lahan usahatani akan dengan mudah dan cepat dalam mengatasi permasalahan yang terjadi dalam usahatani, dimana
pengalaman tersebut berhubungan erat dengan tingkat kemampuan dan pengetahuan seseorang dan juga produktivitas usahatani.
5.2.6 Keikutsertaan dalam Kelompok Tani
Sebagian besar petani yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah bukan anggota kelompok tani. Persentase jumlah petani pemilik penggarap yang
bukan anggota kelompok tani sebesar 73,33 persen, sedangkan persentase jumlah petani pemilik penggarap yang merupakan anggota kelompok tani sebesar 26,67
persen. Sedangkan persentase jumlah petani penggarap yang bukan anggota kelompok tani sebesar 63,33 persen, sedangkan persentase jumlah petani
penggarap yang merupakan anggota kelompok tani sebesar 36,67 persen.
53 Kegiatan yang dilakukan kelompok tani di Desa Pasir Gaok cukup banyak,
yaitu mulai dari pelatihan cara bercocok tanam sampai penyediaan bibit dan pupuk. Namun, selama ini kegiatan tersebut dinilai kurang tersosialisasi dengan
baik sehingga petani tidak dapat mengetahui manfaat dan keuntungan jika mereka terlibat menjadi anggota kelompok. Hal ini yang menyebabkan baik petani
pemilik penggarap maupun petani penggarap kurang berminat untuk bergabung dengan kelompok tani di Desa Pasir Gaok.
Tabel 10. Karakteristik Responden Petani Pemilik Penggarap Berdasarkan Keikutsertaan dalam Kelompok Tani di Desa Pasir Gaok Tahun
2010
Status dalam Kelompok Tani
Pemilik Penggarap Penggarap
Jumlah Orang
Persen Jumlah
Orang Persen
Anggota 8 26,67
11 36,67
Bukan Anggota 22 73,33 19 63,33
Jumlah 30 100,00
30 100,00
Sumber: Data primer diolah 2010
5.3 Gambaran Umum Usahatani Padi