Gambaran Subjek Penelitian Hasil Analisis Deskriptif
Setelah kategorisasi tersebut didapatkan, maka akan diperoleh nilai persentase kategori untuk masing-masing variabel. Variabel dependen dan variabel
independen. Variabel dependen terdiri dari variabel perilaku cyberbullying. Variabel independen terdiri atas tiga variabel yaitu empati, self-control dan self-
esteem . Empati meliputi perspective taking, personal distress, fantasy, dan
empathic concern. Self-control meliputi behavior control, cognitive control dan
decisional control . Sehingga total keseluruhan variabel yang dapat diketahui
kategorisasinya berjumlah sembilan variabel. Kategorisasi pada variabel penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Variabel Penelitian
Kategori Frekuensi
Percent Kategori
Frekuensi Percent
Cyberbullying T
94 47
Behavior Control
T 86
43 R
106 53
R 114
57 Total
200 100
Total 200
100 Perspective
Taking T
96 48
Cognitive Control
T 111
55.5 R
104 52
R 89
44.5 Total
200 100
Total 200
100 Personal
Distress T
99 49.5
Decisional Control
T 100
50 R
101 50.5
R 100
50 Total
200 100
Total 200
100 Fantasy
T 102
51 Self-
Esteem T
120 60
R
98
49 R
80 40
Total 200
100 Total
200 100
Empathic Concern
T 61
30.5 R
139 69.5
Total 200
100 Keterangan : T = Tinggi, R = Rendah,
Dari tabel 4.4 diketahui bahwa 47 partisipan dalam penelitian ini berada pada kategori tinggi, dan 53 partisipan berada pada kategori rendah. Dari pemaparan
tersebut dapat terlihat bahwa pada umumnya perilaku cyberbullying berada pada kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dalam
penelitian ini memiliki perilaku cyberbullying yang rendah.
Selanjutnya pada aspek empati yang meliputi perspective taking, personal distress, fantasy,
dan empathic concern. Pada variabel perspective taking diketahui bahwa sebesar 48 partisipan dalam penelitian ini berada pada kategori
tinggi, dan 52 berada kategori rendah. Dari pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa pada umumnya tingkat perspective taking partisipan berada pada kategori
rendah. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dalam penelitian ini memiliki kecenderungan mengambil sudut pandang orang lain secara spontan
rendah. Variabel kedua pada empati adalah personal distress. Sebesar 49.5
berada pada kategori tinggi, dan 50.5 berada pada kategori rendah. Dari pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa pada umumnya personal distress
partisipan berada pada kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dalam penelitian ini memiliki tingkat kecemasan pada diri sendiri
yang rendah. Variabel ketiga pada empati adalah fantasy. Sebesar 51, berada pada
kategori tinggi, dan 49 berada pada kategori rendah. Dari pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa pada umumnya tingkat fantasy partisipan berada pada
kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dalam