Kategorisasi Skor Variabel Penelitian

Dari tabel 4.4 diketahui bahwa 47 partisipan dalam penelitian ini berada pada kategori tinggi, dan 53 partisipan berada pada kategori rendah. Dari pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa pada umumnya perilaku cyberbullying berada pada kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dalam penelitian ini memiliki perilaku cyberbullying yang rendah. Selanjutnya pada aspek empati yang meliputi perspective taking, personal distress, fantasy, dan empathic concern. Pada variabel perspective taking diketahui bahwa sebesar 48 partisipan dalam penelitian ini berada pada kategori tinggi, dan 52 berada kategori rendah. Dari pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa pada umumnya tingkat perspective taking partisipan berada pada kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dalam penelitian ini memiliki kecenderungan mengambil sudut pandang orang lain secara spontan rendah. Variabel kedua pada empati adalah personal distress. Sebesar 49.5 berada pada kategori tinggi, dan 50.5 berada pada kategori rendah. Dari pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa pada umumnya personal distress partisipan berada pada kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dalam penelitian ini memiliki tingkat kecemasan pada diri sendiri yang rendah. Variabel ketiga pada empati adalah fantasy. Sebesar 51, berada pada kategori tinggi, dan 49 berada pada kategori rendah. Dari pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa pada umumnya tingkat fantasy partisipan berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dalam penelitian ini memiliki kemampuan yang tinggi dalam kemampuan untuk mengubah diri mereka secara imajinatif dalam mengalami perasaan dan tidankan dari karakter khayal dalam buku, film, dan sandiwara yang dibaca atau ditonton. Variabel terakhir dari empati yaitu empathic concern. Sebesar 30,5 berada pada kategori tinggi, dan 69.5 berada pada kategori rendah. Dari pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa pada umumnya tingkat empathic concern partisipan berada pada kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dalam penelitian ini memiliki tingkat perasaan yang rendah dalam simpati yang berorientasi kepada orang lain dan perhatian terhadap kemalangan yang dialami orang lain. Selanjutnya aspek kedua adalah self-control adalah behavior control, cognitive control, dan decisional control. Pada variabel behavior control sebesar 43 berada pada kategori tinggi, dan 57 berada pada kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dalam penelitian ini memiliki pengendalian diri dengan tindakan yang rendah. Variabel kedua yaitu cognitive control. Sebesar 55.5 berada pada kategori tinggi, dan 44.5 berada pada kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dalam penelitian ini memiliki kemampuan yang tinggi dalam mengolah informasi yang tidak diinginkan dengan cara menginterprestasi, menilai, atau menghubungkan suatu kejadian dalam suatu kerangka kognitif sebagai adaptasi psikologis atau mengurangi tekanan. Variabel ketiga yaitu decisional control. Sebesar 50 berada pada kategorisasi tinggi, dan 50 berada pada kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa partisipan dalam penelitian ini sama besarnya dalam memilih hasil atau suatu tindakan berdasarkan pada sesuatu yang diyakini atau disetujuinya.. Variabel terakhir pada penelitian ini yaitu self-esteem. Sebesar 60 berada pada kategori tinggi, dan 40 berada pada kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dalam penelitian ini memiliki kepercayaan atas dirinya sebagai totalitas tinggi.

4.4 Hasil Uji Hipotesis Penelitian

Selanjutnya dalam penelitian ini dilakukan uji hipotesis untuk mengetahui pengaruh antara masing-masing independent variable IV terhadap dependent variable DV. Analisis dilakukan dengan teknik Multiple Regression. Data yang dianalisi diantaranya faktor skor atau true score yang diperoleh dari hasil analisis faktor. Alasan penggunaan faktor skor adalah untuk menghindari dampak negatif dari kesalahan pengukuran. Pada tahapan ini teknik yang digunakan dalam penelitian adalah analisis regresi berganda menggunakan software SPSS 17.0. Dalam regresi ada 3 hal yang perlu dilihat, yaitu melihat besaran R-square untuk mengetahui berapa persen varians dependent variable DV yang dijelaskan oleh independent variable IV. Kedua uji hipotesis mengenai signifikan atau tidaknya masing-masing koefisien regresi. Ketiga untuk melihat persamaan regresi yang digunakan untuk melihat prediksi besaran tingkat kebahagiaan pasangan jika variabel independennya diketahui. Selanjutnya untuk tabel R square, dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel 4.5 Model Summary Analisis Regresi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .491 a .242 .210 7.14226 a. Predictors: Constant, SELFESTEEM, FANTASY, EMPATHICCONCERN, COGNITIVECONTROL, PERSONALDISTRESS, PERSPECTIVETAKING, BEHAVIORCONTROL, DECISIONALCONTROL Dari tabel 4.5, dapat dilihat bahwa perolehan R-square sebesar 0.242 atau 24,2. Artinya proporsi varians dari cyberbullying yang dapat dijelaskan oleh variabel empati, self-control, dan self-esteem adalah sebesar 24.2, sisanya 75.8 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ikut diukur dalam penelitian ini. Selanjutnya dianalisis dampak dari seluruh independent variable IV terhadap cyberbullying. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.6. Tabel 4.6 Tabel ANOVA pengaruh keseluruhan IV terhadap DV ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 3102.482 8 387.810 7.602 .000 a Residual 9743.277 191 51.012 Total 12845.759 199 a. Predictors: Constant, SELFESTEEM, FANTASY, EMPATHICCONCERN, COGNITIVECONTROL, PERSONALDISTRESS, PERSPECTIVETAKING, BEHAVIORCONTROL, DECISIONALCONTROL b. Dependent Variable: CYBERBULLYING Jika dilihat pada bagian kolom sig, dapat diketahui nilai p 0.05, maka hipotesis nol ditolak. Oleh karena itu hipotesis nihil mayor yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan dari variabel empati perspective taking, personal distress, fatasy, dan empathic concern , variabel self-control behavior control, cognitive control, decisional control , dan variabel self-esteem terhadap perilaku cyberbullying ditolak. Artinya, terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel empati perspective taking, personal distress, fatasy, dan empathic concern , variabel self-control behavior control, cognitive control, decisional control , dan variabel self-esteem terhadap perilaku cyberbullying. Tabel 4.7 Koefisien Regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 11.508 6.921 .098 PERSPECTIVETAKING -.175 .069 -.187 .012 FANTASY -.065 .058 -.071 .266 EMPATHICCONCERN -.187 .069 -.180 .007 PERSONALDISTESS .104 .064 .106 .108 BEHAVIORCONTROL -.144 .072 -.141 .046 COGNITIVECONTROL .007 .070 .007 .925 DECISIONALCONTROL .192 .094 .176 .042 SELFESTEEM .040 .066 .043 .542 a. Dependent Variable: CYBERBULLYING Berdasarkan tabel 4.7 di atas, dapat disimpulkan persamaan regresinya sebagai berikut