4.7.5. Menghitung jumlah skor responden setiap variabel
Selanjutnya peneliti melakukan analisa data, analisa data variabel independen kepemimpinan kepala ruangan dan variabel dependen motivasi kerja
perawat dilakukan dengan menggunakan analisa deskriptif statistik univariat. Setelah data dianalisa secara deskriptif, kemudian dilanjutkan dengan uji hipotesis
dua variabel statistik bivariat dengan menggunakan uji Kruskall Wallis test karena jenis kedua data adalah kategorik, terdapat 8 sel kolom dan berdistribusi
data tidak normal. Secara rinci, metode statistik untuk analisa data yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
a. Statistik univariat
Pada penelitian ini analisa data dengan metode statistik univariat digunakan untuk menganalisa data demografi, variabel independen kepemimpinan
kepala ruangan dan variabel dependen motivasi kerja perawat pelaksana. Data demografi telah disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan proporsi.
Data kepemimpinan kepala ruangan disajikan dalam bentuk skala nominal, data ini merupakan jenis data kategorik yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi dan proporsi. Hasil penilaian data kuisioner kepemimpinan kepala ruangan didistribusikan ke dalam empat kategori kepemimpinan yaitu telling,
selling, participating, dan delegating. Data motivasi kerja disajikan dalam bentuk skala ordinal, data ini
merupakan jenis data kategorik yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan proporsi. Hasil penilaian data kuisioner motivasi kerja perawat
pelaksana didistribusikan menjadi tiga bagian, yaitu motivasi kerja tinggi, sedang dan motivasi kerja rendah Irwanto, 1994.
Universitas Sumatera Utara
b. Statistik bivariat
Pengaruh kepemimpinan kepala ruangan terhadap motivasi kerja perawat pelaksana dianalisa dengan menguji hipotesa penelitian Ho, kemudian ditarik
kesimpulan dari hasil penelitian. Karena jenis hipotesa ini adalah jenis komparatif kategorik dimana variabel independen kepemimpinan kepala ruangan dan
variabel dependen motivasi kerja perawat pelaksana berskala kategori, dengan prinsip tabel B x K dan distribusi data tidak normal serta terdiri dari kelompok
tidak berpasangan maka uji yang layak digunakan adalah Kruskall Wallis test. Krusskal Wallis test menggunakan rangking dari nilai data dan tidak menggunakan
nilai tersebut untuk di analisis. Hal ini digunakan karena nilai tersebut termasuk data kategori. Analisis dilakukan secara komputerisasi menggunakan program
SPSS 17,0 untuk melihat pengaruh kepemimpinan kepala ruangan terhadap motivasi kerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan. Hasil
analisa diperoleh nilai p. jika nilai p0,05 maka Ho ditolak, ini berarti ada pengaruh kepemimpinan kepala ruangan terhadap motivasi kerja perawat
pelaksana Dahlan, 2000.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN