61,4 belum menikah dan rata-rata gaji yang diperoleh perawat pelaksana berada pada rentang Rp. 800.000; - Rp. 1.199.000; yakni sebesar 54,5.
Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Demografi Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Malahayati Medan.
Karakteristik Demografi Responden F
1. Jenis kelamin Laki-laki
Perempuan Total
2. Tingkat Pendidikan Sarjana
D3 Total
3. Status Pernikahan Menikah
Belum Menikah Total
4. Usia 21-34 tahun
35-44 tahun 45-55 tahun
Total 5. Lama Kerja
1 tahun 1-10 tahun
11-20 tahun 21-30 tahun
Total 6. Penghasilan Perbulan
Rp. 800.000; - Rp. 1.199.000; Rp. 1.200.000; - Rp. 1.999.000;
Rp. 2.000.000;
Total 6
82 88
2 86
88 34
54 88
65 18
5 88
14 64
8 2
88
48 36
4 88
6,8 93,2
100 2,3
97,7 100
38,6 61,4
100
73,9 20,5
5,7 100
15,9 72,7
9,1 2,3
100
54,5 40,9
4,5 100
b. Deskripsi Perilaku Kepemimpinan Kepala Ruangan
Pelaksanaan kepemimpinan kepala ruangan di Rumah Sakit Islam Malahayati diidentifikasi dengan menggunakan instrumen penelitian berupa
Universitas Sumatera Utara
kuisioner. Kuisioner ini terdiri dari beberapa indikator jenis kepemimpinan kepala ruangan yaitu perilaku telling, selling, participating dan delegating.
Tabel.5.2.Distribusi frekuensi dan proporsi kecenderungan pelaksanaan kepemimpinan Kepala Ruangan di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan.
N=88
Kepemimpinan Frekuensi
Proporsi
1 Telling
7 8,0
2 Selling
23 26,1
3 Participating
47 53,4
4 Delegating
11 12,5
Jumlah 88
100
Dari tabel 5.2. memperlihatkan bahwa mayoritas perawat pelaksana mempersepsikan kepala ruangan di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan
memiliki kepemimpinan participating yakni sebesar 53,4.
c. Deskripsi Motivasi Kerja Perawat Pelaksana
Motivasi kerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan diidentifikasi dengan menggunakan kuisioner yang disusun berdasarkan
kebutuhan dasar Maslow yang terdiri dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri.
Hasil analisa data berdasarkan kuisioner yang telah diisi oleh 88 perawat pelaksana di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan dapat dilihat gambaran dari
masing-masing indikator dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3. Distribusi frekuensi dan proporsi Kebutuhan Dasar Maslow oleh perawat pelaksana di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan.
No Motivasi Kerja Perawat Frekuensi
Proporsi 1
Kebutuhan Fisiologis
Baik 70
79,5 Kurang Baik
18 20,5
2 Kebutuhan Keamanan
Baik 71
19,3 Kurang Baik
17 80,7
3 Kebutuhan Sosial
Baik 72
81,8 Kurang Baik
16 18,2
4 Kebutuhan Harga Diri
Baik 70
79,5 Kurang Baik
18 20,5
5 Kebutuhan Aktualisasi Diri
Baik 66
75,0 Kurang Baik
22 25,0
Jumlah 88
100
Berdasarkan tabel 5.3. dapat dilihat indikator motivasi kerja perawat pelaksana berdasarkan Kebutuhan Dasar Maslow yakni kebutuhan akan
fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri, kebutuhan aktualisasi diri perawat pelaksana di Rumah Sakit Islam Malahayati
Medan. Data menunjukkan bahwa mayoritas responden telah memenuhi kebutuhan fisiologis yakni sebanyak 79,5 dalam kategori baik di Rumah Sakit
Malahayati Medan. Secara umum kebutuhan keamanan yang telah dipenuhi oleh perawat
pelaksana dalam kategori baik yakni sebesar 80,7 di Rumah Sakit Malahayati Medan. Mayoritas kebutuhan sosial perawat pelaksana dalam kategori baik
Universitas Sumatera Utara
sebesar 81,8. Sebanyak 79,5 kebutuhan harga diri yang telah dipenuhi oleh perawat pelaksana dalam kategori baik di Rumah Sakit Malahayati Medan.
Sebagian besar yakni sebesar 75 kebutuhan aktualisasi diri yang telah dipenuhi oleh perawat pelaksana dalam kategori baik di Rumah Sakit Malahayati Medan
tabel 5.3. Berdasarkan analisa data dari 88 perawat pelaksana tentang motivasi kerja
perawat pelaksana di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan diperoleh data bahwa sebagian besar perawat memiliki motivasi kerja yang tinggi yaitu
sebanyak 70,5, motivasi kerja sedang sebanyak 29,5 sedangkan motivasi kerja yang rendah tidak ada Tabel 5.4. Penilaian motivasi kerja ini diperoleh
berdasarkan kebutuhan dasar Maslow yang terdiri dari setiap indikator yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan harga
diri dan kebutuhan aktualisasi diri. Tabel. 5.4. Distribusi frekuensi dan proporsi motivasi kerja perawat pelaksana di
Rumah Sakit Islam Malahayati Medan. N=88
Motivasi Kerja Frekuensi
Proporsi
1 Tinggi
62 70,5
2 Sedang
26 29,5
Jumlah 88
100 5.1.2. Hasil Analisa Bivariat
Gambaran hubungan antara variabel kepemimpinan kepala ruangan dengan variabel motivasi kerja perawat pelaksana dapat dilihat dari tabel silang
crosstable. Hasil data akan memperlihatkan frekuensi dan persentase antara kepemimpinan kepala ruangan dengan motivasi kerja perawat pelaksana di Rumah
Sakit Malahayati Medan. Hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5. Tabel Silang Kepemimpinan Kepala Ruangan Terhadap Motivasi Kerja Perawat Pelaksana di RS Islam Malahayati Medan.
Perilaku Kepemimpinan Kepala Ruangan
Motivasi Kerja Perawat Sedang
Tinggi Total
F P F
P F
P
Participating 7
14,9 40
85,1 47
100
Jumlah
88 Tabel 5.5. Memperlihatkan bahwa dari 47 kepala ruangan yang memiliki
kepemimpinan participating mampu membuat 85,1 perawat pelaksana menjadi tinggi motivasi kerjanya. Terdapat perbedaan proporsi terhadap motivasi kerja
sebesar 85,1 dengan kepemimpinan kepala ruangan participating yang lebih tinggi dibandingkan dengan kepemimpinan kepala ruangan lainnya seperti
delegating, telling dan selling. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala ruangan participating memiliki pengaruh dan lebih efektif dalam meningkatkan
motivasi kerja perawat pelaksana. Untuk mengetahui adanya pengaruh kepemimpinan kepala ruangan
terhadap motivasi kerja perawat pelaksana dilakukan uji Kruskall Wallis test. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.6. Tabel Pengaruh Kepemimpinan Kepala Ruangan Terhadap Motivasi Kerja Perawat Pelaksana di RS Islam Malahayati Medan. N=88
Perilaku Kepemimpinan
Mean Rank
Chi Square Krusskal-
Wallis Chi Square
Tabel df = 3
Asymp. Sig. 95 CI
Participating 50.95
16,892 7,815
0,001 Delegating
49.50 Selling
34.54 Telling
26.07
Universitas Sumatera Utara
Rata-rata rangking untuk telling adalah 26.07, selling adalah 34.54, participating adalah 50.95, dan delegating adalah 49.50. Rangking yang lebih kecil
diduga mempunyai motivasi kerja yang rendah. Interpretase makna lainnya dilakukan dengan melihat nilai p, dari tabel 5.6
diperoleh nilai signifikansi p = 0,001. Oleh karena nilai p 0,05 yang menjelaskan bahwa Ho ditolak, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara perilaku kepemimpinan kepala ruangan terhadap motivasi kerja perawat pelaksana di RS Islam Malahayati Medan.
5.2. Pembahasan