Kebutuhan Harga Diri HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

maupun terhadap atasannya. Seorang perawat pelaksana yang betah pada lingkungan kerja dan situasi kerjanya akan senantiasa berinteraksi baik sesama rekan sekerja atau atasan sehingga akan tercipta kondisi yang tentunya akan meningkatkan motivasi kerja perawat pelaksana. Hal ini sependapat dengan Siagian 1996 mengemukakan bahwa dengan komunikasi yang baik dari pimpinan terhadap bawahan dapat mempengaruhi perilaku positif dari bawahan dan dapat menimbulkan suasana kerja yang menguntungkan. Sedangkan jumlah yang lebih sedikit yakni 18,2 menyatakan bahwa kebutuhan akan sosialnya belum terpenuhi dengan baik tabel 5.3. Hal ini dilihat dari 11,4 perawat pelaksana yang tidak siap dan yakin menjadi mitra dokter dalam bekerja inilah yang sering menjadi kendala tidak terjalinnya komunikasi yang baik diantara keduanya lampiran 8.

d. Kebutuhan Harga Diri

Hasil analisa data menjelaskan bahwa mayoritas kebutuhan akan harga diri perawat pelaksana telah terpenuhi dengan baik yakni sebesar 79,5 tabel 5.3, dimana lebih dari setengah yaitu 51,1 penghargaan diberikan oleh kepala ruangan atas prestasi kerja dan tanggung-jawab kerja perawat pelaksana lampiran 8. Sejalan dengan Nursalam 2002 yang menyatakan bahwa pemberian pujian dan penghargaan yang sesuai kepada perawat pelaksana berdasarkan kemampuan dan tanggung jawabnya sebagai rangsangan untuk bekerja lebih giat. Perawat pelaksana bekerja seoptimal mungkin dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan demi kesembuhan pasien dan dengan harapan mendapatkan penghargaan atas prestasi kerja yang diraihnya. Pihak rumah sakit memberikan kesempatan Universitas Sumatera Utara kepada perawat pelaksana untuk mengikuti pelatihan dibidang keperawatan bagi perawat yang berkompeten dan berprestasi. Hasil analisa juga diperoleh sebagian besar 51,1 perawat pelaksana menganggap kesulitan dalam bekerja merupakan sebuah tantangan dan berhasrat untuk mengatasi tantangan yang timbul dalam pekerjaan tersebut lampiran 8. Hal ini sesuai pernyataan Porter dan Miles dalam Dhanim 2004 yang menjelaskan pekerjaan yang banyak membutuhkan tanggung jawab akan mendatangkan kepuasan tertentu dan dapat meningkatkan motivasi kerja. Lebih lanjut Jewell dan Siegal 1998 menjelaskan kebutuhan akan harga diri yang diindikasikan sejauh mana bawahan merasa penting terhadap tugas-tugas yang memberikan tantangan. Semangat yang tinggi yang dimiliki perawat pelaksana akan menciptakan kompetisi sesama perawat pelaksana untuk menjadi lebih baik dari yang lainnya, perawat yang termotivasi untuk menjadi yang terbaik akan menganggap kesulitan dalam bekerja sebagai sebuah tantangan dan berhasrat untuk mengatasi tantangan yang timbul dalam pekerjaan tersebut. Sedangkan kurang dari setengah yakni 20,5 kebutuhan akan harga diri perawat pelaksana belum terpenuhi dengan baik tabel 5.3. Hal ini bisa disebabkan penghargaan atas prestasi kerja atau kinerja yang diraihnya tidak sesuai dengan penghargaan yang didapatkannya. Hal lain yang menyebabkan hal ini terjadi yaitu penetapan jenis pekerjaan yang tidak sesuai dengan kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki. Nursalam 2002 menambahkan bahwa motivasi akan menjadi masalah, apabila kemampuan yang dimiliki tidak dimanfaatkan dan dikembangkan dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu, penghargaan psikis dalam hal ini sangat diperlukan agar seseorang merasa Universitas Sumatera Utara dihargai dan diperhatikan serta dibimbing manakala melakukan suatu kesalahan

e. Kebutuhan Aktualisasi Diri