Tabel 4.2. Tabel distribusi proporsi penilaian instrumen motivasi kerja
Kategori Motivasi Kerja Rentang Nilai
Persentase
Motivasi kerja rendah 30 – 49
33.33 - 55.5 Motivasi kerja sedang
50 – 69 55.6 - 77.7
Motivasi kerja tinggi 70 – 90
77.7 - 100
Selain menggunakan kuisioner, peneliti juga melakukan observasi lingkungan dan wawancara dengan sejumlah perawat pelaksana yang sedang
bertugas di saat peneliti melakukan pengumpulan data. Peneliti juga melakukan wawancara dengan kepala administrasi RS Islam Malahayati Medan terkait dengan
beberapa informasi yang dibutuhkan peneliti.
4.6. Uji Validitas dan Reliabilitas
Data dalam penelitian merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Oleh karena itu, benar atau tidaknya
data sangat menentukan bermutu atau tidaknya hasil penelitian yang juga sangat tergantung oleh baik tidaknya instrumen sebagai alat pengumpul data. Instrumen
yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Umar 2008 menjelaskan bahwa besar sampel untuk uji reliabilitas
dilaksanakan minimal 30 orang diluar sampel, dengan jumlah minimal 30 orang ini distribusi skor nilai akan lebih mendekati kurva normal. Uji validitas dan
reliabilitas telah dilakukan sebelum dilakukannya penelitian. 4.6.1.
Uji validitas intrumen Validitas Instrumen adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen Arikunto, 2006: 168. Suatu instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan dengan
Universitas Sumatera Utara
mengungkap variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan benar-benar mengukur apa yang
di ukur Notoatmodjo, 2002. Kuisioner perilaku kepemimpinan dan motivasi kerja perawat dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan studi literatur.
Kuisioner ini divalidasi dengan menggunakan validitas isi content validity yaitu instrumen dibuat berdasarkan isi dan menjelaskan isi.
Kemudian pengujian validitas isi dilakukan dengan memberikan konsep yang digunakan kepada seorang yang ahli dibidangnya Arikunto, 2003. Proses
validasi dilakukan dengan memberikan keterangan mengenai tujuan dan isi penelitian dan selanjutnya dengan bantuan ahli, menelaah lanjut isi proposal.
Seseorang yang ahli dibidangnya kemudian memberikan surat keterangan bahwa instrumen tersebut telah melalui uji kelayakanvalidasi.
4.6.2. Uji reliabilitas instrumen
Uji reliabilitas Instrumen digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau
lebih terhadap variabel yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama Notoatmodjo, 2002. Instrumen yang reliabel akan dapat menghasilkan data
yang dapat dipercaya atau benar sesuai kenyataannya Polit Hungler, 1999. Uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan SPSS untuk analisa
cronbach alpha untuk item yang berskala. Polit Hungler 1999 menjelaskan bahwa suatu instrumen dikatakan reliabel jika memiliki nilai
reliabilitas lebih dari 0.70. Jumlah responden yang digunakan untuk pengujian reliabilitas instrument sebanyak 30 perawat di luar sampel penelitian. Uji
realibilitas dilakukan pada perawat pelaksana di Rumah Sakit Haji Medan
Universitas Sumatera Utara
yang terdiri dari 30 perawat pelaksana di Rumah Sakit Haji Medan yang telah memiliki kriteria yang sama dengan sampel penelitian.
Uji coba Instrumen dilakukan pada bulan Januari 2011 di RS Haji Medan yang memiliki karakteristik perawat yang hampir sama dengan RS Islam
Malahayati Medan. Uji coba dilakukan terhadap 30 orang perawat dengan minimal lulusan D-III. Kuisioner kepemimpinan kepala ruangan memperoleh hasil 0.840,
dan 0.840 0.70 dapat disimpulkan bahwa instrumen kepemimpinan kepala ruangan telah reliabel. Sedangkan kuisioner mengenai motivasi kerja perawat
pelaksana memperoleh hasil 0.709, dengan beberapa item pernyataan yang belum reliabel, yakni pernyataan nomor 1 0.635, nomor 4 0.641, nomor 6 0.641,
nomor 8 0.635, nomor 13 0.634 dan nomor 16 0.680. Pernyataan yang belum reliabel kemudian direvisi kembali oleh Ibu Liberta Lumbantoruan, S.Kep, M.Kep.
kemudian dilakukan uji cronbach alpha dan diperoleh hasil 0.879 sehingga instrumen motivasi kerja dinyatakan reliabel. Mengenai reliabilitas, kedua
kuisioner ini lebih dari 0.800 sehingga memiliki konsistensi yang kuat.
4.6. Pengumpulan data