kerja perawat pelaksana. Hal ini senada dengan Mangkunegara 2000 yang menjelaskan bahwa dalam upaya memotivasi kerja bawahan perlu diberikan
kesempatan ikut berpartisipasi dalam menentukan keputusan dan tujuan yang akan ditetapkan.
5.2.2. Motivasi Kerja Perawat Pelaksana
Pada penelitian ini, tentang motivasi kerja perawat pelaksana diperoleh hasil bahwa sebagian besar mempunyai motivasi kerja tinggi sebesar 70,5 tabel
5.4.
a. Kebutuhan Fisiologis
Berdasarkan analisa data diperoleh hasil bahwa mayoritas kebutuhan fisiologis perawat pelaksana 79,5 sudah terpenuhi dengan baik tabel 5.3,
dimana 56,8 sudah tersedianya fasilitas kerja di rumah sakit tempat saya bekerja lampiran 8. Tersedianya fasilitas kerja seperti tempat istirahat, kamar
mandi, ruang ibadah Mushola waktu istirahat yang cukup, dan sebesar 56,8 pengaturan jadwal dinas yang baik sesuai dengan beban kerja perawat telah
diatur di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan lampiran 8. Pihak Rumah Sakit Islam Malahayati Medan menetapkan 7 jam kerja per hari dan 24 hari
dalam satu bulan, memberikan bonus uang, memberikan sarapan pagi pada hari-hari tertentu dan pemberian baju dinas gratis tiap tahun kepada perawat
pelaksana. Hal ini sesuai dengan pernyataan Dhanim 2004 yang menjelaskan bahwa penghargaan yang diberikan oleh atasan dalam bentuk materi akan
meningkatkan motivasi kerja bawahan. Hasil analisa data menunjukkan hampir setengah yakni 48,9 gaji yang
diterima cukup untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan perawat pelaksana
Universitas Sumatera Utara
lampiran 8. Hal ini sesuai dengan pernyataan Nursalam 2002 yang menyatakan bahwa memberikan imbalan gaji yang sesuai kepada perawat
pelaksana sebagai rangsangan untuk lebih termotivasi dalam bekerja. Lebih lanjut Dhanim 2004 menjelaskan bahwa terdapat dua konsep yang mendasari
motivasi, yaitu pengharapan dan nilai. Oleh karenanya, tugas individual cenderung berbeda yang menyebabkan nilai berupa insentif atau uang yang
diterima berbeda pula pada setiap kondisi yang mendorong perawat pelaksana untuk bekerja lebih baik untuk memperoleh gaji yang sesuai.
Proporsi yang lebih sedikit yakni 20,5 perawat pelaksana memperlihatkan belum terpenuhinya kebutuhan fisiologis perawat pelaksana tabel 5.3.
Beberapa hal yang bisa menjadi penyebabnya adalah masalah gaji yang diterima perawat pelaksana. Hal ini dapat dilihat dimana 20,5 jumlah gaji
yang diterima tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan perawat pelaksana. Dari hasil wawancara dengan beberapa perawat yang mengatakan
bahwa dengan gaji yang diperolehnya saat ini masih dirasakan belum memenuhi kebutuhan sehari-harinya bila dibandingkan dengan biaya hidup
yang semakin tinggi. Terutama bagi perawat pelaksana yang baru diterima kerja dimana rata-rata gaji yang diperolehnya kurang dari 1 juta. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Nursalam 2002 yang menjelaskan bahwa gaji perawat dirasakan sangat rendah, hal ini tentunya berdampak terhadap menurunnya
motivasi kerja perawat pelaksana.
b. Kebutuhan Keamanan.