Menentukan perilaku kepemimpinan yang tepat

Sistem akan berada pada tingkat kematangan M3 mampu tetapi tidak mau jika mayoritas para anggota sistem memiliki pengetahuan tentang keperawatan primer dan telah memiliki pengalaman terlebih dahulu, tetapi tidak mempunyai pengalaman positif dengan model itu dan telah merasa bahwa keperawatan tim adalah model yang mereka inginkan. Jika mayoritas para anggota mempunyai pengetahuan tentang dan berpengalaman dengan keperawatan primer, menyukainya dan bersemangat untuk memasukkan model tersebut ke dalam pekerjaan di unit mereka, maka sistem akan berada pada tingkat kematangan M4 Monica, 1998. Faktor lain untuk diingat ketika menggunakan teori ini adalah bahwa seseorang itu akan mau atau tidak mau dan mampu atau tidak mampu. Tidak ada daerah kelabu atau yang setengah- setengah. Sebagai contoh, jika seseorang mau mencoba sesuatu meskipun ia meragukan manfaatnya, maka sebenarnya orang itu tidak mau. Orang dikatakan mampu apabila mereka mampu ditinggalkan sendiri sepenuhnya Monica, 1998.

2.1.8. Menentukan perilaku kepemimpinan yang tepat

Perilaku kepemimpinan berespon terhadap diagnosa lingkungan diri, sistem dan pekerjaan ditambah penerapan teori perilaku kepemimpinan. Teori-teori yang digunakan untuk mendiagnosa sistem dibaca secara maju dari kanan ke kiri. Dengan perkataan lain, tingkat tertinggi perkembangan berada pada sisi kiri. Nomor-nomor perilaku kepemimpinan LB1, LB2, LB3 dan LB4 ditempatkan pada arah jarum tempat kwadran perilaku kepemimpinan, bergerak berlawanan arah jarum jam dari yang paling minimal sampai paling matang. Dalam rangka menentukan perilaku kepemimpinan Universitas Sumatera Utara yang tepat, untuk suatu diagnosa sistem harus dijembatani ke bagian atas gambar perilaku kepemimpinan. Misalnya pekerjaannya adalah merubah model pemberian layanan keperawatan pada suatu unit keperawatan, dari model keperawatan tim menjadi model keperawatan primer Monica, 1998: 79. Penjelasan mengenai penentuan perilaku kepemimpinan ini akan dijelaskan pada skema 1 halaman 26. Pemimpin menggunakan teori Hersey dan Blanchard 1977, dalam Monica, 1998 untuk mendiagnosa suatu sistem. Para anggota sistem di diagnosa satu-persatu, kemudian ditetapkan tingkat kematangan sistem tersebut misalnya M1, M1 yaitu kondisi dimana sebagian besar anggota kelompok tidak mau dan tidak mampu untuk menjalankan pekerjaan. Dalam hal ini tingkat kematangan M1 berhubungan langsung dengan LB1 telling. Karena itu, demi pencapaian pekerjaan, sebaiknya pemimpin memulai dengan berperilaku sesuai dengan LB1, yaitu pekerjaan yang tinggi dan hubungan yang rendah. Pemimpin harus mengembangkan suatu strategi yang memberikan pengetahuan pada perawat pelaksana tentang keperawatan primer dan memberitahukan bagaimana, kapan dan dimana tugas itu dikerjakan serta menjelaskan tanggung-jawab mereka. Dengan perkatan lain, pemimpin harus mengambil tanggung-jawab penuh untuk memungkinkan pekerjaan ini diselesaikan tepat waktu Monica, 1998: 79. Diagnosa dan penetapan perilaku kepemimpinan akan memberikan tempat untuk mulai bagi pemimpin suatu tempat yang menurut penelitian, memiliki kemungkinan tertinggi untuk sukses. Perubahan kematangan sistem harus tercermin dari perilaku kepemimpinan, apakah bergerak maju satu Universitas Sumatera Utara kuadran pertumbuhan atau mundur satu kwadran kemunduran. Jika seorang pemimpin memulai pada LB1 dan menemukan bahwa kelompok telah menjadi lebih mau menerima terhadap keperawatan primer, maka pemimpin harus berubah secara bertahap dari LB1 ke LB2 selling, yaitu hubungan tinggi dan pekerjaan tinggi Monica, 1998: 79. Pada tahap LB2, interaksi kelompok dimulai, tetapi pemimpin masih mempertahankan pengendalian terhadap pencapaian pekerjaan. Walaupun pemimpin masih menerapkan perilaku telling yaitu menjelaskan tugas dan peranan terhadap bawahan tetapi pemimpin juga menerapkan perilaku suportif untuk memperkuat kemauan dan antusias bawahan untuk melakukan pekerjaan. Jika seorang pemimpin berada pada LB2 dan menemukan bahwa kelompok mengalami kemunduran dalam kematangan, yaitu menjadi berkurang kemauan untun mengemban pekerjaan, maka seorang pemimpin akan harus bergerak mundur ke LB1 Monica, 1998: 79. Bawahan dengan tingkat kematangan sedang ke tinggi, yaitu bawahan yang mampu tetapi tidak mau M3 melakukan hal-hal yang diinginkan pemimpin. Ketidakmauan bawahan seringkali merasa kurang yakin dengan kemampuannya. Bawahan perlu di motivasi dan menciptakan komunikasi dua arah antara pemimpin dan bawahan untuk mendukung upaya bawahan dalam menggunakan kemampuan yang mereka miliki. Pemimpin mengikutsertakan LB3 bawahan dalam pengambilan keputusan sedang peranan pemimpin yang utama adalah memudahkan dan berkomunikasi. Dengan demikian perilaku partisipasi yang suportif memiliki kemungkinan efektif paling tinggi dengan bawahan pada tingkat kematangan ini. Universitas Sumatera Utara Tujuan pemimpin dalam menentukan perilaku kepemimpinan yang tepat adalah untuk menggerakkan sistem untuk mencapai LB4 delegating, pekerjaan dan hubungan yang rendah. Bawahan dengan tingkat kematangan seperti ini adalah orang-orang yang mampu dan mau atau yakin memikul tanggung-jawab. Dengan demikian perilaku yang “mendelegasikan” yang menyediakan arahan atau dukungan yang rendah, memiliki kemungkinan efektif paling tinggi dengan bawahan pada tingkat kematangan tinggi. Meskipun pemimpin boleh jadi mengidentifikasi masalah, tetapi tanggung- jawab untuk melaksanakan rencana diberikan kepada bawahan yang matang. Mereka diperkenankan melaksanakan sendiri pekerjaan dan memutuskan tentang bagaimana, bilamana, dan dimana pelaksanaan pekerjaan itu. Ketika suatu sistem menjadi matang, ia dapat memantau dirinya sendiri dan menyelesaikan pekerjaan. Pemimpin kemudian dapat mendelegasikan pada bawahan dan menjadi bebas untuk bekerja menyelesaikan pekerjaan yang lain. Pendelegasian hanya terjadi pada LB4 Monica, 1998: 79. 24 Universitas Sumatera Utara Memberikan Perilaku Dukungan Pemimpin Relationship Behaviour Memberikan Panduan Task Behaviour Gambar: Model Kepemimpinan Situasional Hersey dan Blanchard 1977, dalam Monica, 1998 M4 M3 M2 – 3 M2 M1 Aktualisasi diri Harga diri Sosial Rasa aman Fisiologis Gambar: Hirarki Kebutuhan Maslow 1970, dalam Monica, 1998 Pencapaian Pengakuan Relasi Interpersonal Keamanan Kerja Kehidupan- Pertumbuhan Prestasi Kemajuan Kondisi Kerja pribadi Tanggung-jawab Status Kebijakan Gaji M4 M3 M2 M1 Mampu Mampu tetapi Mau tetapi Tidak mau dan dan mau tidak mau tidak mampu tidak mampu Gambar : Kematangan Pekerjaan dan Kematangan Psikologis, Hersey Blanchard 1977, dalam Monica, 1998 Skema 2.1 : Skema untuk mendiagnosa sebuah sistem dan menentukan perilaku kepemimpinan yang tepat. Hubungan Tinggi Pekerjaan Rendah LB3 Hubungan tinggi Pekerjaan Tinggi LB2 LB4 Hubungan Rendah Pekerjaan Rendah LB1 Hubungan Rendah Pekerjaan Tinggi SISTEM DIAGNOSA TINGKAT KEMATANGAN Universitas Sumatera Utara Keterangan Skema : LB1 Leadership behavior 1 = Telling LB2 Leadership behavior 2 = Selling LB3 Leadership behavior 3 = Participating LB4 Leadership behavior 4 = Delegating M1 Mature 1 = Tingkat kematangan bawahan rendah M2 Mature 2 = Tingkat kematangan bawahan rendah ke sedang moderat rendah M2-M3 = Tingkat kematangan bawahan antara M2 dan M3 M3 Mature 3 = Tingkat kematangan bawahan sedang ke tinggi moderat tinggi M4 Mature 4 = Tingkat kematangan bawahan tinggi

2.1.9. Kepemimpinan dalam keperawatan