BAB 3 KERANGKA PENELITIAN
3.1. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual dalam penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh kepemimpinan kepala ruangan dari Hersey Blanchard yang terdiri dari
menyampaikan atau telling, menjual atau selling, peran serta atau participating, pendelegasian atau delegating, terhadap motivasi kerja berdasarkan kebutuhan
dasar Maslow yang terdiri dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri , kebutuhan aktualisasi diri Monica, 1998.
Berdasarkan tujuan penelitian dan tinjauan pustaka maka kerangka konseptual dapat digambarkan sebagai berikut :
Keterangan : = variabel yang diteliti = variabel pengontrol
Skema 3.1. Kerangka konseptual pengaruh kepemimpinan kepala ruangan terhadap motivasi kerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan
PERILAKU KEPEMIMPINAN X
Meliputi : Menyampaikan atau telling
Menjual atau selling Peran serta atau participating
Pendelegasian atau delegating Hersey Blanchard, 1977
dalam Monica, 1998: 77.
KARAKTERISTIK KEPALA RUANGAN
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Pendidikan
4. Lama bekerja
KARAKTERISTIK PERAWAT PELAKSANA
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Pendidikan
4. Lama bekerja
5. Status pernikahan
MOTIVASI KERJA Y
Kebutuhan fisiologis Kebutuhan keamanan
Kebutuhan sosial Kebutuhan harga diri
Kebutuhan aktualisasi diri Maslow dalam Monica,
1998: 55.
40
Universitas Sumatera Utara
3.2. Defenisi operasional
Defenisi operasional dalam penelitian ini akan dijabarkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.1 Tabel defenisi operasional instrument penelitian
Variabel Defenisi
Alat ukur Hasil ukur
Skala Variabel
Independen: Kepemimpinan
kepala ruangan
1.Telling
2.Selling
Kepemimpinan kepala ruangan
adalah segala tindak- an yang dilakukan
kepala ruangan dalam mem-
pengaruhi perawat pelaksana untuk
meningkatkan motivasi kerja
perawat pelaksana berdasarkan teori
Hersey Blanchard melalui persepsi
perawat pelaksana di Rumah Sakit Islam
Malahayati Medan. Telling adalah peri-
laku kepala ruangan yang cenderung
otoriter, komunikasi terjadi satu arah dan
keputusan mutlak dimiliki oleh kepala
ruangan. Selling adalah peri-
laku kepala ruangan yang cenderung
demokratis, memperhatikan
kebutuhan perawat dan memberikan
motivasi kepada perawat
serta komunikasi sudah
mulai terjalin dengan baik.
Kuisioner sebanyak 20
pernyataan Nilai maksimal
80 20 x 4 dan nilai minimal 20
20 x 1 Dengan skala
penilaian SL= Selalu
S= Sering K= Kadang –
kadang TP= Tidak
Pernah Untuk
pernyataan 1, 3, 14, 17, 18.
jawaban SS = 4, jawaban S = 3,
jawaban K = 2, jawaban TP= 1
Untuk pernyataan
4, 8, 12, 13, 15. jawaban S = 4,
jawaban SS = 3, jawaban K = 2,
jawaban TP = 1 1.Telling
2.Selling 3.Participating
4.Delegating
Kepemimpinan Telling
Kepemimpinan Selling
Nominal
Universitas Sumatera Utara
3.Participating
4.Delegating Participating adalah
perilaku kepala ruangan yang
bersama-sama dengan perawat
pelaksana memberi ide dan saran,
mengambil keputus- an dan melaksana-
kannya serta komunikasi terjalin
dua arah. Delegating
adalah perilaku kepala
ruangan yang memberikan
kesempatan dan memfasilitasi
perawat pelaksana untuk melaksanakan
tugas yang dilimpah- kan kepadanya.
Untuk pernyataan
2, 7, 11, 16, 19. jawaban K = 4,
jawaban S = 3, jawaban SS = 2,
jawaban TP = 1 Untuk
pernyataan 5, 6, 9, 10, 20.
jawaban TP = 4, jawaban K = 3,
jawaban S = 2, jawaban SS = 1
Kepemimpinan Participating
Kepemimpinan Delegating
Motivasi kerja Motivasi kerja
adalah keinginan perawat pelaksana
untuk melaksanakan pekerjaan
dimana keinginan tersebut
timbul sebagai upaya dalam
memenuhi kebutuhan perawat
pelaksana yang diukur berdasarkan
kebutuhan dasar Maslow di Rumah
Sakit
Islam Malahayati Medan.
Kuisioner dengan 30 item
pernyataan yang akan terbagi ke
dalam
lima kategori ke-
butuhan perawat pelaksana.
Nilai maksimal 18 dan nilai
minimal 6. Dengan skala
penilaian.
S = Setuju KS=Kurang Setuju
TS=Tidak Setuju S = 3
KS = 2 TS = 1
Motivasi kerja rendah
Motivasi kerja sedang
Motivasi kerja rendah
Ordinal
Universitas Sumatera Utara
1.Kebutuhan fisiologis
2.Kebutuhan keamanan
3.Kebutuhan sosial
4.Kebutuhan harga diri
Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan
yang harus dipenuhi perawat pelaksana
yang menyangkut kebutuhan
dasar manusia.
Kebutuhan keaman- an adalah kebutuhan
yang harus dipenuhi perawat pelaksana
yang menyangkut perlindungan diri
dan keselamatan kerja.
Kebutuhan sosial adalah kebutuhan
yang menyangkut interaksi dengan
rekan kerja, penerimaan dalam
tim kerja ataupun komunikasi
terapeutik dengan pasien yang harus
dipenuhi oleh perawat pelaksana di
RSI Islam Malahayati Medan.
Kebutuhan harga diri adalah
kebutuhan yang harus dipenuhi
perawat pelaksana dalam pencapaian
sebuah kompetensi, status maupun
pengakuan dari pemimpin dan rekan
kerja. Kuisioner
dengan pernyataan
nomor 1-6 Kuisioner
dengan pernyataan
nomor 7-12 Kuisioner
dengan pernyataan
nomor 13-18 Kuisioner
dengan pernyataan
nomor 19-24
Universitas Sumatera Utara
5. Kebutuhan aktualisasi
diri Kebutuhan
aktualisasi diri adalah kebutuhan
tertinggi yang harus dipenuhi perawat
pelaksana me- nyangkut pencapaian
puncak karir dan mengaktualisasikan
diri dalam me- nyelesaikan
masalah. Kuisioner
dengan pernyataan
nomor 25-30
3.3. Hipotesis Penelitian