commit to user refleksi, maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang
meliputi kegiatan perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat teratasi.
D. Teknik Analisis Data
Data yang tersedia dari pengumpulan data perlu dianalisis, sedangkan untuk menganalisis data tersebut perlu digunakan teknik analisis data sehingga data yang
ada dapat dimanfaatkan dengan baik. Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data sebagai berikut:
1. Analisis deskriptif komparatif Analisis deskriptif komparatif dilakukan dengan membandingkan antara kondisi
awal sebelum dilakukannya tindakan dengan hasil yang diperoleh pada siklus I dan siklus II sehingga dapat dilihat adanya perbedaan sebelum dan sesudah
dilakukannya tindakan. 2. Analisis data kuantitatif
Analisis data kuantitatif digunakan untuk mengolah hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes formatif. Data kuantitatif yang digunakan adalah kuantitatif
sederhana yang berupa penghitungan nilai rata-rata, nilai tertinggi, nilai terendah, dan persentase jumlah siswa yang mencapai batas ketuntasan. Dari informasi ini
dapat diketahui sampai sejauh manakah keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar.
3. Analisis data kualitatif Analisis kualitatif berupa catatan lapangan yang disajikan secara rinci dan
lengkap selama proses penelitian berlangsung. Analisis data kualitatif diperoleh berdasarkan hasil observasi, refleksi dari tiap-tiap siklus, dan membandingkan
kinerja siswa maupun guru dalam hasil pengamatan dengan parameter atau teori
tertentu. E. Sumber Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa sumber data yakni,
commit to user 1. Ruang kelas sebagai tempat berlangsungnya penelitian.
2. Siswa untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa. 3. Guru untuk melihat bagaimana guru melakukan evaluasi terhadap hasil belajar
siswa. 4. Buku ± buku teori yang relevan dengan penelitian,
5. Artikel yang relevan dengan penelitian yang diteliti oleh peneliti.
F. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain:
1. Observasi Observasi dilakukan untuk mengamati pelaksanaan dan perkembangan
pembelajaran akuntansi yang dilakukan oleh para siswa. Pengamatan dilakukan sebelum, selama, dan sesudah siklus penelitian berlangsung. Jenis observasi yang
digunakan adalah observasi partisipan artinya peneliti ikut terlibat dalam proses pembelajaran tindakan.
2. Wawancara Jenis wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara
terstruktur, dimana bahan wawancara telah dipersiapkan terlebih dahulu. Wawancara dilakukan oleh interviewer kepada guru mata pelajaran akuntansi
dan siswa terhadap kegiatan belajar mengajar, yang dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran akuntansi, penentuan tindakan dan respon yang timbul sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan.
3. Teknik Evaluasi Tes Tes digunakan untuk mengetahui perkembangan atau keberhasilan pelaksanaan
tindakan. 4. Dokumentasi
commit to user Dokumentasi non tes yaitu dokumentasi berupa gambar atau foto proses belajar
mengajar. 5. Angket
digunakan untuk mengukur nilai, sikap, motivasi, dan sebagainya yang disusun
dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden. G. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini merupakan rangkaian siklus-siklus yang dirancang dalam dua siklus. Setiap siklus ada empat tahapan, yaitu perencanaan,
pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Tahapan tersebut disusun dalam siklus dan setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan target yang ingin dicapai dalam
penelitian ini. Siklus I
1. Perencanaan Perencanaan akan meliputi kegiatan sebagai berikut:
1 Guru bersama peneliti menyusun rencana pembelajaran. 2 Menyusun lembar observasi, kisi-kisi angket, lembar angket atau rubrik
penilaian untuk mengukur kualitas pembelajaran dan pelaksanaan penilaian dengan memperhatikan pertimbangan dosen pembimbing.
3 Menyusun lembar kerja siswa dengan memperhatikan pertimbangan guru akuntansi.
4 Menetapkan indikator ketercapaian Indikator ketercapain diperoleh dari beberapa komponen, seperti yang disajikan
dalam tabel berikut ini.
commit to user Tabel 2. Indikator Ketercapain Belajar Siswa
Aspek yang diukur Presentase
Target Capaian Cara mengukur
Pelaksanaan Peer Assessment Penilaian
temani pada penilaian formatif
80 Mengamati apakah
guru melibatkan
siswa dalam menentukan kriteria, menerapkan penilaian dengan
menerapkan kriteria, memberikan umpan balik dan pengolahan
evaluasi serta menentukan tujuan, rencana dan strategi untuk belajar
lebih lanjut.
Motivasi diri siswa mengikuti
pembelajaran 70
Mengamati timbulnya minat dan semangat untuk belajar siswa,
komitmen, mempertahankan pendapat yang diyakininya, lebih
senang bekerja mandiri, dan ulet menghadapi masalah.
Kemandirian siswa selama KBM
70 Mengamati
apakah siswa
berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar, aktif berdiskusi, bekerja
sendiri dalam mengerjakan ulangan serta banyak berlatih soal - soal.
Ketentuan hasil belajar standar nilai
70 70
Diamati dari hasil tes belajar siswa penilaian formatif yang dihitung
dari jumlah siswa yang mendapat nilai 7,00 ke atas
2. Pelaksanaan tindakan Tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini meliputi kegiatan sebagai
berikut: 1 Guru membuka pelajaran dengan salam dan memerikasa kehadiran siswa.
2 Guru mengajak siswa menentukan tujuan pembelajaran. 3 Guru menjelaskan materi pelajaran.
4 Guru menyampaikan hakikat dan tujuan peer assessment kepada semua
siswa 5 Guru bersama siswa menentukan kriteria penilaian.
6 Guru membagikan lembar kerja siswa untuk dikerjakan secara individu penilaian formatif.
commit to user 7 Siswa mengerjakan soal pada lembar jawab yang telah disediakan
. 8 Guru bersama siswa menentukan skor atas masing-masing capaian kriteria
penilaian. 9 Guru menjelaskan pada siswa bagaimana menerapkan kriteria atas
pekerjaan teman mereka. 10 Siswa melakukan penilaian teman.
11 Siswa memberikan umpan balik atas penilaian pekerjaan teman dan mendiskusikannya menurut kriteria penilaian yang telah di sepakati..
12 Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong siswa supaya senantiasa melakukan penilaian teman secara cermat dan
obyektif. 13 Guru menyampaikan umpan balik kepada siswa berdasarkan hasil kajian
terhadap sampel hasil penilaian yang diambil acak. 3. Pengamatan
Untuk mengetahui kegiatan yang terjadi selama pembelajaran diperlukan lembar pengamatan bagi siswa. Pengamatan aktivitas siswa dalam
pembelajaran menggunakan lembar observasi yang diisi oleh observer. 4. Refleksi
Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis semua kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini. Refleksi dilaksanakan setelah tindakan pada
siklus pertama selesai dilaksanakan untuk mengetahui kelebihan, kekurangan serta kendala yang dialami selama pelaksanaan tindakan pertama. Refleksi
dilaksanakan dengan memperhatikan hasil observasi dan diskusi dengan guru akuntansi kelas XI IPS 1 di SMA Kebakkramat. Diskusi tersebut bertujuan
untuk mengevaluasi hasil tindakan dan merumuskan perencanaan berikutnya, yaitu siklus II.
commit to user Siklus II
Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut
dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran Akuntansi, termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi, serta analisis dan refleksi
yang juga mengacu pada siklus sebelumnya. Langkah-langkah yang dilaksanakan pada siklus II sama dengan
langkah-langkah yang dilakukan dalam siklus I, meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Apabila hasil refleksi belum
terjadi peningkatan prestasi belajar siswa, maka masih perlu dilakukan tindakan siklus ke III, IV, dan seterusnya. Akan tetapi, apabila pada akhir siklus II sudah
ada peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi, maka tindakan penelitian dapat dihentikan.
commit to user
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah dan Perkembangan SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar yang beralamat di Jalan Nangsri, Kebakkramat, Karanganyar. Sejarah dan perkembangan
singkat SMA tersebut akan diuraikan sebagai berikut : Sekolah Menengah Atas SMA Negeri Kebakkramat, Karanganyar berdiri
mulai tahun ajaran 19851986 berdasarkan Keputusan Mendikbud RI tanggal 22 November 1985 No. 060101985 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Wilayah
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah. Pada tahun ajaran pertama SMA Negeri Kebakkramat membuka kelas 1
dengan 3 kelas. Proses belajar mengajar sementara bertempat di SMA Negeri 1 Karanganyar dengan cara masuk siang karena belum mempunyai gedung sendiri.
Pada tahun ajaran 19861987 SMA Kebakkramat menempati gedung baru di Jalan Nangsri, Kebakkramat, Karanganyar.
Sejak berdirinya SMA Negeri Kebakkramat sampai pada saat ini jumlah kelas bertambah setiap tahunnya. Pada saat ini di bawah pimpinan Drs. Sri Wardoyo,
B.Sc, M.T sebagai kepala sekolah, SMA Negeri Kebakkramat mempunyai 25 kelas dengan 928 siswa. Kelas X berjumlah 9 kelas dengan 36 siswa pada setiap kelas.
Kelas XI berjumlah 9 kelas, 5 kelas untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial dan 4 kelas untuk Ilmu Pengetahuan Alam, dengan 36 siswa pada setiap kelas. Kelas XII
berjumlah 7 kelas, 4 kelas untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial dan 3 kelas untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam.
45