commit to user Tiga profesor, Lin-Agler, Moore, dan Zabrucky melakukan eksperimen di
mana mereka menemukan bahwa siswa mampu menggunakan pengalaman sebelumnya dari mempersiapkan dan melakukan tes untuk membantu mereka
membangun hubungan antara alokasi waktu mereka belajar. siswa lebih mampu mengetahui bagaimana belajar untuk ujian setelah berpartisipasi dalam Peer
Assessment. Tetapi meski penerapan peer assessment dapat memberikan berbagai
manfaat, namun menurut artikel dari Institute For Interactive Media and Learning, ada beberapa kekurangan yang dapat ditemukan dalam penerapan peer assessment,
yakni: 1 Kurangnya kemampuan siswa untuk mengevaluasi satu sama lain.
2 Siswa mungkin tidak menganggap serius, yang memungkinkan persahabatan, nilai hiburan, dll untuk mempengaruhi penilaian mereka.
3 Siswa mungkin tidak menyukai penilaian teman karena kemungkinan diskriminasi, salah paham, dll
4 Tanpa intervensi dosen, siswa bisa saja salah dalam memberikan keterangan satu sama lain.
c. Langkah-langkah Peer Assessment
Pelaksanaan penilaian Peer assessment membutuhkan persiapan yang baik.
Proses Peer Assessment dimulai dengan mendiskusikan item dan kriteria penilaian oleh guru dan para siswa. Kemudian masing-masing siswa menilai
teman mereka yang telah ditunjuk dan juga memberikan umpan balik. Hasil penilaian ini biasanya dicocokkan dengan hasil penilaian guru. Apabila
selisih nilai penilaian peer kurang dari 10 maka penilaian ini dapat diterima Zulharman, 2007 .
Dalam penerapan Peer Assessment ini terdapat berbagai hambatan yang akan dialami, diantaranya adalah sikap pelajar yang masih memandang
penilaian merupakan tugas guru, kepercayaan diri pelajar yang masih kurang untuk melakukan penialaian dan ketidak mengertian pelajar
terhadap kriteria penilaian. Menurut Zulharman 2007, ada empat langkah dalam perencanaan dan penerapan peer assessment agar efektif yaitu :
commit to user 1 Menentukan kriteria.
Melibatkan siswa dalam menentukan kriteria yang akan digunakan untuk menilai kinerja mereka. Mengajak siswa berdiskusi mengenai kriteria
penilaian yang akan digunakan. Kriteria yang dipilih tidak harus selalu sama dengan tujuan sekolah, tetapi perlu memperhatikan kemampuan siswa dengan
pengarahan guru.
2 Melakukan penilaian dengan cara menerapkan kriteria yang ditentukan.
Mengajarkan pada siswa bagaimana menerapkan kriteria untuk pekerjaan mereka sendiri. Jika siswa telah terlibat dalam diskusi pada tahap 1, kriteria
yang hasilnya akan terpadu antara kriteria dari siswa dan tujuan sekolah, karena tidak sepenuhnya tujuan siswa sendiri. Kemudian guru memberikan
contoh atau kisi-kisi pekerjaan yang sesuai dengan kriteria penilaian. Kisi-kisi atau contoh ini membantu siswa memahami hasil konkrit dan harapan.
Kemudian, siswa mulai memahami dan menginternalisasi langkah yang diperlukan untuk memenuhi tujuan. Pada tahap ini peran guru sangat penting,
guru menyediakan contoh yang sesuai dengan kriteria penilaian.
3 Memberikan umpan balik dan pengolahan evaluasi.
Proses ini tidak memerlukan umpan balik tentang apakah sebuah jawaban atau produk sudah benar, tetapi lebih tentang seberapa baik para siswa memahami
dan menerapkan kriteria. Diskusi memungkinkan siswa untuk menyelesaikan pertanyaan dan ketidakpastian tentang kriteria. Saran atau masukan harus
dengan jelas berhubungan dengan kriteria dan akhirnya, siswa harus mampu melakukan umpan balik terhadap hasil pekerjaan teman mereka.
4 Mengembangkan tujuan, rencana dan strategi untuk belajar lebih lanjut.
Tahap terakhir, melibatkan identifikasi tujuan pembelajaran selanjutnya dan strategi yang dapat mencapai tujuan. Awalnya, guru menentukan tujuan dan
strategi, akhirnya siswa menyusun tujuan-tujuan mereka sendiri dan strategi dengan bimbingan guru. Dengan demikian, guru secara penuh
commit to user mengintegrasikan Penilaian Teman dalam mengajar di tahap 3 dan 4, ketika
siswa dapat memberikan umpan balik terhaap pekerjaan teman mereka.
Peer Assessment dapat digunakan untuk membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan menilai, mengkritisi proses dan hasil
belajarnya melalui penilaian formatif. Peer Assessment juga membantu pelajar menentukan kriteria yang dapat digunakan untuk menilai hasil
belajarnya, serta sebagai syarat yang diperlukan dalam sebuah proses pembelajaran untuk memutuskan kelulusan melalui penilaian sumatif.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan Peer
Assessment dapat meningkatkan prestasi belajar melalui peningkatan motivasi belajar dan kemandirian belajar siswa.
3. Motivasi Diri a. Pengertian Motivasi