commit to user guru agar dapat menyempurnakan strategi dan proses belajar mengajar guna
meningkatkan prestasi belajar siswa. Dalam proses penilaian, para pelaku penilaian sangat berpengaruh dalam
merencanakan dan melaksanakan penilaian. Pelaku penilaian terhadap proses dan hasil belajar peserta didik dibagi menjadi dua. Pertama, yaitu pihak internal,
merupakan penilaian yang dilakukan dan direncanakan oleh guru pada saat pembelajaran berlangsung. Kedua, pihak eksternal, penilaian yang dilakukan oleh
pihak luar yang tidak melaksanakan proses pembelajaran, biasanya dilakukan oleh suatu institusilembaga baik di dalam maupun di luar negeri. Penelitian yang
dilakukan institusilembaga tersebut dimaksudkan sebagai pengendali mutu proses dan hasil belajar. Kenyataan di lapangan, umumnya penilaian hanya
dilakukan oleh guru, yaitu penilaian yang berpusat pada guru.
b. Tujuan Penilaian
Setiap kegiatan atau aktivitas yang terencana pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Begitu pula dengan kegiatan penilaian. Menurut Akhmad
Sudrajat, penilaian memiliki tujuan yang sangat penting dalam pembelajaran, diantaranya adalah :
1. Sebagai grading, penilaian ditujukan untuk menentukan atau membedakan kedudukan hasil kerja peserta didik dibandingkan
dengan peserta didik lain. 2. Sebagai alat seleksi, penilaian ditujukan untuk memisahkan antara
peserta didik yang masuk dalam kategori tertentu dan yang tidak. 3. Untuk menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah
menguasai kompetensi. 4. Sebagai bimbingan, penilaian bertujuan untuk mengevaluasi hasil
belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk
pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan.
5. Sebagai alat diagnosis, penilaian bertujuan menunjukkan kesulitan belajar yang dialami peserta didik dan kemungkinan prestasi yang bisa
dikembangkan.
commit to user 6. Sebagai alat prediksi, penilaian bertujuan untuk mendapatkan
informasi yang dapat memprediksi bagaimana kinerja peserta didik pada jenjang pendidikan berikutnya atau dalam pekerjaan yang sesuai.
Sedangkan tujuan penilaian menurut Nana Sudjana 1989:4 mengemukakan beberapan tujuan penilaian, diantaranya:
1 Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi
atau mata pelajaran yang ditempuhnya. 2 Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah,
yakni seberapa jauh keefektivannya dalam mengubah tingkah laku para siswa ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan.
3 Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran
serta strategi pelaksanaannya. 4 Memberikan pertanggungjawaban dari pihak sekolah kepada pihak-
pihak yang berkepentingan. Sesuai dengan tujuan tersebut, penilaian menuntut guru agar secara
langsung atau tak langsung mampu melaksanakan penilaian dalam keseluruhan proses pembelajaran. Untuk menilai sejauh mana siswa telah menguasai beragam
kompetensi, tentu saja berbagai jenis penilaian perlu diberikan sesuai dengan kompetensi yang akan dinilai, seperti unjuk kerjakinerja performance,
penugasan proyek, hasil karya produk, kumpulan hasil kerja siswa portofolio, dan penilaian tertulis paper and pencil test. Jadi, tujuan penilaian
adalah memberikan masukan informasi secara komprehensif tentang hasil belajar peserta didik, baik dilihat ketika saat kegiatan pembelajaran berlangsung maupun
dilihat dari hasil akhirnya, dengan menggunakan berbagai cara penilaian sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dapat dicapai peserta didik. Penilaian
tersebut digunakan guru sebagai dasar pengambilan keputusan guna merumuskan strategi pelaksanaan pendidikan dan pengajaran bagi siswa yang belum memenuhi
kriteria atau standar tertentu. Pengambilan keputusan yang diambil berdasarkan hasil penilaian dapat lebih tepat dibandingkan dengan keputusan yang dilakukan
pada perencanaan pembelajaran. Kemudian, hasil penilaian tersebut disusun
commit to user dalam suatu laporan sebagai pertanggungjawaban pihak sekolah kepada pihak-
pihak yang berkepentingan, baik kepada orang tua, lembaga maupun guru itu sendiri. Pelaporan hasil penilaian harus dapat dan mudah dipahami dan bersifat
obyektif dan pada dasarnya harus menggambarkan tingkat pencapaian siswa. Penyusunan laporan tersebut dapat dibedakan atas dua cara, yaitu: 1 dengan
menyatakan lulus tuntas atau belum lulus belum tuntas; atau 2 dengan nilai siswa. Laporan tentang hasil belajar siswa yang dibuat setiap akhir suatu
program.
c. Prinsip-prinsip Penilaian