59
Ikatan Kimia HC
HC C
H C
C H
C
C H
CH CH
H C
Gaya tarik antarmolekul harus dibedakan dengan ikatan antaratom dalam molekul. Gaya tarik antarmolekul adalah antaraksi antarmolekul
yang berdampak pada wujud zat bersangkutan, sedangkan ikatan antar- atom adalah antaraksi antara atom-atom yang membentuk molekul atau
senyawa.
Gaya tarik antarmolekul dalam senyawa kovalen relatif lemah dibandingkan senyawa ion. Akibatnya, senyawa kovalen pada umumnya
mudah menguap dibandingkan senyawa ion, kecuali senyawa kovalen yang membentuk jaringan raksasa, seperti intan dan grafit.
Kemudahan menguap dari senyawa kovalen banyak dimanfaatkan sebagai parfum atau deodorant. Sejumlah kecil senyawa kovalen yang
dicampurkan ke dalam produk komersial memberikan bau yang harum. Gambar 3.14
dan Gambar 3.15 menunjukkan contoh-contoh produk
komersial yang mengandung senyawa kovalen. Jika Anda merasakan bau sesuatu, berarti ada gas atau uap dari suatu
zat yang masuk ke hidung Anda. Uap tersebut tentu berasal dari zat yang ada di sekitar Anda. Jika suatu zat berwujud padat atau cair tercium
baunya, berarti zat tersebut mudah menguap atau memiliki titik didih relatif rendah pada tekanan normal. Pada kasus tersebut, cuka mudah
menguap dibandingkan garam dapur. Titik didih cuka 119°C dan garam dapur 1.517°C. Kemudahan menguap dari suatu zat berhubungan dengan
gaya tarik antarmolekul.
Aktivitas Kimia 3.3
Membandingkan Sifat Fisik Kemudahan Menguap Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen
Tujuan
Membandingkan kemudahan menguap garam dapur senyawa ion dan naftalena senyawa kovalen .
Alat 1. Cawan penguap
2. Gelas kimia 3. Bunsen
Bahan 1. NaCl garam dapur
2. Naftalena
Langkah Kerja 1. Siapkan wadah berisi air, kemudian masukkan NaCl ke dalam wadah 1 dan naftalena ke
dalam wadah 2.
2. Uapkan setiap senyawa NaCl dan naftalena pada wadah berisi air dengan waktu yang sama. 3. Amati apa yang terjadi.
4. Bandingkan zat mana yang lebih mudah menguap. 5. Pindahkan kristal yang terbentuk ke cawan penguap.
Pertanyaan 1. Apa yang terjadi pada saat beberapa lama mulai dilakukan pemanasan.
2. Senyawa manakah yang lebih mudah menguap? Mengapa? 3. Apa yang dapat Anda simpulkan dari percobaan tersebut?
1 Senyawa NaCl
Gelas kimia Bunsenpembakar
2 Senyawa Naftalena
Gelas kimia Bunsenpembakar
Gambar 3.13
Struktur molekul naftalena
60
Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk Kelas X
2. Daya Hantar Listrik
Logam dapat menghantarkan arus listrik disebabkan oleh elektron- elektronnya bergerak bebas di seluruh kisi logam. Apakah senyawa ion
dan senyawa kovalen dapat menghantarkan arus listrik? Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, Anda dapat mempelajari kegiatan
penyelidikan berikut.
Serbuk NaCl dimasukkan ke dalam cawan pijar dan dihubungkan dengan alat uji hantaran listrik. Berdasarkan penyelidikan, diperoleh
data sebagai berikut. 1. Dalam wujud padat, senyawa ion tidak dapat menghantarkan listrik,
tetapi dalam wujud cair meleleh dapat menghantarkan arus listrik. 2. Senyawa kovalen, baik dalam keadaan padat maupun cairan tidak
dapat menghantarkan arus listrik. Mengapa terjadi gejala seperti itu? Dalam bentuk padatan, senyawa ion membentuk kisi-kisi kristal yang
kaku. Dalam hal ini, kation dan anion berantaraksi sangat kuat satu dan lainnya sehingga tidak dapat bergerak bebas. Oleh karena kation dan anion
tidak dapat bergerak melainkan hanya bergetar di tempat, akibatnya tidak ada spesi yang dapat menghantarkan arus listrik. Ketika senyawa ion
dilelehkan, antaraksi antara kation dan anion melemah dan dapat bergerak lebih leluasa. Akibatnya, jika arus listrik dilewatkan, ion-ion tersebut dapat
menghantarkan arus listrik dari potensial tinggi ke potensial rendah.
Pada senyawa kovalen, baik bentuk padatan maupun cairannya bersifat netral. Artinya, tidak terjadi pemisahan atom-atom membentuk ion yang
bermuatan listrik, melainkan tetap sebagai molekul kovalen. Oleh karena dalam senyawa kovalen tidak ada spesi yang bermuatan listrik maka arus
listrik yang dikenakan pada senyawa kovalen tidak dapat dialirkan.
3. Kelarutan
Bagaimana kelarutan senyawa kovalen dan senyawa ion di dalam pelarut tertentu? Untuk mengetahui kelarutan senyawa-senyawa itu,
Anda dapat mempelajari penyelidikan berikut. Setiap tiga macam zat terlarut, NaCl, naftalena, dan gula dimasukkan
pada tiga macam pelarut, misalnya air, alkohol, dan benzena sehingga diperoleh 9 macam larutan.
Data hasil pengamatan
Air Alkohol
Benzena
NaCl C
10
H
8
Gula
air BBM
Bahan makanan Obat-obatan
Pemadam kebakaran Permen
Gambar 3.14
Produk-produk komersial yang mengandung senyawa kovalen.
Gambar 3.15
Senyawa kovalen banyak diaplikasikan dalam produk
kosmetik.
Sumber:
health-report.co.uk
61
Ikatan Kimia
Berdasarkan hasil penyelidikan diketahui bahwa: 1. senyawa NaCl senyawa ion larut dalam pelarut air, tetapi tidak
larut dalam pelarut organik seperti alkohol dan benzena; 2. naftalena larut dalam benzena, tetapi tidak larut dalam air maupun
alkohol; 3. gula pasir larut dalam air dan alkohol, tetapi tidak larut dalam pelarut
benzena. Apa yang dapat Anda simpulkan tentang data tersebut? Bagaimana
menjelaskan fakta tersebut? Pada umumnya, senyawa ion tidak larut dalam pelarut organik, tetapi larut dalam air walaupun ada juga yang
kurang bahkan tidak larut dalam air. Beberapa senyawa ion yang larut dan tidak larut dalam air ditunjukkan pada Tabel 3.4.
Mengapa gula pasir C
12
H
22
O
11
larut dalam air dan alkohol, tetapi tidak larut dalam benzena, sedangkan naftalena larut dalam benzena,
tetapi tidak larut dalam air maupun alkohol? Gula pasir dan naftalena, keduanya senyawa kovalen. Bedanya, gula pasir merupakan senyawa
kovalen polar, sedangkan naftalena kovalen murni nonpolar. Selain itu, air dan alkohol juga polar, sedangkan benzena nonpolar.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada umumnya senyawa kovalen polar akan larut dalam pelarut polar, sedangkan
senyawa kovalen nonpolar akan larut dalam pelarut yang juga nonpolar .
Alkohol yang bersifat kovalen polar akan larut dalam air yang juga bersifat polar dan alkohol tidak akan larut dalam pelarut benzena.
Perbedaan utama antara senyawa ion dan senyawa kovalen dapat
dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5
Sifat-Sifat Fisika Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen Titik didih dan titik
leleh Konduktivitas listrik
Kelarutan dalam air Kelarutan dalam
pelarut polar Kelarutan dalam
pelarut nonpolar
No. Sifat-sifat Fisika
Senyawa Kovalen
1 2
3 4
5 Tinggi
Sebagai konduktor dalam bentuk lelehan
atau larutan dalam air Umumnya larut
Tidak larut
Tidak larut Rendah
Bukan konduktor dalam setiap keadaan
Senyawa kovalen polar Umumnya larut dalam
air dan pelarut polar Senyawa kovalen
nonpolar umumnya larut
Senyawa Ion
Na
+
, K
+
, NH
4 +
Kation Tabel 3.4
Aturan Empirik Kelarutan Senyawa Ionik dalam Air
Anion Kelarutan dalam
Air
CH
3
COO
–
, NO
3 –
F
–
, Cl
–
, Br
–
, I
–
SO
4 2–
CO
3 2–
, PO
4 3
S
2–
, OH
–
Kecuali
Pb
2+
, Ag
+
Hg
+
Ca
2+
, Sr
2+
, Ba
2+
Na
+
, K
+
, NH
4 +
Na
+
, K
+
, Ca
2+
Larut Tidak larut