52
Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk Kelas X
Berdasarkan uraian dan contoh soal tersebut, dapatkah Anda me- nyimpulkan hubungan jumlah ikatan rangkap dengan nomor golongan
dalam sistem periodik? Contoh:
Atom N yang terdapat dalam golongan VA membentuk ikatan kovalen rangkap tiga. Atom O dan S yang terdapat dalam golongan VIA
membentuk ikatan kovalen rangkap dua. Atom halogen F, Cl, Br, I membentuk ikatan kovalen tunggal.
4. Ikatan Kovalen Polar
Dalam molekul diatom homointi, seperti H
2
, Cl
2
, N
2
, O
2
, dan sejenisnya, kedua inti atom saling menarik pasangan elektron dengan
ikatan sama besar sebab skala keelektronegatifan setiap atomnya sama. Untuk mengingat skala keelektronegatifan atom, simak kembali Bab
Sistem Periodik Unsur-Unsur.
Apakah yang terjadi jika atom H dan atom Cl berikatan? Anda tahu bahwa atom Cl lebih elektronegatif daripada atom H. Kelektronegatifan
Cl = 3,0 dan H =2,1. Oleh karena atom Cl memiliki daya tarik terhadap pasangan elektron yang digunakan bersama lebih kuat maka pasangan
elektron tersebut akan lebih dekat ke arah atom klorin. Apa akibatnya terhadap atom H maupun atom Cl dalam molekul HCl jika pasangan
elektron pada ikatan itu lebih tertarik kepada atom klorin?
Gejala tersebut menimbulkan terjadinya pengkutuban muatan. Oleh karena pasangan elektron ikatan lebih dekat ke arah atom Cl maka atom
Cl akan kelebihan muatan negatif. Dengan kata lain, atom Cl membentuk kutub negatif
. Akibat bergesernya pasangan elektron ikatan ke arah atom Cl maka atom H akan kekurangan muatan negatif sehingga atom H
akan membentuk kutub positif. Oleh karena molekul HCl bersifat netral maka besarnya muatan
negatif pada atom Cl harus sama dengan muatan positif pada atom H. Selain itu, kutub positif dan kutub negatif dalam molekul kovalen bukan
pemisahan muatan total seperti pada ikatan ion, melainkan secara parsial, dilambangkan dengan
δ
. Jika dalam suatu ikatan kovalen terjadi pengkutuban muatan maka
ikatan tersebut dinamakan ikatan kovalen polar. Molekul yang dibentuknya dinamakan molekul polar. Sebaran muatan elektron pada
molekul polar terdapat di antara rentang ikatan kovalen murni seperti H
2
dan ikatan ion seperti NaCl, perhatikan Gambar 3.5. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa dalam molekul-molekul kovalen polar terjadi pemisahan muatan secara parsial akibat perbedaan
keelektronegatifan dari atom-atom yang membentuk molekul.
Ikatan kovalen murni
tidak terjadi pemisahan muatan
Ikatan kovalen polar
terjadi pemisahan muatan secara parsial
Ikatan ion
terjadi pemisahan muatan total Rentang pemisahan muatan
Gambar 3.5
Rentang kepolaran ikatan berada di antara ikatan kovalen
murni dan ikatan ion.
Buatlah kesimpulan hubungan antara jumlah ikatan kovalen dan nomor golongan dalam sistem periodik.
Kegiatan Inkuiri
53
Ikatan Kimia
Bagaimana menentukan bahwa suatu molekul tergolong kovalen nonpolar atau kovalen polar? Untuk menjawab masalah ini diperlukan
pengetahuan tentang keelektronegatifan unsur-unsur. Kepolaran molekul berkaitan dengan kemampuan suatu atom dalam
molekul untuk menarik pasangan elektron ikatan ke arahnya. Kemampuan tersebut dinyatakan dengan skala keelektronegatifan. Selisih
nilai keelektronegatifan dua buah atom yang berikatan kovalen memberikan informasi tentang ukuran kepolaran dari ikatan yang
dibentuknya. Jika selisih keelektronegatifan nol atau sangat kecil, ikatan yang terbentuk cenderung kovalen murni. Jika selisihnya besar, ikatan
yang terbentuk polar. Jika selisihnya sangat besar, berpeluang membentuk ikatan ion. Selisih keelektronegatifan antara atom H dan H dalam
molekul H
2
; atom H dan Cl dalam HCl; dan atom Na dan Cl dalam NaCl berturut-turut adalah 0; 0,9; dan 2,1.
Aktivitas Kimia 3.2
Membuktikan Kepolaran Molekul Tujuan
Membuktikan kepolaran suatu molekul atau senyawa polar yang memiliki muatan parsial.
Alat 1. Buret
2. Batang fibersisir plastik 3. Kain wol
Bahan 1. Metanol
2. Bensin 3. Air
4. Benzena
Langkah Kerja 1. Alirkan setiap senyawa metanol, bensin, air, dan benzena melalui buret secara bergantian.
2. Pasang batang fiber atau sisir yang digosok-gosokkan pada kain wol terhadap jalannya aliran senyawa.
3. Amati apa yang terjadi.
Pertanyaan 1. Senyawa manakah yang menunjukkan senyawa polar?
2. Mengapa senyawa kovalen polar dapat dibelokkan ke arah batang fiber atau sisir yang telah digosok-gosokkan pada kain?
3. Apa yang dapat Anda simpulkan dari analisis percobaan tersebut?
Menentukan Kepolaran Senyawa
Manakah di antara senyawa berikut yang memiliki kepolaran tinggi? a.
CO b.
NO c.
HCl
Jawab Keelektronegatifan setiap atom adalah
C = 2,5; O = 3,5; N = 3,0; Cl = 3,0; H = 2,1 Pada molekul CO, selisih keelektronegatifannya adalah 3,5 – 2,5 = 1,0.
Pada molekul NO, selisih keelektronegatifannya adalah 3,5 – 3,0 = 0,5. Pada molekul HCl, selisih keelektronegatifannya adalah 3,0 – 2,1 = 0,9.
Jadi, kepolaran molekul dapat diurutkan sebagai berikut: CO HCl NO.
Contoh
3.4
Kata Kunci
• Keelektronegatifan
• Kepolaran
• Koordinasi
Sumber
: Sougou Kagashi