Beksan Engkyek Ludiramadu Perubahan makna Tari Srimpi Ludiramadu

commit to user 114

4.3.6.4 Beksan Engkyek Ludiramadu

Menurut Soedarsono, vokabuler gerak engkyek pada tari putri gaya Surakarta 1986:41. Tari Srimpi Ludiramadu juga menggunakan vokabuler eng- kyek , namun engkyek pada tari ini memiliki bentuk rangkaian gerak serta pelaksanaan gerak yang berbeda dengan bentuk engkyek pada umumnya. Oleh karena itu, engkyek yang digunakan pada susunan tari Srimpi Ludiramadu disebut engkyek ludira. Pelaksanaan gerak di atas, struktur gerak engkyek ludira pada pokoknya terdiri dari: a gerak kepala yang terdiri atas gerak toleha n dan gedheg ; b gerak lengan kanan nekuk ngenceng : c gerak tungkai mendha k dan njujut mancat kaki kiri; d pengolahan properti berupa penggunaan sa mpur , yaitu miwir sa mpur, cul sa mpur, kipat sa mpur, serta sebla k sa mpur . Gerak engkyek Ludiramadu secara utuh memiliki kecenderungan yang kuat menimbulkan kesan rasa manis, kenes, bera g, kema yu , ga la k. Mengenai rasa karakter gerak tersebut juga dinyatakan oleh Wahyu Santoso Prabowo bahwa engkyek lebih mengungkapkan rasa kema yu , galak Wawancara, 9 Desember 2011 Secara visual kesan yang dipaparkan di atas didukung oleh pelaksanaan gerak engkyek Ludiramadu. Gerak nekuk ngenceng lengan kanan yang dilakukan dengan miwir sampur menimbulkan kesan luwes , kewes. Kesan rasa ini lebih mantap dengan dukungan sikap mendha k pada waktu melakukan gerak nekuk lengan kanan dan sikap mancat kaki kiri njujut , pada waktu ngenceng miwir sa mpur dengan disertai toleha n ke kanan searah dengan gerakan lengan. Kiba san commit to user 115 dan kipat sa mpur yang dilakukan pada awal gerakan menimbulkan kesan sigra k, kenes . Gerakan leher pa ca k gulu yang dilakukan dalam posisi sikap ngenceng memberi, sentuhan rasa kenes , kema yu pada gerak engkyek Ludiramadu. Gerak pa ca k gulu yang dilakukan tersebut disebut pa ca k gulu ganil , biasa digunakan pada tari putri yang memiliki watak la nya p, mbra ya k, kenes. Karena itu, rangkaian gerak ini lebih cenderung memiliki rasa dan watak kenes . Selanjutnya gerak cul sa mpur melepas sampur yang dilakukan bersama gerak mendhak memberikan aksen tekanan rasa seleh tersendiri bagi gerak engkyek ludira. Tekanan rasa seleh tersebut lebih memantapkan sentuhan rasa yang timbul dari rangkaian nekuk ngenceng lengan kanan yang disertai gerakan kepala pa ca k gulu ga nil . Seblak nampur yang mengakhiri gerakan engkyek ludira memberikan sentuhan rasa keres, sigra k . Hal ini timbul dari kiba sa n sa mpur . Aspek kerampakan dan kebersamaan yang timbul dari pelaksanaan gerak secara kelompok lebih mendukung rasa sigra k dan berag dalam gerak engkyek ludiramadu. Secara visual, kerampakan gerak kelompok tersebut selain didukung oleh pelaksanaan gerak secara serentak dan bersama-sama juga didukung oleh penggunaan garap ruang posisi gawang jejer wa ya ng. Posisi ga wa ng jejer wa ya ng lebih memungkinkan kerampakan gerak kelompok dapat diamati secara lebih ga mbla ng, sehingga sentuhan rasa sigrak dan berag akan lebih menyentuh secara mantap. Pada posisi gawang jejer wayang dapat diamati secara jelas sikap dan gerak yang dilakukan oleh penari, sejak dari sikap dan gerak kepala, lengan, commit to user 116 tangan, tungkai, kaki, maupun pengolahan dan penggunaan properti. Terutama sekali pada pengolahan dan penggunaan sampur, posisi sikap dan gerak menunjukkan kekurangkompakan penari dalam melakukan gerak cul sa mpur lepas sampur Sisi auditif berupa karawitan tari menjadi komponen pendukung yang kuat untuk lebih memungkinkan timbulnya sentuhan rasa sigra k , bera g . Ini terwujud oleh bunyi kema na k dan keplok yang secara auditif membentuk tempo gerak melalui ritme yang diwujudkan. Keplok yang dilakukan oleh beberapa orang secara bersamaan pada seleh kethuk yang selalu bertepatan dengan gerak mendhak maupun cul sa mpur memberikan rasa seleh yang mantap pada seleh geraknya. Menurut penuturan lisan, gerak engkyek selalu disertai dengan bentuk garap ricikan kendhang yang disebut kendhang engkyek . Hal ini berlaku pada setiap gerak engkyek yang digunakan secara umum pada tari srimpi maupun bedhaya Mlayawidodo, wawancara 20 Desember 2011 Penafsiran gerak engkyek Ludiramadu ini memiliki sengguh rasa kema yu , galak, atau lebih dekat lagi rasa bera g Wawancara 10 Desember 2011. Rasa tersebut menonjol pada gerak gulu pa ca k gulu ga nil serta pengolahan sampur yang tersusun dalam rangkaian gerak engkyek ludira. Menurut Nora Kustantina Dewi , engkyek Ludiramadu lebih mengungkapkan rasa anggun Wawancara 10 Desember 2011. Menyimak pemaparan di atas, dapat dinyatakan bahwa engkyek Ludiramadu memiliki rasa galak, kenes , bera g , dan anggun. commit to user 117

4.3.6.5 Beksan Sangga Nampa Ukel Adumanis