Teknologi dan komunikasi Faktor Masyarakat Sebagai Penikmat Seni

commit to user 79

4.2.6 Teknologi dan komunikasi

Temuan dari hasil pengamatan dilapangan menunjukkan bahwa kesenian Tari Tradisi dewasa ini ada kecenderungan makin berkembang menjadi bentuk- bentuk hiburan dan sebagai komoditi dagangan komersial yaitu menekankan pada kemampuan komunikasi dari pada penghargaan kritis dari khalayak penonton. Sang seniman dan penari cenderung menekankan pada estetika resepsi estetika menurut penoton daripada estetika kreasi berisi nilai moral universal. Keindahan cenderung untuk memenuhi selera dan memenuhi permintaan masyarakat dengan kebutuhan nyata publik. Perkembangan teknologi komunikasi yang begitu cepat membawa implikasi yang sangat besar terhadap kehidupan kesenian termasuk Tari Tradisi. Dengan hadirnya teknologi komunikasi dapat menghantarkan pertunjukkan tari dirumah penduduk lewat media audio visual televisi, internet di telpon genggam, laptop, netbook, komputer dapat mengakses seni tradisi baik Tari, Musik Karawitan, Pedalangan, dan lain-lain secara mudah. Perkembangan teknologi komunikasi ternyata menawarkan berbagai macam pertunjukan tanpa keluar rumah, keluar uang banyak tetapi dengan teknologi membuat daya apresiasi seni masyarakat terhadap pertunjukkan Tari Tradisi semakin menurun. Sejak zaman Orde Baru, berbagai teknologi komunikasi modern merambah seluruh pelosok Indonesia. Tidak hanya itu saja peradaban modern juga mulai diterapkan masyarakat Indonesia seperti sistem perekonomian modern, sistem birokrasi dan administrasi modern, membangun negara yang demokratis Umar Kayam, 2000:385, dan lain sebagainya semenjak Indonesia commit to user 80 memproklamirkan kemerdekaannya, sistem sosial semakin longgar dan tampak jelas.

4.2.7 Faktor Masyarakat Sebagai Penikmat Seni

Hadirnya peradaban Barat dibumi Indonesia seperti administrasi modern, sistem komunikasi modern, birokrasi modern, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, mengakibatkan terjadinya perubahan yang mendasar yaitu perubahan sistem nilai. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merubah pemikiran masyarakat dari dunia mistik-magis kedunia empirik rasional. Hal yang demikian itu membawa kecenderungan masyarakat pada yang realistis, dan sesuatu yang dapat dibuktikan. Kecenderungan masyarakat akan hal yang realistis itu nampaknya memberikan pengaruh pula terhadap perubahan Tari Tradisi keraton pada masa sekarang. Mempengaruhi kepercayaan masyarakat bahwa Tari yang berada di dalam keraton yang bermakna sakral, magis tidak dapat dibuktikan dengan pikiranrasio yang realistis. Masyarakat dewasa ini adalah satu masyarakat yang bergerak amat cepat, seiring perubahan nilai dan perubahan sistem sosial yang terjadi. Dalam kondisi seperti itu sebenarnya masyarakat kita sedang mengalami perbauran yang luar biasa antar subkultur, antar kultur dan antar nilai-nilai. Pembauran itu terjadi antara lain hadirnya pendidikan, pengetahuan, perkawinan antar suku, antar negara. Maka kebudayaan yang awalnya masyarakat Jawa yang menikmati sekarang masyarakat luar Jawa, bahkan orang luar bule dengan perkawinan mereka akhirnya berbaur dengan masyarakat Jawa. Pandangan masyarakat yang commit to user 81 modern berbeda dalam memandang kesenian tradisi. Perbincangan antar mereka melahirkan konsep-konsep baru dalam memandang Seni Tradisi. Masyarakat sebagai penikmat seni dahulu ditambahi dengan rasa penghayat seni menjadi pudar dan bahkan berpandangan berbeda pengalaman dan pengetahuan akan kehidupan yang berwawasan kedepan membuat kesadaran mereka menjadi bertambah pula sehingga kepercayaan pada kesenian tradisi keraton hanya kesenian tradisi yang bersifat menghibur.

4.3 Proses Perubahan Bentuk, Fungsi, dan Makna Lama ke Makna Yang