commit to user
54 bagi
a bdi da lem
pesuruh atau pembantu dan juga kerabat keraton sebagai penari keraton. Putra dan putri raja tidak semua menekuni tari sebagai mata pencaharian
karena tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan. Sehingga kekurangan penari mengambil penari dari luar keraton yang sama sekali tidak ada hubungan
persaudaraan ataupun aliran darah dengan keraton.
4.2.2 Faktor sosial berpengaruh juga pada perubahan bentuk, fungsi, dan
makna Tari Srimpi Ludiramadu.
Pihak keraton merasa sangat membutuhkan pihak luar dalam membantu melestarikan budaya Jawa karena keraton tidak mampu untuk melakukan sendiri.
Rasa prihatin yang ada di benak Raja bahwa penari keraton sedikit dikhawatirkan masyarakat umum tidak mengetahui kesenian tradisi keraton, khususnya tari
keraton yang berbentuk Srimpi. Keinginan raja setelah tidak memerintah ingin membaur dan dekat dengan rakyat dan mengenal masyarakat di luar tembok
keraton. Wahyu Santoso Prabowo, wawancara, 5 Desember 2011. Keterbukaan Raja dan keluarga membuka diri, dalam menggali kesenian
tradisi, yang diawali pada tahun 1970 dengan memanggil pengelola ASKI Surakarta Gendhon Humardani untuk ikut dalam melestarikan kesenian tradisi dan
memberikan tempat untu latihan tari yang berbentuk
wireng, srimpi
, kecuali
bedha ya keta wang
srimpi digali pada tahun 1971 di Sasana Mulyo, PKJT Pusat Kesenian Jawa Tengah, pada masa pemerintahan Paku Buwana XXII, dan
sitinggil diserahkan untuk kampus ASKI Akademi Seni Karawitan Indonesia yang sekarang menjadi ISI Surakarta Institut Seni Indonesia Surakarta.
commit to user
55
4.2.3 Faktor seniman keraton
Perubahan pada Tari Srimpi Ludiramadu juga dipicu oleh kreativitas yang berkembang dari seorang seniman untuk berkreasi dan menciptakan kebudayaan
atau karya yang baru karena sudah dipengaruhi oleh tempat individu hidup dan bekerja Selo Soemardjan, 1983:91 demikian halnya Tari Srimpi Ludiramadu
juga mengalami perkembangan yang sangat pesat. Faktor pihak keraton, seniman keraton yang terbuka dalam pembaharuan
dengan kekuasaan tidak lagi ditangan raja, seniman keraton lebih bebas berkreasi, berimajinasi dengan pengungkapan jiwa yang disesuaikan dengan kepribadian,
selera, tujuan dan sistem nilai yang dianut dengan pengungkapan pada karya disini gerak Tari Srimpi Ludiramadu menyesuaikan seniman yang menggali.
Nanuk Rahayu, wawancara, 6 Desember 2011.
4.2.4 Faktor politik