Keterampilan mengelompokkan Keterampilan Proses Sains Peserta Didik untuk Setiap Indikator

75

g. Keterampilan mengelompokkan

Berdasarkan indikator keterampilan proses sains yang disajikan pada Lampiran 4 dan 6, maka diperoleh 2 dua pernyataan yang digunakan untuk mengukur keterampilan mengelompokkan peserta didik didik pada materi “Larutan Elektolit dan Non Elektrolit” yaitu: melakukan klasifikasi dua sifat larutan berdasarkan daya hantar listrik dan membandingkan hasil percobaan dengan hasil secara teori. Sedangkan untuk materi “Redoks” juga diperoleh 2 dua pernyataan yaitu: melakukan klasifikasi zat yang bertindak sebagai oksidator dan reduktor berdasarkan reaksi redoks dari beberapa larutan dengan logam dan membandingkan hasil percobaan dengan hasil secara teori. Dalam pembelajaran dengan pendekata SAVI, keterampilan mengelompokkan dapat diamati pada unsur Intelektual. Peserta didik dapat mengisi tebel pengamatan. Selain itu, keterampilan mengelompokkan juga dapat diamati dari hasil laporan praktikum yang dibuat peserta didik, pada data hasil pengamatan dan pembahasan. Hasil pengolahan data pada Tabel 10, diperoleh bahwa keterampilan mengelompokkan yang dimiliki peserta didik pada pembelajaran dengan materi “Larutan Elektolit dan Non Elektrolit” diperoleh persentase sebesar 72,91 dan pada pembelajaran dengan materi “Reaksi Redoks” diperoleh persentase sebesar 81,25. Keterampilan mengelompokkan peserta didik dengan nilai tertinggi terletak pada pembelajaran dengan materi Reaksi Redoks sedangkan nilai terendah terletak pada pembelajaran dengan materi Larutan Elektolit dan Non Elektrolit. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: pada 76 pembelajaran dengan materi Reaksi Redoks peserta didik lebih antusias mengikuti pembelajaran sedangkan pada pembelajaran dengan materi Larutan Elektolit dan Non Elektrolit peserta didik belum terbiasa dengan pendekatan pembelajaran yang dilakukan. Secara keseluruhan, keterampilan mengelompokkan peserta didik dikategorikan baik dengan nilai sebesar 77,08, bahwa hampir seluruh peserta didik dapat menguasai keterampilan mengelompokkan. Hal ini didukung hasil wawancara berikut ini: Guru : Apakah kamu dapat mengelompokkan sifat larutan berdasarkan daya hantar listrik? Peserta didik 1 : Ya, dengan cara mendiskusikan dengan teman satu Kelompok Peserta didik 2 : Ya, berdasarkan sifat larutan elektrolit dan non elektrolit Menurut Usman 2008: 142, keterampilan menggolongkan adalah keterampilan untuk membuat penggolongan berdasarkan persamaan dan perbedaan antara benda, kenyataan, atau konsep sebagai dasar penggolongan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa peserta didik dapat memilah berbagai objek peristiwa berdasarkan sifat-sifat khususnya dengan baik. Dibandingkan dengan penelitian serupa yang telah dilakukan oleh Witri Hariyati 2013 tentang analisi keterampilan proses sains peserta didik pada pembelajaran kimia kelas XI semester II di SMA Negeri 1 Jetis Tahun Ajaran 2012 2013 Dengan Model Learning Cycle 5E maka hasil penelitian ini lebih baik dalam beberapa hal: 77 1 Perbedaan tingkat kesulitan setiap materi kegiatan pembelajaran yang berbeda-beda. 2 Perbedaan kemampuan penguasaan materi oleh peserta didik. Kemampuan cepat atau lambatnya peserta didik yang berbeda-beda dalam memahami suatu materi sehingga hasil yang diperoleh juga berbeda. 3 Kondisi fisik dan psikis peserta didik, serta situasi lingkungan ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. 4 Emosi dan motivasi mempengaruhi proses belajar, selain itu peserta didik yang letih tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan optimal. Teman dalam satu kelompok juga mempengaruhi proses belajar peserta didik. 5 Pada penelitian ini digunakan pendekatan SAVI Somatis, Auditori, Visual, Intelektual dengan metode praktikum dan diskusi, sehingga diperoleh profil keterampilan proses sains peserta didik kelas X di SMA Negeri 2 Banguntapan lebih baik untuk ke-7 indikator keterampilan yang diamati, yaitu dikategorikan sangat baik dengan persentase sebesar 82,20. Dengan pendekatan SAVI peserta didik dikondisikan lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Kesuksesan kegiatan pembelajaran di kelas, selain dipengaruhi pendekatan dan metode yang digunakan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung. Faktor pendukung yang penting dan perlu diperhatikan di antaranya adalah kemampuan guru untuk merancang dan mengatur skenario pembelajaran, kemampuan untuk mengawali kelas, menarik fokus peserta didik, memberikan 78 motivasi, mengatur pembagian waktu antar kegiatan, kecermatan guru dalam mengawali kegiatan, dan mengawasi kedisiplinan peserta didik. Pembelajaran dengan praktikum adalah sesuai dengan asas CBSA dimana peserta didik belajar secara aktif, pengetahuan yang diperoleh lebih mudah dipahami, mengembangkan gagasan baru dan kreativitas peserta didik, menanamkan sikap ilmiah dan melatih keterampilan-keterampilan proses peserta didik. Oleh karena itu, guru hendaknya menerapkan model pendekatan SAVI dan metode praktikum dalam kegiatan pembelajaran kimia agar pembelajaran lebih bermakna. 79 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 2 Banguntapan tentang analisis keterampilan proses sains peserta didik kelas X IPA 4 dengan menggunakan pendekatan SAVI dapat disimpulkan bahwa: 1. Profil keterampilan proses sains peserta didik yang telah diperoleh adalah sebagai berikut: a. Keterampilan proses sains peserta didik secara keseluruhan dikategorikan sangat baik dengan persentase sebesar 82,20 b. Keterampilan proses sains peserta didik untuk indikator keterampilan mengamati, keterampilan memprediksi, keterampilan berkomunikasi, keterampilan menerapkan konsep, keterampilan menggunakan alat dan bahan, keterampilan menfsirkan, dan keterampilan mengelompokkan berturut-turut sebesar 85,06; 79,69; 86,45; 84,02; 77,99; 85,15; dan 77,08. 2. Hampir seluruh peserta didik menguasai keterampilan mengamati, keterampilan memprediksi, keterampilan berkomunikasi, keterampilan menerapkan konsep, keterampilan menggunakan alat dan bahan, keterampilan menfsirkan, dan keterampilan mengelompokkan.

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS ISI LIRIK LAGU-LAGU BIP DALAM ALBUM TURUN DARI LANGIT

22 212 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25