Kegiatan pembelajaran ke-1 dengan materi “Larutan Elektrolit dan Non

56

1. Keterampilan Proses Sains Peserta Didik Secara Keseluruhan

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan 4 empat kali pertemuan dan masing-masing pertemuan mempunyai alokasi waktu 2 x 45 menit. Peneliti dengan pertimbangan dan bimbingan dari dosen pembimbing dan guru bidang studi kimia di SMA Negeri 2 Banguntapan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, dan lembar kerja peserta didik LKPD. Peneliti juga menyusun instrumen penelitian lainnya yang berupa lembar observasi, rubrik penilaian observasi, dan pedoman wawancara.

a. Kegiatan pembelajaran ke-1 dengan materi “Larutan Elektrolit dan Non

Elektrolit” Pertemuan pertama dan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 02 Februari 2017 dan Kamis, 09 Februari 2017 pada pukul 11.15-13.55 WIB di kelas XI IPA 4. Materi yang di ajarkan pada pertemuan ini adalah Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit. Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan SAVI dengan metode praktikum dan diskusi. Pembelajaran ini dilakukan di laboraturium kimia SMA N 2 Banguntapan. Proses pembelajaran di awali dengan guru membuka dengan salam, memimpin doa, mengecek kehadiran peserta didik dan penyampaian tujuan pembelajaran. Tujuan dari pembelajaran yang pertama adalah peserta didik dapat merancang dan merangkai alat dengan teliti dan peserta didik dapat mengidentifikasi arus listrik pada larutan garam dapur dengan tepat dan teliti. Untuk tujuan pembelajaran yang kedua adalah dapat merancang dan merangkai alat uji elektrolit dengan teliti, peserta didik dapat menguji daya hantar listrik 57 larutan dengan tepat, peserta didik dapat mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit melalui data hasil percobaan dengan tepat, peserta didik dapat menyebutkan contoh larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan data hasil eksperimen, peserta didik dapat membedakan elektrolit kuat dan elektrolit lemah dengan tepat berdasarkan data hasil eksperimen, peserta didik dapat mengelompokkan larutan kedalam larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya dengan tepat dan peserta didik dapat menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik dengan tepat. Kegiatan yang selanjutnya guru membangkitkan minat dan rasa ingin tahu peserta didik dengan mengaitkan topik yang akan dipelajari dengan kejadian dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran ini guru mengkaitkan materi larutan elektrolit dan non elektrolit dengan orang yang mencari ikan dengan cara menyetrum. Selain itu, guru mengingatkan kembali tentang larutan yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Pada kegiatan ini terjadi tanya jawab antara guru denga peserta didik, tetapi hanya sedikit peserta didik yang mengajukan pertanyaan dan menanggapi pertanyaan dari guru. Peserta didik akan dibentuk menjadi 8 kelompok yang terdiri dari 4 orang. Pembagian kelompok sudah dilakukan di awal pembelajaran sehingga suasana kelas tidak gaduh dan cepat menempatkan posisi sesuai dengan kelompoknya. Selanjutnya guru membagikan LKPD yang pertama pada hari Kamis, 02 Februari 2017 dan peserta didik melakukan praktikum untuk dapat 58 membuktikan sifat elektrolit garam dapur. Pada hari Kamis, 09 Februari 2017 guru juga membagikan LKPD yang kedua dan peserta didik melakukan praktikum untuk dapat menguji adanya daya hantar listrik berbagai macam larutan, mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan nonelektrolit berdasarkan daya hantar listriknya, menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik, dan menjelaskan larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar. Selama kegiatan praktikum, peserta didik akan melakukan pengamatan terhadap perubahan nyala lampu dan gelembung gas. Pencatatan hasil yang diperoleh akan di diskusikan dengan peserta didik lain secara berkelompok, sedangkan guru akan berkeliling memantau dan memberikan bimbingan jika ada kelompok atau peserta didik yang merasa kesulitan. Pada awal praktikum, peserta didik masih kurang terkoordinasi karena peserta didik belum terbiasa melakukan praktikum. Setelah menerima LKPD, peserta didik masih enggan untuk langsung melakukan praktikum sehingga guru harus memberikan arahan untul segera melakukan praktikum, menunjukkan alat dan bahan yang digunakan, serta memberikan sedikit penjelasan tentang langkah kerja praktikum agar peserta didik tidak bingung. Setelah praktikum selesai, selanjutnya peserta didik menyelesaikan soal-soal pada LKPD yang berkaitan dengan hasil praktikum. Hampir seluruh peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam menjawab soal-soal di LKPD karena peserta didik berdisuksi dengan peserta didik lain dalam satu kelompok. Peserta didik menjelaskan konsep yang telah peserta didik peroleh dengan kata-kata sendiri. 59 Perwakilan dari kelompok diminta menuliskan hasil praktikum yang diperoleh di depan kelas. Selanjutnya dilakukan pembahasan hasil praktikum dan pembahasan jawaban soal di LKPD oleh guru bersama peserta didik, guru memberikan penjelasan lebih lanjut tentang konsep yeng telah diperoleh peserta didik, serta membenarkan jika ada konsep yang kurang tepat dan guru memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya jika ada yang kurang jelas. Di akhir pembelajaran, guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk membuat laporan hasil praktikum yang telah dilakukan dan dikumpul satu mingu kemudian. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam. Penilaian keterampilan proses sains peserta didik dilakukan observer dengan mengamati peserta didik ketika melakukan praktikum, bekerjasama dengan peserta didik lain dalam satu kelompok, keaktifan berdiskusi dan bertanya serta penilaian terhadap hasil praktikum yang terdapat pada lembar kerja peserta didik. Berdarkan penilaian pada kegiatan pembelajaran materi elektrolit tersebut, diperoleh bahwa 71 peserta didik memiliki keterampilan proses sains dengan kategori sangat baik, dan 29 peserta didik memiliki keterampilan proses sains dengan kategori baik. Persentase keterampilan proses sains peserta didik pada kegiatan pembelajaran materi larutan elektrolit dan non elektrolit dapat dilihat pada Gambar 1. Rerata persentae keterampilan proses sains peserta didik adalah 83,90 dengan kategori sangat baik. 60

b. Kegiatan pembelajaran ke-1 dengan materi “Redoks”

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS ISI LIRIK LAGU-LAGU BIP DALAM ALBUM TURUN DARI LANGIT

22 212 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25