Pembelajaran Kimia di SMA

30 b. Peserta didik memperoleh kesempatan untuk membuktikan kebenaran teoritis secara empiris melalui praktikum, sehingga terlatih membuktikan ilmu secara ilmiah. c. Peserta didik berkesempatan untuk melaksanakan prosedur metode ilmiah, dalam rangka menguji kebenaran-kebenaran hipotesis. 2. Kekurangan a. Memerlukan peralatan, bahan dan sarana praktikum bagi setiap peserta didik atau sekelompok peserta didik, hal ini perlu dipenuhi karena akan mengurangi kesempatan peserta didik jika tidak tersedia. b. Kegiatan praktikum memerlukan waktu yang lama, akan mengakibatkan berkurangnya kecepatan laju pembelajaran. c. Kurangnya pengalaman peserta didik maupun guru dalam melaksanakan praktikum akan menimbulkan kesulitan tersendiri dalam melaksanakan praktikum. d. Kegagalan atau kesalahan dalam praktikum akan mengakibatkan perolehan hasil belajar berupa informasi, fakta atau data yang salah atau menyimpang.

5. Pembelajaran Kimia di SMA

Ilmu kimia adalah ilmu yang berlandaskan percobaan. Oleh karena itu pengajaran kimia di sekolah harus disertai dengan pekerjaan laboraturium Achmad, 2015: 9. Ilmu kimia merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan induktif namun pada perkembangan 31 selanjutnya kimia juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori deduktif. Ilmu kimia bisa sebagai proses dan sebagai produk. Ilmu kimia sebagai proses diartikan sebagai pengetahuan kerja ilmiah. Ilmu kimia sebagai produk diartikan sebagai pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan meta kognitif. Proses pembelajaran kimia dan penilaian hasil belajar kimia harus memperhatikan karakteristik ilmu kimia sebagai proses dan produk. Pembelajaran kimia memiliki arti yang sama dengan pembelajaran mata pelajaran lainnya. Kimia adalah salah satu cabang yang paling penting dari ilmu pengetahuan yang memungkinkan peserta didik untuk memahami apa yang terjadi di sekitar peserta didik . Topik kimia umumnya berdasarkan struktur materi, dan merupakan pelajaran yang sulit bagi sebagian besar peserta didik. Kurikulum kimia umumnya menggabungkan banyak konsep-konsep abstrak, yang menjadi pusat pembelajaran lebih lanjut untuk pelajaran kimia maupun ilmu alam lainnya. Konsep-konsep abstrak tersebut sangat penting karena teori- teori dalam pelajaran kimia tidak dapat dengan mudah dipahami, jika konsep- konsep yang mendasari tidak cukup dipahami oleh peserta didik. Kimia sifatnya sangat konseptual, jika dengan pemahaman yang benar akan menuntun peserta didik memahami secara keseluruhan keterkaitan konsep-konsep tersebut. Namun, banyak konsep yang bisa diperoleh dengan hafalan hal ini sering terlihat pada soal ujian untuk me-recall suatu konsep. Sehingga masih banyak ditemukan bukti kesalahpahaman dari belajar menghafal Sirhan, 2007. Sehingga pelajaran kimia perlu di ajari untuk menghantarkan peserta didik 32 menguasai konsep-konsep kimia dan memecahkan masalah terkait dengan kehidupan sehari-hari Suyanti, 2010: 175. Mata pelajaran kimia di SMAMA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: a. Membentuk sikap positif terhadap kimia dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. b. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis, dan dapat bekerjasama dengan orang lain. c. Memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui percobaan atau eksperimen, dimana peserta didik melakukan pengujian hipotesis dengan merancang percobaan melalui pemasangan instrumen, pengambilan, pengolahan dan penafsiran data, serta menyampaikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis. d. Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat bermanfaat dan juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi kesejahteraan masyarakat. e. Memahami konsep, prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi. Dalam pembelajarn kimia, ada syarat agar pembelajaran kimia menjadi manarik dan bermanfaat bagi peserta didik, yaitu: 33 a. Pembelajaran kimia harus mampu mengembangkan pemahaman peserta didik. b. Pembelajaran kimia harus mampu mengembangkan kemampuan peserta didik. c. Pembelajaran kimia harus mampu memperluas wawasan peserta didik mengenai penerapan produk kimia di masyarakat. d. Pembelajaran kimia harus mampu memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis peserta didik. e. Pembelajaran kimia harus mampu mencerahkan peserta didik tentang karir masa depan yang terkait dengan kimia

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian Kustri Wildasari 2012 tentang analisis keterampilan proses sains peserta didik pada pembelajaran kimia kelas XI di SMA N 2 Banguntapan menghasilkan profil keterampilan peserta didik dalam kegaiatan praktikum untuk setiap aspek keterampilan, yaitu keterampilan observasi dikategorikan baik 72,69; keterampilan berkomunikasi baik 62,25; keterampilan menggunakan alat dan bahan dikategorikan baik 68,36; keterampilan menggolongkan dikategorikan cukup 54,90; keterampilan menafsirkan dikategorikan cukup 46,70; keterampilan menganalisis dikategorikan cukup 56,02; keterampilan meramalkan dikategorikan cukup 46,08; dan keterampilan menerapkan dikategorikan cukup 44,10.

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS ISI LIRIK LAGU-LAGU BIP DALAM ALBUM TURUN DARI LANGIT

22 212 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25