28
3. Pendekatan Pembelajaran Konvensional
Pelaksanaan  pembelajaran  di  kelas  dapat  menggunakan  berbagai  macam pendekatan.  Salah  satu  pendekatan  yang  paling  banyak  digunakan  di  sekolah
adalah  pendekatan  pembelajaran  konvensional.  Menurut  Herminarto  2002:  65, pendekatan  pembelajaran  konvensional  dimulai  dari  guru  menguraikan  materi
untuk  dicatat  oleh  siswa,  bertanya,  guru  menjawab,  dan  di  akhiri  dengan  latihan sebagai  umpan  balik.  Ciri  lain  pendekatan  pembelajaran  konvensional  adalah
penyampaian  materi  yang  dilakukan  secara  lisan  oleh  guru  dan  sedikit  sekali siswa diberikan kesempatan untuk saling bertukar pendapat.
Menurut  Brooks  and  Brooks  Muijs  dan  Reynolds,  2008  ciri-ciri pendekatan pembelajaran konvensional adalah:
a. aktivitas terpusat pada buku,
b. penjelasan materi pelajaran dimulai dari sebagian kemudian menyeluruh,
c. pembelajaran berpegang pada kurikulum, dan
d. menyajikan informasi kepada siswa.
Dari  uraian  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa  pembelajaran  konvensional adalah  pembelajaran  yang  dilaksanakan  secara  klasikal  berpusat  pada  guru  dan
peserta  didik  lebih  banyak  menyerap  informasi  yang  diberikan  daripada memperoleh  pengetahuan  secara  aktif.  Pembelajaran  konvensional  lebih
Modus Ponens Premis 1
:     p → q
Premis 2 :    p
Konklusi :           q
Modus Tollens Premis 1     :     p
→ q Premis 2     :
~q Konklusi :
~p
Silogisme Premis 1
: p → q
Premis 2 : q
→ r Konklusi
: p → r
29
menekankan  pada  penguasaan  materi  serta  pembelajaran  berpusat  pada  guru. Siswa belajar dengan menghafalkan rumus matematika tanpa mengetahui  makna
dan  kegunaan  dari  rumus  tersebut  dalam  kehidupan  sehai-hari.  Dalam pembelajaran Matematika, langkah-langkah pembelajaran konvensional adalah:
a. Guru menyajikan kosep matematika;
b. Guru memberikan contoh-contoh soal; dan
c. Guru mengevaluasi pengetahuan yang telah diinformasikan.
Pembelajaran  konvensional  memiliki  beberapa  kelebihan  yaitu  mudah dilaksanakan,  dapat  diikuti  siswa  dalam  jumlah  besar,  dan  mudah  untuk
menerangkan  materi  dalam  cakupan  yang  luas.  Pembelajaran  konvensional  juga memiliki  beberapa  kelemahan  yaitu    pembelajaran  berpusat  pada  guru,
menempatkan  siswa  sebagai  pendengar  dan  pencatat,  dan  keterbatasan kemampuan  pada  tingkat  rendah.  Untuk  dapat  meningkatkan  prestasi  belajar
Matematika  diperlukan  metode  pembelajaran  yang  interaktif.  Metode pembelajaran  interaktif  yang  akan  dibahas  pada  penelitian  ini  adalah  metode
pembelajaran Matematika berbasis masalah.
B. Penelitian yang Relevan
1. Fadiah Khairina Pertiwi
Fadiah  Khairina  Pertiwi 2014  dalam  skripsi  yang  berjudul  “Efektivitas
Pembelajaran  Matematika  Berbasis  Masalah  Menggunakan  Model  Pembelajaran Kooperatif  Think-Talk-Write  TTW  dan  Think-Pair-Share  TPS  Ditinjau  dari
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika dan Kepercayaan Diri Siswa Kelas VIII  SMP  Negeri  1  Wonosari  Gunung  Kidul
”  mengatakan  bahwa  hasil  analisis