131
131 Contoh gambar tokoh wayang berwatak buruk
Gambar : 35 Contoh gambar tokoh wayang binatang Gajah
7.2. Kehadiran Tokoh Dalam Gambar
Tokoh-tokoh wayang yang digambar Siswa pada treatment tersebut sebagian besar hadir tunggal, namun ada beberapa juga diantara mereka yang
132
132 menggambar beberapa tokoh dalam satu lembar kertas. Gambar beberapa tokoh
tersebut ada yang disajikan dalam hubungan persahabatan, yaitu: a Punakawan satu dengan yang lain, b Satria dengan punakawan, dan 3 Raksasa atau tokoh
jahat dengan tokoh jahat yang lain, 4 Satria dengan Satria, dan 5 Tokoh tertentu dengan binatang.
Berikut adalah beberapa gambar wayang yang disajikan dalam berkelompok:
133
133 Gambar : 36
Gambar wayang berkelompok menyajikan hubungan persahabatan para Punakawan
Gambar : 37
134
134 Gambar wayang berkelompok menyajikan hubungan persahabatan para Satria
Gambar : 38 Gambar wayang berkelompok menyajikan hubungan persahabatan tokoh
Punakawan dengan binatang
135
135 Gambar : 39
Gambar wayang berkelompok menyajikan hubungan persahabatan antara Satria dengan Punakawan
136
136 Gambar : 40
Gambar wayang berkelompok menyajikan hubungan tokoh-tokoh jahat
137
137
7.3. Fungsi Ornamen Pada Gambar Wayang
Kehadiran tokoh wayang yang disajikan pada kertas gambar, oleh anak- anak cenderung sebagian besar hanya menyajikan figur wayangnya saja, namun
ada beberapa diantaranya yang menyajikan dengan ornamen di sekitar gambar tokohnya. Unsur ornamen terserbut ada yang bersifat geometrik dalam bentuk
tumpal, dan kawung, serta unsur-unsur nongeometrik, yang cenderung mengeksploitir unsur sulur-suluran tanaman, sebagaimana lazimnya unsur
tersebut dikenal dalam seni batik maupun seni ukir yang berkembang di Jawa. Unsur penghias lain yang relatif banyak digunakan oleh mereka yaitu bentuk spot
atau titik-titik dengan beraneka warna. Jika dicermati kehadiran spot-spot tersebut mampu memberikan pencitraan suasana yang spesifik, dan sekaligus mencitrakan
cara kerja yang lazim dilakukan oleh anak-anak dalam ungkapan gambarnya. Spot-spot tersebut dapat dipahami kehadirannya sebagai eksture yang berfungsi
untuk memberikan daya tarik optis, sehingga gambarnya menjadi lebih menarik. Disisi lain spot-spot tersebut dapat bermakna sebagai atmosper tertentu yang
berfungsi mendukung pencapaian suasana tertentu. Dengan media spidol dan krayon gambar-gambar tersebut dibuat oleh mereka, pengaturan intensitas dalam
menggarap subjek pokok dan latar gambar, yang dapat dipahami sebagai hiasan; ternyata memiliki kecenderungan masing-masing
Kehadiran ornamen tersebut pada dasarnya dapat diperinci dari fungsinya antara lain : a Ornamen berfungsi sebagai hiasan tepi. b Ornamen berfungsi
sebagai representasi setting dari keberadaan tokoh yang di gambar. c Ornamen berfungsi sebagai isian untuk menghias latar.
138
138 Berikut adalah contoh gambar ornamen dengan fungsi masing-masing :
Gambar : 41 Ornamen berfungsi sebagai hiasan tepi.
Bentuk tumpal menjadi unsur pokok dalam ornamen ini, dengan dominasi warna hijau, dipadu dengan warna komplementer ungu dan kuning; repetisi bentuk dan
139
139 warna diatur dengan akurasi pembagian bidang secara baik menunjukkan sebuah
kerja yang tertib.
Gambar : 42 Fungsi ornamen sebagai representasi setting
Ornamen pada gambar ini ditampilkan dalam unkapan bentuk yang realistis. Ornamen tersebut berupa gambar pemandangan dengan karakteristik subjek
gambar yang lazim disukai anak-anak, terdiri dari gunung, pepohonan, jalan, dan tanaman bunga.
140
140 Pada gambar tersebut seakan-akan tokoh Arjuna sedang mengembara berjalan-
jalan
141
141 Gambar : 43
Fungsi ornamen untuk menghias latar Ornamen pada gambar di atas berupa spot-spot aneka warna, yang diungkapkan
dengan pilihan warna dan cara ungkap yang spontan. Ekspresi gambar menjadi tampak dinamis,
demikian kental merefleksikan kecenderungan ciri ungkapan gambar anak-anak; dengan demikian sekilas gambar tokoh Sadewa tersebut dengan pembubuhan
ornamen latar yang demikian menjadi terkesan ceria, dan bahagia
142
142
7.4. Karakteristik Gambar Wayang Buatan Anak-anak