xii muncul pada ungkapan gambar wayangnyapun akan mengalami pergeseran-
pergeseran bentuk ungkapan sebagaimana yang mereka interpretasikan sesuai dengan kebutuhannya. Melalui gambar wayang buatan mereka itulah kiranya
dapat difahami orientasi kehidupan dan konstruksi nilai-nilai kultural yang diperlukan sebagai bagian dari komunitas kehidupan masyarakat Jawa pada saat
ini. Dengan lebih spesifik permasalahan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.2.1. Bagaimanakah proses enkulturasi nilai-nilai tradisi Jawa dilakukan dalam kehidupan masyarakat di Kampung Mayangsari dan sekitarnya
1.2.2. Faktor apasajakah yang berpengaruh bagi proses inkulturasi budaya tradisi Jawa dalam kehidupan masyarakat di Kampung Mayangsari dan sekitarnya
1.2.3. Bagaimanakah ungkapan gambar wayang buatan anak-anak Siswa Sekolah
Dasar Islam Siti Sulaechah yang ada di Kampung Mayangsari Semarang.
1.3. Tujuan Penelitian.
Secara umum penelitian ini bertujuan mengkaji relasi antara ungkapan gambar wayang buatan anak-anak dengan nilai-nilai kulturalnya dalam konteks
kehidupan masyarakat Jawa saat ini. Secara khusus memberikan gambaran yang lebih mendalam tentang bagaimana ekspresi gambar wayang buatan anak-anak
Siwa SD Islam Siti Sulaekhah Kalipancur Ngaliyan Semarang, yang dapat dijelaskan dari aspek:
1.3.1 Proses enkulturasi nilai budaya Jawa dalam kehidupan masyarakat, baik
yang dilakukan dalam lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Paparan
xiii mengenai hal terebut dapat digunakan untuk menjelaskan intensitas perhatian dan
kepedulian lingkungan terhadap pelestarian nilai-nilai tradisi bagi anak-anak mereka; yang pada gilirannya akan sangat berpengaruh bagi perilaku anak-anak,
serta tingkat pemahaman mereka terhadap ciri-ciri keseniannya. Tingkat kemampuan pemahaman terhadap kesenian wayang pada anak-anak tersebut
indikatornya dapat diketahui dari kemampuan mengungkapkan dalam bentuk gambar, menginterpretasi, dan memahami simbol yang digunakan dalam kerangka
kebudayaan masyarakatnya. 1.3.2
Kajian analisis faktor-faktor yang berpengaruh pada proses enkulturasi nilai budaya Jawa dalam kehidupan masyarakat, khususnya pada kehidupan anak-
anak di wilayah Mayangsari dan sekitarnya, baik yang bersifat internal maupun eksternal.
1.3.3 Ungkapan bentuk tokoh wayang yang digambar oleh anak, yaitu kajian
tentang organisasi unsur-unsur visual yang disusun mejadi bangunan makna, sebagai perwujudan tokoh wayang tertentu baik yang merepresentasikan
perwujudannya yang klasik maupun segala penambahan dan perubahan yang dilakukan sebagaimana yang diinterpretasikan dalam kebutuhan estetisnya saat
ini.
1.4. Manfaat Penelitian
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini, menajamkan pada persoalan bagaimana ungkapan gambar wayang buatan anak-anak Siswa S D
Islam Siti Sulaekhah Kalipancur Ngalian Semarang ini, diharapkan dapat menjadi
xiv konstribusi pemikiran dan pemahaman terhadap kasus serupa di tempat lain, di
wilayah satuan budaya yang sama. Dengan demikian penelitian ini akan bermanfaat:
1.4.1 Bagi para pelaku budaya tradisi Jawa, dapat memperoleh gambaran tentang eksistensi nilai-nilai budaya Jawa tersebut yang terserap dalam pikiran anak-anak.
1.4.2 Bagi para tokoh dan pamong kesenian wayang, akan memperoleh informasi tentang efektivitas proses enkulturasi nilai yang ditanamkan melalui tradisi
Apitan, selama ini; informasi tersebut menjadi refleksi dalam rangka mengukur
tingkat keberhasilan proses pelestarian nilai seni budaya tradisi yang selama ini diupayakan.
1.4.3 Bagi para Guru di Sekolah Dasar, hasil penelitian ini akan dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan proses pembudayaan nilai-nilai budaya Jawa
melalui Mata Pelajaran Bahasa Jawa yang diajarkan di sekolah. 1.4.4
Bagi Pemerintah Propinsi Jawa Tengah, hasil penelitihan ini akandapat menjadi informasi yang berharga untuk menentukan kebijakan-kebijakan lanjut
bagi upaya pelestarian dan pengembangan nilai-nilai budaya Jawa dalam kehidupan masyarakat agar tercipta kondisi kehidupan masyarakat yang
berbudaya; dengan tetap menjaga jalinan kehidupan yang serasi, selaras, dan seimbang.
1.4.5 Bagi kalangan akademisi dan pengkaji masalah pendidikan seni, secara teoritis tesis ini diharapkan bisa memberi gambaran tentang bagaimana relasi
antara ungkapan ekspresi estetis anak-anak dari sebuah kelompok masyarakat dengan kondisi sosial budayanya. Studi kasus ini dimungkinkan dapat digunakan
xv untuk menjelaskan kasus yang sama di tempat yang berbeda, atau dapat
diproyeksikan untuk menjelaskan gejala yang sama dalam lingkup yang lebih luas. Namun demikian untuk mendapatkan gambaran yang lebih konverhensip
kiranya masih diperlukan kajian-kajian lanjutan, agar mendapatkan hasil yang lebih objektif.
16
BAB 2 LANDASAN TEORI