Fokus Penelitian METODE PENELITIAN

51 51 Medan kajian dalam penelitihan ini melibatkan anak-anak, sekolah, keluarga dan masyarakat, sebagai sebuah sistem yang integral yang tercermin dalam ekspresi gambar wayang buatan anak-anak; untuk dijelaskan esensi maknanya. Dengan begitu diperlukan pendekatan penelitian yang dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena sosial itu secara efektif. Soetopo 1996: 5, dan beberapa para ahli sosiologi lainnya menyarankan agar penelitian bidang sosial budaya yang berupaya mengungkap esensi dari sebuah interaksi sosial hendaknya mendekati permasalahan tersebut secara kualitatif. Gambar wayang buatan anak-anak adalah manifestasi adanya interaksi sosial antara anak-anak sebagai subjek kreator dengan lingkungan sosial budayanya. Fenomena yang tampak pada perbentukan gambar tersebut menyimpan makna yang memiliki relasi dengan kulturalnya, dan sebaliknya kondisi kultural dimana anak-anak tersebut tinggal akan berpengaruh besar pada gejala yang ada pada gambar wayang mereka. Dengan demikian agar kajian penelitian ini memperlihatkan kedalaman makna, serta menunjukkan keterlibatan peneliti secara langsung di lapangan, maka dipilih pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.

3.2. Fokus Penelitian

Kajian penelitian ini difokuskan pada gejala gambar wayang buatan anak- anak, siswa SD Siti Sulaekhah Mayangsari, Kalipancur Ngalian Semarang. Keberadaan SD tersebut dikawasan wilayah kultural yang nota-bene anggota masyarakatnya masih memiliki kesetiaan mempertahankan kesenian wayang, 52 52 paling tidak terdapat tiga titik tempat yang setiap tahun mentradisikan pertunjukan wayang melalui tradisi Apitan, yaitu di wilayah Panjangan, Kembang Arum, dan Kalipancur jarak lokasi sekolah dengan tempat-tempat kegiatan pentas wayang tersebut dapat dilihat pada gambar . Disamping posisi geografis Sekolah Dasar tersebut, dikepung oleh potensi-potensi seni tradisi wayang, anak-anak yang sekolah di SD tersebut ternyata tidak saja berasal dari kampung Mayangsari itu saja, tetapi mereka berasal pula dari wilayah-wilayah tersebut di atas. Fokus penelitihan adalah gambar wayang buatan anak-anak siwa kelas VI SD tersebut. Dasar pertimbangan dipilihnya gambar buatan anak-anak siwa SD kelas VI didasarkan pada pertimbangan bahwa kemampuan menggambar anak- anak pada usia ini telah memasuki masa naturalistik semu, mereka telah memiliki kemampuan teknik dan cara mempersepsikan objek yang dilihatnya untuk diungkapkan kembali dalam bentuk gambar dimungkinkan telah mampu mereprentasikannya secara realistik. Perkembangan karya gambar anak pada usia kelas VI 12-14 th menurut Lowenfeld dalam Kamaril 2005: 2.38 memasuki masa naturalistik semu pseudo naturalistic dengan ciri-ciri gambar mereka sebagai berikut: Pada dasarnya masa-masa ini anak-anak mulai menyukai dan menikmati berkarya seni. Dari hasil karyanya mereka telah menunjukkan ciri-ciri bukan kanak-kanak lagi tetapi bukan berarti telah dewasa. Mereka semakin bisa berpikir abstrak dan perspektifnya tentang dunia berpijak pada kesadaran sosialnya. Perhatiannya terhadap karya seni mulai kritis, termasuk dalam menyikapi karyanya sendiri. Mereka akan merasa puas jika hasil karyanya lebih baik ketimbang hasil karya sebelumnya. Gambarnya telah dapat menjadi simbol 53 53 bagi pengungkapan, nilai-nilai, wacana, dan kondisi instrinsiknya. Ada kecenderungan anak mulai memusatkan perhatiannya pada benda-benda dan objek di lingkungannya dengan tersaring. Pengamatannya terhadap objek telah mulai rinci, hal-hal seperti draperi, ornamen-ornamen, dan detail dari suatu benda telah menarik perhatiannya. Gambar mereka tentang manusia figur, pada dasarnya telah mendekati proporsi yang benar. Berbagai ungkapan ekspresi wajah telah memiliki arti sendiri, Sangat menyukai gambar kartun. Kesadaran akan perbedaan sex menonjol, termasuk didalamnya kesadaran akan perbedaan karakter dari tokoh yang digambarnya. Atas dasar pertimbangan-pertimbangan tersebut maka penulis berkesimpulan bahwa hasil gambar wayang buatan anak-anak pada usia kelas VI SD, dapat dijadikan objek penelitihan yang indikatornya dapat mewakili persoalan sosial yang ada pada kelompok masyarakatnya.

3.3 . Metode Pengambilan Data