Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Dalam Pelayanan Keperawatan

dilakukan namun bila tidak membawa dampak atau efek yang nyata dari hasil komunikasi tersebut, maka orang atau komunikator cenderung jemu atau bosan untuk menyampaikan pesan berikutnya, karena merasa tidak ada gunanya dilakukannya komunikasi kepada orang tersebut.

2.1.9. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Dalam Pelayanan Keperawatan

Setiap orang mempunyai sifat yang unik dan masing-masing dapat membuat penafsiran dari pesan komunikasi yang dilakukan. Perbedaan penafsiran yang disebabkan beberapa hal dapat mengganggu jalannya komunikasi yang efektif. Seorang klien yang menunjukkan muka masam dapat mempunyai beberapa arti: 1 tidak bahagia, 2 marah, 3 nyeri atau makna yang lain. Menurut Perry dan Potter 1987 dalam Mundakir 2006, persepsi seseorang, nilai, emosi, latar belakang budaya dan tingkat pengetahuan seseorang dapat mempengaruhi jalannya pengiriman dan penerimaan pesan komunikasi dalam pelayanan keperawatan. 2.1.9.1.Persepsi Persepsi adalah cara seseorang menyerap tentang sesuatu yang terjadi disekelilingnya. Mekanisme penyerapan ini umumnya sangat terkait dengan fungsi panca indera manusia. Proses penerapan rangsangan yang diorganisasikan dan diinterpretasikan dalam otak kemudian menjadikan persepsi. Persepsi seseorang juga bisa dipengaruhi pengalaman masa lalu. Persepsi akan sangat Universitas Sumatera Utara mempengaruhi jalannya komunikasi karena proses komunikasi harus ada persepsi dan pengertian yang sama tentang pesan yang disampaikan dan diterima oleh kedua belah pihak. 2.1.9.2.Nilai Nilai adalah keyakinan yang dianut seseorang. Jalan hidup seseorang dipengaruhi oleh keyakinan, fikiran, dan tingkah lakunya. Nilai seseorang berbeda satu sama lainnya. Nilai seseorang sangat dekat dengan masalah etika. Komunikasi yang terjadi antara perawat dengan klien juga dipengaruhi oleh nilai-nilai dari kedua pihak. Komunikasi yang terjadi antar perawat dengan klien hendaknya lebih mengarah pada memberikan support dan dukungan nasehat untuk mengatasi masalah klien. 2.1.9.3.Emosi Emosi adalah subyektif seseorang dalam merasakan situasi yang terjadi di sekelilingnya. Kekuatan emosi seseorang dipengaruhi oleh bagaimana kemampuan atau kesanggupan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain. 2.1.9.4.Latar Belakang Sosial Budaya Latar belakang sosial budaya mempengaruhi jalannya komunikasi. Orang Arab akan meratap sedih dan menangis apabila ada anggota keluarganya meninggal dunia, hal ini berbeda dengan orang amerika golongan menengah yang sering menahan tangis secara terbuka bila kehilangan orang yang dicintai. Sedihnya dipendam untuk memperlihatkan ketegaran kepada anggota keluarga yang lain. Faktor ini memang sedikit pengaruhnya namun paling tidak dapat Universitas Sumatera Utara dijadikan pegangan bagi perawat dalam bertutur kata, bersikap, dan melangkah dalam berkomunikasi dengan klien. 2.1.9.5.Pengetahuan Komunikasi sulit berlangsung bila terjadi perbedaan tingkat pengetahuan dari pelaku komunikasi. Seorang perawat akan mudah menyampaikan atau menjelaskan tentang penyebab meningginya kadar gula darah kepada pasien DM yang mempunyai pengetahuan tentang penyakitnya dibanding harus menjelaskan kepada orang awam. 2.1.9.6.Peran dan Hubungan Peran seseorang mempengaruhi dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Seorang perawat yang berperan sebagai tenaga kesehatan akan merasa nyaman dan terbuka apabila berkomunikasi dengan sesama perawat atau tenaga kesehatan lainnya. 2.1.9.7.Kondisi Lingkungan Komunikasi berkaitan dengan lingkungan sosial tempat komunikasi berlangsung, dan dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial yang merupakan identitas sosial dari mereka yang terlibat dalam komunikasi antara lain: usia, jenis kelamin, etnik, status sosial, bahasa, kekuasaan, peraturan sosial, dan peran sosial.

2.1.10. Membangun Komunikasi Interpersonal