3. William J Seiller 1998 mendefenisikan bahwa komunikasi adalah proses yang mana simbol verbal dan non verbal dikirimkan, diterima dan diberi arti.
4. Hovlan, Janis, dan Kelly adalah ahli sosiologi Amerika mengatakan bahwa “Communication is the process by wich an individual transmits stimuly
ussually verbal to modify the behavior of other individuals” dengan kata lain, komunikasi adalah proses individu dalam mengirim stimulus umumnya
dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain. Forsdale,1981
5. Louis Forsdale 1981, seorang ahli komunikasi dan pendidikan mengatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan
tertentu, sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara, dan diubah. “Comunication is the process by wich a system is establised,
maintained, and altered by means of shared signals that operate according to rules”
Dari beberapa komunikasi tersebut secara umum disimpulkan bahwa komunikasi merupakan proses pengiriman atau pertukaran stimulus, signal,
symbol, informasi baik dalam bentuk verbal maupun non verbal dari pengirim ke penerima pesan dengan tujuan adanya perubahan baik dalam aspek kognitif,
afektif maupun psikomotor.
2.1.2. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi Interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua atau tiga orang dengan jarak fisik di antara mereka yang sangat dekat, bertatapan
Universitas Sumatera Utara
muka atau bermedia dengan sifat umpan balik yang berlangsung cepat, adaptasi pesan bersifat khusus, serta memiliki tujuanmaksud komunikasi tidak berstruktur.
Komunikasi interpersonal dapat berlangsung antara profesional dan profesional dengan klien. Komunikasi antar profesional dapat terjadi antara perawat dengan
dokter, perawat dengan ahli gizi, perawat dengan tenaga kesehatan lainnya. Komunikasi antar profesional perawat, dokter, dan tenaga kesehatan lainnya
dengan lien atau keluarga klien merupakan komunikasi yang berlangsung dalam rangka membantu memecahkan masalah klien. Mundakir, 2006.
Komunikasi interpersonal adalah interaksi yang terjadi antara sedikitnya dua orang atau dalam kelompok kecil, yang memungkinkan setiap pesertanya
menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik ssecara verbal atau nonverbal terutama dalam keperawatan. Komunikasi interpersonal yang sehat
memungkinkan penyelesaian masalah, berbagai ide, pengambilan keputusan, dan pertumbuhan personal.
Menurut Nasir, Abdul, dkk 2009 komunikasi interpersonal memiliki sifat-sifat yaitu bersifat dua arah yang berati melibatkan dua orang dalam situasi
interaksi, ada unsur dialogis dan ditujukan kepada sasaran terbatas dan dikenal. Selain itu, Judy C. Person 1983 dalam Nasir, Abdul, dkk 2009 mengemukakan
bahwa komunikasi interpersonal bersifat transaksional yaitu tindakan pihak-pihak yang berkomunikasi secara serempak dalam menyampaikan dan menerima pesan.
Komunikasi interpersonal merupakan rangkaian tindakan, kejadian, dan kegiatan yang terjadi secara terus-menerus. Komunikasi interpersonal bukan suatu yang
statis tetapi dinamis. Hal ini berarti segala yang tercakup dalam komunikasi
Universitas Sumatera Utara
interpersonal selalu dalam keadaan berubah baik pelaku komunikasi, pesan, situasi, maupun lingkungannya.
2.1.3. Tujuan Komunikasi Interpersonal