Menciptakan ketertarikan dan menangkap perhatian Membangun rasa simpati Maksudnya adalah bagaimana membangun lingkungan komunikasi

2.1.10.1. Menciptakan ketertarikan dan menangkap perhatian

Sudah menjadi sifat dasar manusia bahwa mereka lebih cenderung tertarik dengan dirinya sendiri daripada orang lain. Oleh karena itu salah satu hal yang bisa kita lakukan agar orang lain menjadi tertarik dengan kita adalah dengan menumbuhkan ketertarikan kita kepada orag tersebut. Dengan kata lain, berhentilah untuk mebicarakan semua hal yang berkaitan dengan diri kita, namun cobalah untuk memberikan perhatian lebih kepada lawan bicara kita. Ajaklah dia untuk mendiskusikan segala hal mengenai dirinya seperti, model pakaian yang dia suka ataupun olahraga yang mereka gemari, sejenak kita lupakan diri kita sendiri. Dengan menciptakan ketertarikan kepada orang tersebut sebenarnya kita telah melakukan salah satu upaya pengumpulan informasi mengenai lawan bicara kita. Dengan begitu, sedikit demi sedikit kita dapat membuka tabir misteri lawan bicara kita dan membuat kita memiliki pengetahuan dalam menyikapi lawan bicara kita di kemudian hari. Selain itu, manfaat dari poin ini adalah membuat lawan bicara kita merasa aman apabila berhadapan dengan kita. Ia akan merasa diperhatikan. Akan tetapi, dalam upaya menciptakan ketertarikan ini hendaknya kita juga memperhatikan hal-hal tertentu yang kira-kira tidak membuat lawan bicar kita merasa seperti diinvestigasi. Memulai pembicaraan dengan mendiskusikan masalah cuaca, kemacetan lalu lintas, ataupun hal-hal umum lainnya kadang membuat lawan bicara memnjadi bosan. Universitas Sumatera Utara Hal lain yang perlu juga diperhatikan adalah sebaiknya kita tidak mengungkit-ungkit masalah-masalah yang sensitif seperti agama, ras, dan hal-hal tabuh lainnya sesuai dengan daerah asal dimana lawan bicara kita berasal.

2.1.10.2. Membangun rasa simpati Maksudnya adalah bagaimana membangun lingkungan komunikasi

dimana lawan bicara kita merasa percaya diri saat bicara dengan kita. Caranya antara lain dengan membuat suasana yang hangat saat berkomunikasi, menghilangkan suasana superior dan inferior, yakni bisa dengan kontak mata yang hangat dan bersahabat, menirukan bahasa tubuh lawan bicara, ataupun dengan menyebut nama lawan bicara kita berulang-ulang untuk menunjukkan rasa hormat kita kepadanya.

2.1.10.3. Percaya Diri