Pertimbangan Etik Pengumpulan Data

4.4 Pertimbangan Etik

Objek penelitian ini adalah manusia maka pertimbangan etik sangat penting. Penelitian ini dilakukan setelah proposal disetujui oleh institusi pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan izin pengumpulan data diperoleh dari direktur RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar. Menurut Nursalam 2009, ada beberapa pertimbangan etik yang diperhatikan pada penelitian ini yaitu : 1 Self Determination, peneliti memberi kebebasan kepada responden untuk menentukan apakah bersedia atau tidak untuk mengikuti kegiatan penelitian, 2 Informed Consent, peneliti menanyakan kesediaan menjadi responden setelah peneliti memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan, dan manfaat penelitian. Jika responden bersedia menjadi peserta penelitian maka responden diminta menandatangani lembar persetujuan, 3 Anonimity, peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data, tetapi akan memberikan kode pada masing-masing lembar persetujuan tersebut, 4 Confidentiality, peneliti menjamin kerahasiaan informasi responden dan kelompok data tertentu yang dilaporkan sebagai hasil penelitian.

4.5 Instrumen Penelitian

Informasi dari responden diperoleh dengan menggunakan alat pengumpulan data berupa kuesioner. Instrumen ini dimodifikasi oleh peneliti berdasarkan kuesioner penelitian Mulyani 2008 yang sesuai dengan tinjauan pustaka penelitian. Pada kuesioner faktor-faktor kecerdasan Emosi merupakan Universitas Sumatera Utara adaptasi dari alat tes kecerdasan emosi yang disusun oleh Robert K. Cooper dan Ayman Syawaf Mulyani, 2008. Instrumen peneliti terdiri dari tiga bagian yaitu kuesioner data demografi, faktor-faktor kecerdasan emosi dan komunikasi interpersonal.

4.5.1. Kuesioner Data Demografi

Kuesioner data demografi digunakan untuk mengkaji data demografi perawat yang bekerja di ruang rawat inap meliputi nomor responden, umur, jabatan, ruang, pendidikan, dan lama kerja.

4.5.2. Kuesioner Faktor-faktor Kecerdasan Emosi

Kuesioner kecerdasan emosi bertujuan untuk mengidentifikasi faktor- faktor kecerdasan emosi yang berhubungan dengan komunikasi interpersonal. Bagian ini menggunakan 25 pernyataan, terdiri dari 12 pernyataan positif, 13 pernyataan negatif. Untuk pernyataan positif , sangat sesuai nilai 4, sesuai nilai 3, kurang sesuai nilai 2, dan sangat tidak sesuai nilai 1. Untuk pernyataan negatif, sangat sesuai nilai 1, sesuai nilai 2, tidak sesuai nilai 3, dan sangat tidak sesuai mendapat nilai 4. Berdasarkan rumus statistik menurut Sudjana 2005, interval kelas adalah range R dibagi banyak kelas. Dimana R merupakan nilai tertinggi dikurangi nilai terendah yaitu sebesar 25 sedangkan nilai tertinggi 100 dan banyak kelas dibagi atas 2 kategori kelas untuk kecerdasan emosi, maka akan diperoleh panjang kelas sebesar 38. Dengan nilai terendah 25 sebagai batas bawah kelas interval Universitas Sumatera Utara pertama, maka kecerdasan emosi pada perawat ruang rawat inap di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar dikategorikan atas kelas sebagai berikut: kecerdasan emosi rendah = 25-62 kecerdasan emosi tinggi = 63-100 4.5.2.1.Kuesioner Kesadaran Emosi Kuesioner kesadaran emosi bertujuan untuk mengidentifikasi kesadaran emosi. Bagian ini menggunakan 5 pertanyaan untuk faktor kesadaran emosi, terdiri dari 1 pernyataan positif yaitu nomor 5, pernyataan negatif sebanyak 4 yaitu nomor 1,2,3, dan 4. Untuk pernyataan positif , sangat sesuai nilai 4, sesuai nilai 3, kurang sesuai nilai 2, dan sangat tidak sesuai nilai 1. Untuk pernyataan negatif, sangat sesuai nilai 1, sesuai nilai 2, tidak sesuai nilai 3, dan sangat tidak sesuai mendapat nilai 4. Berdasarkan rumus statistik menurut Sudjana 2005, interval kelas adalah range R dibagi banyak kelas. Dimana R merupakan nilai tertinggi dikurangi nilai terendah yaitu sebesar 5 sedangkan nilai tertinggi 20 dan banyak kelas dibagi atas 2 kategori kelas untuk kesadarn emosi, maka akan diperoleh panjang kelas sebesar 8. Dengan nilai terendah 5 sebagai batas bawah kelas interval pertama, maka kesadaran emosi pada perawat ruang rawat inap di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar dikategorikan atas kelas sebagai berikut: kesadaran emosi rendah = 5-12 kesadaran emosi tinggi = 13-20 Universitas Sumatera Utara 4.5.2.2.Kuesioner Pengendalian Emosi Kuesioner pengendalian emosi bertujuan untuk mengidentifikasi pengendalian emosi. Bagian ini Menggunakan 5 pernyataan untuk faktor pengendalian emosi, terdiri dari 3 pernyataan positif yaitu nomor 2,3, dan 5, pernyataan negatif sebanyak 2 yaitu nomor 1,dan 4. Untuk pernyataan positif , sangat sesuai nilai 4, sesuai nilai 3, kurang sesuai nilai 2, dan sangat tidak sesuai nilai 1. Untuk pernyataan negatif, sangat sesuai nilai 1, sesuai nilai 2, tidak sesuai nilai 3, dan sangat tidak sesuai mendapat nilai 4. Berdasarkan rumus statistik menurut Sudjana 2005, interval kelas adalah range R dibagi banyak kelas. Dimana R merupakan nilai tertinggi dikurangi nilai terendah yaitu sebesar 5 sedangkan nilai tertinggi 20 dan banyak kelas dibagi atas 2 kategori kelas untuk pengendalian emosi, maka akan diperoleh panjang kelas sebesar 8. Dengan nilai terendah 8 sebagai batas bawah kelas interval pertama, maka pengendalian emosi pada perawat ruang rawat inap di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar dikategorikan atas kelas sebagai berikut: pengendalian emosi rendah = 5-12 pengendalian emosi tinggi = 13-20 4.5.2.3.Kuesioner Motivasi Diri Kuesioner motivasi diri bertujuan untuk mengidentifikasi motivasi diri. Bagian ini Menggunakan 5 pernyataan untuk faktor motivasi diri, terdiri dari 3 pernyataan positif yaitu nomor 1,3, dan 4, pernyataan negatif sebanyak 2 yaitu nomor 2 dan 5. Untuk pernyataan positif , sangat sesuai nilai 4, sesuai nilai 3, Universitas Sumatera Utara kurang sesuai nilai 2, dan sangat tidak sesuai nilai 1. Untuk pernyataan negatif, sangat sesuai nilai 1, sesuai nilai 2, tidak sesuai nilai 3, dan sangat tidak sesuai mendapat nilai 4. Berdasarkan rumus statistik menurut Sudjana 2005, interval kelas adalah range R dibagi banyak kelas. Dimana R merupakan nilai tertinggi dikurangi nilai terendah yaitu sebesar 5 sedangkan nilai tertinggi 20 dan banyak kelas dibagi atas 2 kategori kelas untuk motivasi diri, maka akan diperoleh panjang kelas sebesar 8. Dengan nilai terendah 8 sebagai batas bawah kelas interval pertama, maka motivasi diripada perawat ruang rawat inap di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar dikategorikan atas kelas sebagai berikut: Motivasi diri rendah = 5-12 Motivasi diri tinggi = 13-20 4.5.2.4.Kuesioner Empati Kuesioner empati bertujuan untuk mengidentifikasi empati. Bagian ini Menggunakan 5 pernyataan untuk faktor empati, terdiri dari 3 pernyataan positif yaitu nomor 2,4 dan 5, pernyataan negatif sebanyak 2 yaitu nomor 1 dan 3. Untuk pernyataan positif , sangat sesuai nilai 4, sesuai nilai 3, kurang sesuai nilai 2, dan sangat tidak sesuai nilai 1. Untuk pernyataan negatif, sangat sesuai nilai 1, sesuai nilai 2, tidak sesuai nilai 3, dan sangat tidak sesuai mendapat nilai 4. Berdasarkan rumus statistik menurut Sudjana 2005, interval kelas adalah range R dibagi banyak kelas. Dimana R merupakan nilai tertinggi dikurangi nilai terendah yaitu sebesar 5 sedangkan nilai tertinggi 20 dan banyak kelas dibagi atas 2 kategori kelas untuk empati, maka akan diperoleh panjang kelas Universitas Sumatera Utara sebesar 8. Dengan nilai terendah 8 sebagai batas bawah kelas interval pertama, maka empati pada perawat ruang rawat inap di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar dikategorikan atas kelas sebagai berikut: Empati rendah = 5-12 Empati tinggi = 13-20 4.5.2.5.Kuesioner Hubungan Sosial Kuesioner hubungan sosial bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan sosial. Bagian ini Menggunakan 5 pernyataan untuk faktor kesadaran emosi, terdiri dari 2 pernyataan positif yaitu nomor 1, dan 3, pernyataan negatif sebanyak 3 yaitu nomor 2,4, dan 5. Untuk pernyataan positif , sangat sesuai nilai 4, sesuai nilai 3, kurang sesuai nilai 2, dan sangat tidak sesuai nilai 1. Untuk pernyataan negatif, sangat sesuai nilai 1, sesuai nilai 2, tidak sesuai nilai 3, dan sangat tidak sesuai mendapat nilai 4. Berdasarkan rumus statistik menurut Sudjana 2005, interval kelas adalah range R dibagi banyak kelas. Dimana R merupakan nilai tertinggi dikurangi nilai terendah yaitu sebesar 5 sedangkan nilai tertinggi 20 dan banyak kelas dibagi atas 2 kategori kelas untuk hubungan sosial, maka akan diperoleh panjang kelas sebesar 8. Dengan nilai terendah 8 sebagai batas bawah kelas interval pertama, maka hubungan sosial pada perawat ruang rawat inap di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar dikategorikan atas kelas sebagai berikut: Hubungan sosial rendah = 5-12 Hubungan sosial tinggi = 13-20 Universitas Sumatera Utara

4.5.3. Kuesioner Komunikasi Interpersonal

Kuesioner komunikasi interpersonal bertujuan untuk mengidentifikasi komunikasi interpersonal yang dilakukan perawat ruang inap di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar. Bagian ini menggunakan 10 pernyataan, terdiri dari 3 pernyataan positif yaitu nomor 4,5, dan10. Pernyataan negative sebanyak 7, yaitu nomor 1,2,3,6,7,8,dan 9. Untuk pernyataan positif , sangat sesuai nilai 4, sesuai nilai 3, kurang sesuai nilai 2, dan sangat tidak sesuai nilai 1. Untuk pernyataan negatif, sangat sesuai nilai 1, sesuai nilai 2, tidak sesuai nilai 3, dan sangat tidak sesuai mendapat nilai 4. Berdasarkan rumus statistik menurut Sudjana 2005, interval kelas adalah range R dibagi banyak kelas. Dimana R merupakan nilai tertinggi dikurangi nilai terendah yaitu sebesar 10 sedangkan nilai tertinggi 40 dan banyak kelas dibagi atas 2 kategori kelas untuk komunikasi interpersonal, maka akan diperoleh panjang kelas sebesar 15. Dengan nilai terendah 15 sebagai batas bawah kelas interval pertama, maka komunikasi interpersonal pada perawat ruang rawat inap di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar dikategorikan atas kelas sebagai berikut: Komunikasi interpersonal rendah = 10-24 Komunikasi interpersonal tinggi = 25-40 Universitas Sumatera Utara 4.6. Validitas dan Reliabilitas 4.6.1. Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur Notoatmodjo, 2010. Prinsip Validitas adalah pengukuran atau pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data dan instrumen harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Ada dua hal penting yang harus dipenuhi dalam menentukan validitas pengukuran, yaitu instrumen harus relevan isi dan relevan cara dan sasaran. Relevan isi adalah isi instrumen harus sesuai dengan tujuan penelitian tujuan khusus agar dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Relevan cara dan sasaran adalah instrumen yang disusun harus dapat memberikan gambaran terhadap perbedaan subjek penelitian Nursalam, 2009. Kuesioner ini, pengukuran validitasnya menggunakan relevan isi. Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini sudah divalidasi oleh dosen keperawatan yaitu Sri Eka Wahyuni, S.Kep, Ns, M.Kep. Kuesioner yang di uji validitasnya adalah kuesioner faktor-faktor kecerdasan emosi dan komunikasi interpersonal yang terdiri dari 35 pertanyaan.

4.6.2. Reliabilitas

Tes reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti sejauh mana alat tersebut tetap konsisten bila dilakukan beberapa kali dengan menggunakan alat ukur yang sama Notoadmojo, 2010. Uji reliabilitas dilakukan Universitas Sumatera Utara kepada 20 orang responden perawat rawat inap di Rumah Sakit Umum Pematangsiantar yang memenuhi kriteria sampel di luar dari perawat yang menjadi responden pada penelitian, kemudian peneliti menilai responnya. Instrumen yang akan diuji yaitu kuesioner faktor kecerdasan emosi 25 pertanyaan dan komunikasi interpersonal 10 pertanyaan. Kedua kuesioner tersebut akan diuji reliabilitasnya dengan menggunakan uji reliabilitas internal dimana menganalisis datanya dari satu kali hasil penetesan. Penilaian pada kedua kuesioner dengan menggunakan komputerisasi dengan analisis Cronbach Alpa karena kedua kuesioner tersebut menggunakan skor dalam rentangan tertentu Arikunto, 2010. Hasil uji reabilitas dengan menggunakan formula Cronbach Alpha dalam program SPSS versi 18 terhadap kuesioner faktor-faktor kecerdasan emosi yang terdiri dari kesadaran emosi adalah 0,860 lihat pada lampiran, Pengendalian emosi 0,858 lihat pada lampiran, motivasi diri 0,840 lihat pada lampiran, empati 0,896 lihat pada lampiran, dan hubungan sosial 0,892 lihat pada lampiran. Untuk komunikasi interpersonal juga menggunakan formula Cronbach Alpha dalam program SPSS versi 18 dengan nilai 0,956 lihat pada lampiran. Menurut Purwanto 2008 instrumen dikatakan reliabel apabila nilai reliabilitas lebih dari 0,70. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kuesioner faktor- faktor kecerdasan emosi yang terdiri dari kesadaran emosi, pengendalian emosi, motivasi diri, empati serta hubungan sosial dan komunikasi interpersonal perawat dengan pasien rawat inap yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel. Universitas Sumatera Utara

4.7. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dimulai setelah peneliti menerima surat izin pelaksana penelitian dari institusi pendidikan yaitu Fakultas Keperawatan USU dan surat izin dari lokasi penelitian yaitu RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar. Besar sampel pada pengumpulan data yaitu 60 orang. Pada saat pengumpulan data peneliti menjelaskan tujuan, manfaat dan prosedur pelaksanaan penelitian serta pada calon responden yang bersedia berpartisipasi diminta untuk mendatangani informed consent. Kemudian responden diminta untuk menjawab pertanyaan peneliti. Selama pengisian kuesioner, responden diberi kesempatan untuk bertanya kepada peneliti apabila ada pertanyaan yang tidak dipahami. Selesai pengisian, peneliti memeriksa kelengkapan pengisian dan bila ada data yang kurang lengkap, dapat langsung dilengkapi. Setelah didapatkan jumlah sampel sebanyak yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka pengumpulan data selesai dilaksanakan dan dilanjutkan untuk dilakukan analisa data.

4.8. Analisa Data