Peran Masyarakat Nelayan Dalam Pengembangan Organisasi Pondok

uang juga diyakini banyak berpengaruh besar dalam membantu kelancaran kinerja Pondok zakat, karena memang sebagian besar kinerja yang dilakukan pondok zakat adalah membantu fakir miskin, orang yang membutuhkan dan kegiatan sosial. Salah satu kegiatan sosial yang ada di Desa Eretan Wetan adalah dengan cara mengadakan aksi sosial bencana banjir berupa pengadaan dapur umum pada awal tahun 2014 lalu. Proses yang dilakukan dalam menyumbangkan uang ke Pondok zakat sangatlah praktis artinya masyarakat nelayan tidak harus pergi ke kantor Pondok zakatnya langsung karena para anggota yang tergabung dalam Pondok zakat memiliki tempa tinggal yang menyebar, dari lima blok yang ada di Desa Eretan Wetan yaitu blok pang-pang I rukun warga 1, blok pang-pang II rukun warga 2 , blok condong rukun warga 3, blok prempu I rukun warga 4 , dan blok prempu II rukun warga 5 hampir memiliki salah satu anggota dari pondok zakat, misalnya seperti di blok prempu terdapat pak casmin selaku sekertaris dari Pondok zakat kemudian di blok condong terdapat pak iyon selaku ketua dari pondok zakat, dan blok-blok lainnya sehingga memudahkan para nelayan dalam memberikan sumbangan setiap bulannya. 2. Menyumbang dalam bentuk tenaga Peranan yang dilakukan masyarakat nelayan dalam bentuk tenaga memang tidak bisa dikatakan besar, karena Memang pada dasarnya masyarakat nelayan Eretan lebih banyak menyumbangkan uangnya kepada pondok zakat ketimbang menyumbang dalam bentuk tenaga hal ini dikarenakan waktu yag dimiliki masyarakat nelayan lebih banyak dihabiskan untuk pekerjaanya di laut dibandingkan waktu yang dihabiskan untuk di darat. Namun walaupun demikian, tetap saja masyarakat nelayan Eretan setidaknya pernah ikut serta berperan dalam menyumbangkan tenagannya di pondok zakat. Menyumbang dalam bentuk tenaga biasanya dilakukan dari kalangan masyarakat nelayan manapun baik yang berada diatas ataupun yang berada di bawah garis kemiskinan, karena menyumbang dalam bentuk tenaga ini sifatnya gotong royong sesuai dengan budaya dan karakteristik masyarakat Eretan-Wetan yaitu simbatan. Sumbangan ini biasannya dilakukan setahun sekali yaitu ketika bulan ramadhan dimana pondok zakat melaksanakan salah satu progam kerjannya yaitu mengelola zakat, baik zakat fitrah, zakat maal ataupun infak. Para nelayan Eretan biasannya membantu dalam mendata fakir miskin yang ada di bloknya atau di sekitar lingkungannya, misalnya masyarakat nelayan yang berada di blok karang baru yang masih bagian dari blok pang-pang I atau masyarakat biasanya lebih banyak menyebutnya dengan sebutan blok muara, Mereka mendata fakir miskin yang berada di sekitar blok nya atau lingkungannya, dan begitu juga masyarakat nelayan di blok-blok lainnya. selain itu mereka juga membantu dalam mengkordinir zakat yang ada dilingkungan sekitarnya serta menyerahkan hasil zakatnya kepondok zakat jika berlebih atau mengambil zakat yang ada dipondok zakat ketika hasil zakat yang mereka dapatkan tidak memenuhi jumlah data fakir miskin yang ada di lingkungan mereka. memang pada umumnya di blok muara ini mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai nelayan sehingga mushola-mushola yang berada di blok muara ini diurus dan dikelola oleh masyarakat nelayannya sendiri. Selain itu, alasan mengapa blok muara mayoritas penduduknya adalah nelayan karena di blok muara ini daerahnya lebih dekat dengan laut ketimbang blok-blok lainnya, sehingga masyarakat yang tingal di blok muara ini lebih cenderung memilih pekerjaan sebagai nelayan. Menurut peneliti keterbiasaan masyarakat menyebutkan blok karang baru sebagai blok muara ini selain karena daerahnya yang berdekatan dengan laut penamaan blok muara ini juga di ambil karena kata laut dalam bahasa Eretannya atau dalam bahasa jawannya adalah muara sehingga terciptalah penamaan blok muara. Gambar 4.1 Alur Peran Masyarakat Nelayan

E. Pengaruh Pondok zakat Terhadap Masyarakat Nelayan

Setiap lembaga yang berdiri pasti memiliki peranan dan pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar, baik pengaruh yang dirasakan dalam jumlah besar maupun kecil atau baik pengaruh yang positif maupun negatif. Pondok zakat yang berdiri di Desa Eretan sejak tahun 2006 pastinnya memiliki pengaruh terhadap masyarakat sekitarnya. Menurut para informan penelitian ini pengaruh-pengaruh yang dirasakan antara lain adalah: 1. Pengaruh dalam bidang Agama Di dalam divisi yang ada di Pondok zakat terdapat divisi yang menangani tentang sosial dan keagama yaitu divisi pengembangan sosial keagamaan. Seperti yang talah di jelaskan dalam penjelasan tiap divisinya, divisi sosial keagamaan ini menjadi ujung tombak keberadaan Pondok zakat Al-ikhlas karena progam-progam keagamaan di distribusikan melalui divisi ini. Progam-progam tersebut diantarannya adalah santunan untuk guru-guru ngaji, imam rawatib, guru-guru Madrasa Diniyah Peran Masyarakat Nelayan Tenaga Uang Pondok Zakat Pondok Zakat Masyarakat Awaliyah MDA dan Madrasah Ibtidaiyah MI yang ada di Desa Eretan- Wetan secara periodic atau berkala, selain itu divisi ini juga memberikan tunjangan saranafasilitas ibadah yang membutuhkan. Dari penjelasan diatas, dalam menangani atau memperbaiki agama masyaraka Eretan atau khusunya masyarakat nelayan pondok zakat memang tidak terjun langsung dalam mengajarkan atau terjun langsung dalam menceramahi masyarakat yang biasanya dilakukan tiap satu minggu sekali di mushola-mushola tertentu. Dalam hal ini pondok zakat hanya memberikan dan memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan dari beberapa kegiatan yang dilakukan oleh tiap mushola, contohnya pada mushola Nurul Iman yang berada di blok pang-pang I para anggota musholanya melakukan kegiatan rutin yaitu setiap harinnya kecuali hari minggu malam senin setiap ba’da solat magrib sampai isya dilakukan untuk mengaji anak-anak yang dipandu oleh beberapa guru ngaji laki-laki dan perempuan, kemudian juga setiap satu minggu sekali tepatnya pada hari minggu malam senin, mushola ini mendatangkan penceramah dari Desa Eretan maupun lain Desa Eretan untuk ceramah di mushola Nurul Iman. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengayomi dan membimbing masyarakat Eretan Wetan baik dari generasi tua mapun muda agar lebih mengenal dan memahami agama dengan baik lagi. Kegiatan-kegiatan yang telah dipaparkan diatas memang tidak dilakukan pondok zakat secara langsung, menurut peneliti hal ini bisa dikarenakan jumlah anggota pondok zakat yang minim dan juga karena dalam setiap kegiatan pastinya terdapat orang yang lebih professional dan menguasai hal-hal tersebut sehingga Pondok zakat hanya membantu prosesnya saja. Namun dari hasil penelitian ini menurut peneliti upaya pondok zakat dalam membantu kelancaran proses kegiatan-kegiatan tersebut memiliki peranan yang cukup besar, karena dengan adanya bantuan dari pondok zakat berupa santunan untuk pengajar-pengajar dan penceramah setiap tahunnya dapat meningkatkan semangat serta motivasi dalam menjalankan kegiatan, selain itu santunan ini juga guna memberikan penghargaan kepada para pengajar dan penceramah Desa atas jerih payah yang mereka berikan dalam satu tahunnya. karena memang tidak sedikit guru-guru ngaji atau penceramah di desa-desa kurang mendapatkan perhatian dari wargannya, sehingga peranan pondok zakat ini berpengaruh positif pada kegiatan tersebut. Kemudian selain dari itu kegiatan pondok zakat juga secara tidak langsung telah mengajarkan salah satu ajaran agama Islam tentang kewajiban masyarakat sebagai mahluk sosial yaitu kebersamaan dan saling berbagi. 2. Pengaruh dalam bidang sosial Seperti yang telah di jelaskan bahwasannya divisi pengembangan sosial keagamaan Dalam bidang sosial menjadi ujung tombak keberadaan Pondok zakat. Sehinga selain berpengaruh dalam bidang agama keberadaan Pondok zakat juga memiliki pengaruh sosial bagi masyarakat di Desa Eretan khusunya masyarakat nelayan yang menurut informan Pondok zakat jumlah masyarakat miskinnya masih tergolong banyak. Pengaruh pengaruh tersebut salah satunya diperoleh dari kegiatan-kegiatan Pondok zakat yang di progamkan oleh divisi pengembangan sosial keagamaan yaitu dengan adanya pengadaan mobil ambulan murah bagi keluarga miskin, pebagian sembako ketika musim paceklik, kesehatan masyarakat dan dana pralaya atau penyediaan kain kafan. Selain dari progam-progam yang diberikan oleh divisi pengembangan sosial keagamaan, divisi pemberdayaan ekonomipun ikut serta dalam memberikan progam yang berpengaruh bagi masyarakat Desa Eretan Wetan Progam tersebut adalah progam pengadaan Baitul Mal Wa Tamwil atau yang biasa disebut juga dengan progam BMT. Progam BMT ini diadakan sekaligus membekukan divisi pemberdayaan ekonomi sehingga anggota yang termasuk dalam divisi pemberdayaan ekonomi konsen terhadap BMT. Progam BMT ini diadakan untuk membantu masyarakat Desa Eretan Wetan dalam mengembangkan usahannya, selain itu BMT juga di adakan agar masyarakat Eretan yang membutuhkan bantuan dalam bentuk uang tidak terjerat oleh pinjaman rentenir yang dimana rentenir ini menerapkan sistem melipat gandakan sekian persen dari hutang yang kita pinjam setiap harinnya. Pola kerja yang dilakukan BMT yaitu dengan cara memberikan pinjaman atau modal kepada masyarakat Desa Eretan yang membutuhkan, jumlahnya di sesuaikan oleh usaha atau kebutuhan apa yang mereka perlukan kemudian pembayaran bisa dilakukan dengan cara menyicil atau tunai. Tetapi dari setiap pembayaran yang dilakukan akan dikenakan infak yang tidak ditentukan jumlahnya. Namun progam BMT yang dijalankan oleh Pondok zakat ini tidak berjalan sesuai harapan dimana banyak ditemukan kendala-kendala seperti sulitnya masyarakat eretan dalam membayarkan hutangnya sehingga Pondok zakat mengalami kerugian besar seperti yang diungkapkan oleh ketua Pondok zakat. “pemberdayaan ekonomi kan sekarang dibekukan dulu, karena memang sudah dialokasikan sebesar 70 juta dibentuk untuk pemodalan awal BMT, kebetulan ya kurang maksimal lah karena tingkat kemacetannya sekitar50 lebihlah hampir 60 karena memang ketika dana itu kita tarik itu hanya dari 70 tarolah di potong dana administrasi apalah sekitar 5 juta itu hanya kembali sekitar 28 juta aja.” 75 Dari progam-progam sosial pondok zakat yang telah dijabarkan diatas, pastinya terdapat pengaruh-pengaruh yang dirasakan oleh masyarakat Desa Eretan. Pengaruh-pengaruh tersebut bisa di analisa dari 75 Iyon Supriyono, Ketua Pondok Zakat, Wawancara Pribadi Pada Tanggal 29032015, Eretan-Wetan Indramayu