Masyarakat Nelayan fishing communities

antara bulan desember sampai februari. Ketiga, musim kowulo, antara bulan maret sampai mei, dimana laut tenang, angin bertiup pagi hari dari tenggara dan siang hari dari Timur Laut. Keempat, musim petaruh antara bulan juni sampai Agustus, dengan kondisi angin sama dengan musim sebelumnya, tetapi laut bergelombang kecil. Mu sim yang di anggap sebagai “Musim Paceklik” adalah pada saat Musim barat musim keenam antara bulan Desember sampai Februari. Pada musim ini hampir semua nelayan tidak melakukan operasi penangkapan ikan dikarenakan laut bergelombang besar disertai hujan dan keruhnya air laut. 27

D. Kondisi Kehidupan Masyarakat Nelayan Saat ini

Dari definisi masyarakat nelayan yang kita bahas sebelumnya, bahwasannya dalam arti umum masyarakat nelayan adalah masyarakat yang mata pencahariannya menangkap ikan dan hasil-hasil laut lainnya, dengan menggunakan laut sebagai wadahtempatnya. Kemudian, dilihat dari prilakunnya dilapangan, masyarakat nelayan dapat dibedakan menjadi: a. Masyarakat nelayan tradisional Kelompok nelayan ini merupakan mayoritas dari jumlah penduduk yang hidup di daerah pesisir pulau-pulau terpencil, yang jumlahnya lebih dari 40 juta. Sehari hari mereka melaut hanya sekedar mencari makan bagi keluargannya. Siklus kehidupan para nelayan tradisional ini berlangsung turun temurun. Dibeberapa daerah dipantai selatan, dan utara jawa, riau, Sumatra timur, dan utara, Maluku, dan irian jaya 27 Syamsir salam dan amir fadhilah. loc. cit., h. 35-38 b. Masyarakat nelayan modern Biasa disebut nelayan mesin, nelayan berdasi atau nelayan kaya. Gologan atau kelompok ini merupakan minoritas, tinggal di kota-kota besar dan pusat kota, mendapatkan hasil penangkapan yang sangat besar di laut dengan sarana armada kapal ikannya yang besar dan berteknologi canggih. Mereka memiliki modal yang cukup untuk membeli beberapa kapal ikan, dengan tenaga kerja direkrut dari para nelayan tradisional. Sebagian besar para nelayan modern menjalin kerjasama dengan pihak asing. 28

E. Pengertian Pengembangan dan Pengembangan Organisasi

Pengembangan OrganisasiPO Organizational DevelopmentOD pada prinsipnya merupakan suatu proses di mana pengetahuan, konsep- konsep, dan praktek-praktek yang berkaitan dengan perilaku organisasi digunakan secara efektif untuk membantu organisasi dalam mencapai tujuannya. Proses ini juga termasuk bagaimana meningkatkan kualitas kinerja organisasi dan sekaligus meningkatkan produktivitas organisasi. Pengembangan organisasi pada dasarnya berbeda dengan berbagai upaya perubahan organisasi yang dilakukan secara terencana, seperti upaya perubahan dengan melakukan pembelian peralatan baru, atau merancang ulang sebuah desain, ataupun menyusun ulang suatu kurikulum sekolah, atau suatu departemen pada suatu fakultas. Hal ini karena fokus kajian PO itu terletak pada peningkatan kemampuan organisasi untuk dapat mengetahui dan memecahkan berbagai masalah yang dihadapi organisasi itu sendiri. 28 Soebandi slamet, Pemberdayaan Kehidupan Nelayan Guna Meningkatkan Pariwisata Dan Kesejahteraan Masyarakat Dalam Rangka Pembangunan Nasional. skripsi Tanhana Dharmma Mangrva, 2002, h.12-14, tidak dipublikasikan Dengan demikian, pengembangan organisasi pada kenyataannya berorientasi pada peningkatan atau kemajuan kinerja sistem; di mana organisasi sebagai suatu sistem dengan bagian-bagian yang terdapat di dalamnya, dapat mempengaruhi atau memberi dampak positif dalam interaksinya dengan lingkungan yang lebih luas lagi, yaitu lingkungan di luar organisasi. 29 Kenneth N. Wexley dan Gary A. Yukl dalam buku mereka yang berjudul organizational behavior and personnel psychology mengemukakan 13 ciri umum pengembangan organisasi sebagai berikut. 1. Pegembangan organisasi mengandung suatu sistem organisasi total. Seperti yang ditunjukan oleh beckhard, hal ini tidak perlu berarti bahwa keseluruhan organisasi harus terlibat. Akan tetapi, pengembangan organisasi dapat dimulai dalam setiap subsistemnya yang secara relative bebas untuk menentukan rencana dan masa depannya sendiri missal suatu pabrik yang otonom. 2. Pengembangan organisasi memandang organisasi dari sudut ancangan atau pendekatan sistem. Organisasi dipandang sebagai serangkaian bagian komponen utuh yang saling berhubungan. Orang yang melaksanakan praktik menyadari bahwa apabila satu bagian dari sistem total dengan cara apapun berubah, hal ini akan mempunya banyak pengaruh terhdap bagian- bagian dari sistem yang lain. 3. Pengembangan organisasi dibantu oleh manajemen puncak. Manajemen puncak harus menunjukan tanggung jawab dan kesadaran akan usaha pengembangan organisasi yang nyata. 4. Sering digunakan pelayanan seorang perantara perubahan pihak ketiga. Perantara mungkin seorang anggota organisasi, akan tetapi harus bersifat ekstern terhadap subsistem organisasi khusus yang memprakarsai usaha pengembangan organisasi. 5. Pengembangan organisasi merupakan suatu usaha terencana. 6. Pengembangan organisasi dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dan kesehatan organisasi. 7. Pengembangan organisasi menggunakan pengetahuan ilmu perilaku. Campur tangan pengembangan organisasi didasarkan atas pengetahuan dan tekhnologi yang diperoleh dari berbagai ilmu perilaku: kepemimpinan, komunikasi, motivasi, penentuan tujuan, ilmu pengetahuan, hubungan antar kelompok, perilaku kelompok kecil, 29 Oetojo, Boedhi, Pengembangan Organisasi, http:www.ut.ac.id manajemen pertentangan, sikap, struktur organisasi, dan hubungan antar pribadi. 8. Pengembangan organisasi merupakan suatu proses jangka panjang. Sering memerlukan beberapa tahun untuk mengdakan suatu perubahan organisasi yang berarti dan abadi. 9. Pengembangan organisasi merupakan suatu proses yang terus menerus, tanpa berhenti. 10. Pengembangan organisasi terutama memusatkan pada pengubahan sikap, prilaku dan hasil kerja kelompok atau tim organisasi ketimbang pada individu. 11. Pengembangan organisasi terutama bertumpu pada pengalaman seperti bertentangan dengan pengetahuan didatik. Meskipun pengembangan organisasi dapat mengandung pemberian pengetahuan berdasarkan fakta- fakta melalui kuliah atau ceramah dan diskusi kelompok, pengembangan organisasi banyak bertumpu pada anggota-anggota organisasi yang benar- benar mengalami, mengadakan percobaan dengan, dan mencerminkan bentuk-bentuk perilaku yang baru. 12. Pengembangan organisasi menggunakan suatu model campur tangan riset tindakan. Aspek-aspek kunci model mengandung pengumpulan data riset tentang suatu sistem yang terus menerus oleh perantara perubahan, melakukan diagnosis pendahuluan, mengumpanbalikkan dan membicarakan data ini dengan kelompok klien, perencanaan tindakan bersama oleh perantara dank lien, tindakan dan diagnosis ulangan. 13. Pengambangan organisasi menekankan pentingnya penentuan tujuan dan kegiatan perencanaan. Salah satu ciri penting dari progam pengembangan organisasi adalah mengajari individu-individu dan kelompok-kelompok bagaimana menentukan tujuan-tujuan yang dapat diukur dan realistis, dan bagaimana pengubah tujuan-tujuan ini menjadi tindakan. 30

F. Pengertian Organisasi

Masyarakat kita merupakan masyarakat yang terdiri dari organisasi- organisasi. Kita dilahirkan di dalam organisasi, dididik melalui organisasi dan hampir semua dari kita melewati masa hidup dengan bekerja untuk kepentingan organisasi. Kita juga memanfaatkan sebagian besar waktu yang senggang untuk kegiatan membeli, bermain maupun berdoa di dalam organisasi. Selain itu sebagian besar umat manusia akan meninggal di dalam 30 Moekijat, Pengembangan Organisasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, , h.1995