sehingga anggota yang termasuk dalam divisi pemberdayaan ekonomi konsen terhadap BMT. Progam BMT ini diadakan untuk membantu
masyarakat Desa Eretan Wetan dalam mengembangkan usahannya, selain itu BMT juga di adakan agar masyarakat Eretan yang membutuhkan
bantuan dalam bentuk uang tidak terjerat oleh pinjaman rentenir yang dimana rentenir ini menerapkan sistem melipat gandakan sekian persen
dari hutang yang kita pinjam setiap harinnya. Pola kerja yang dilakukan BMT yaitu dengan cara memberikan
pinjaman atau modal kepada masyarakat Desa Eretan yang membutuhkan, jumlahnya di sesuaikan oleh usaha atau kebutuhan apa yang mereka
perlukan kemudian pembayaran bisa dilakukan dengan cara menyicil atau tunai. Tetapi dari setiap pembayaran yang dilakukan akan dikenakan infak
yang tidak ditentukan jumlahnya. Namun progam BMT yang dijalankan oleh Pondok zakat ini tidak berjalan sesuai harapan dimana banyak
ditemukan kendala-kendala seperti sulitnya masyarakat eretan dalam membayarkan hutangnya sehingga Pondok zakat mengalami kerugian
besar seperti yang diungkapkan oleh ketua Pondok zakat. “pemberdayaan ekonomi kan sekarang dibekukan dulu,
karena memang sudah dialokasikan sebesar 70 juta dibentuk untuk pemodalan awal BMT, kebetulan ya kurang maksimal lah karena
tingkat kemacetannya sekitar50 lebihlah hampir 60 karena memang ketika dana itu kita tarik itu hanya dari 70 tarolah di
potong dana administrasi apalah sekitar 5 juta itu hanya kembali
sekitar 28 juta aja.”
75
Dari progam-progam sosial pondok zakat yang telah dijabarkan diatas, pastinya terdapat pengaruh-pengaruh yang dirasakan oleh
masyarakat Desa Eretan. Pengaruh-pengaruh tersebut bisa di analisa dari
75
Iyon Supriyono, Ketua Pondok Zakat, Wawancara Pribadi Pada Tanggal 29032015, Eretan-Wetan Indramayu
keadaan masyarakat Desa Eretan yang kurang mampu menjadi lebih terbantu dengan adanya progam yang dilakukan oleh Pondok zakat.
79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasan dan penelitian yang peneliti lakukan bahwasannya masyarakat nelayan memiliki peranan dalam mengembangkan organisasi
sosial Pondok zakat. Hal ini dikarenakan mayoritas penduduk Eretan Wetan bekerja sebagai nelayan sehingga Peningkatan kualitas dari Pondok zakat
yang semakin tahun semakin meningkat pastinya tidak lepas dari peranan masyarakat sekitar atau peranan dari masyarakat nelayan eretan yang memang
80 sebagian besar penduduknya bekerja sebagai nelayan. Peranan dalam setiap masyarakat memang sangat diperlukan agar setiap masyarakat dapat
berinteraksi satu sama lain. Begitu pula dengan masyarakat nelayan Eretan, mereka melakukan peranan agar dapat menyesuaikan perilaku sendiri dengan
perilaku orang-orang sekelompoknya. Peranan-peranan yang dilakukan masyarakat nelayan antara lain adalah peranan menyumbang dalam bentuk
uang dan peranan menyumbang dalam bentuk tenaga. Menyumbang dalam bentuk uang memang banyak dilakukan oleh
masyarakat nelayan karena selain praktis, menyumbang dalam bentuk uang juga diyakini banyak berpengaruh besar dalam membantu kelancaran kinerja
Pondok zakat, karena memang sebagian besar kinerja yang dilakukan pondok zakat adalah membantu fakir miskin, orang yang membutuhkan dan kegiatan
sosial yang ada di Desa Eretan Wetan. Selain menyumbang dalam bentuk uang, menyumbang dalam bentuk tenaga juga dilakukan oleh masyarakat
nelayan Eretan, menyumbang dalam bentuk tenaga ini sifatnya gotong royong. Sumbangan ini biasannya dilakukan setahun sekali yaitu ketika bulan
ramadhan dimana pondok zakat melaksanakan salah satu progam kerjannya
yaitu mengelola zakat, baik zakat fitrah, zakat maal ataupun infak. Para
nelayan
Eretan biasannya membantu dalam mendata fakir miskin yang ada di blok nya atau di sekitar lingkungannya.
B. Saran
Bagi masyarakat nelayan yang ada di Desa Eretan-Wetan agar lebih meluangkan waktu untuk berpartisipasi dalam kegiatan Pondok zakat Eretan.
Serta diharapkan dapat memelihara dan mempergunakan sarana dan prasarana yang telah diberikan oleh Pondok zakat dengan baik dan turut serta dalam
membantu kelancaran progam-progam yang telah di adakan oleh Pondok zakat, contohnya Progam BMT.
Saran dan masukan juga ditujukan untuk Pondok zakat. Untuk Pondok zakat diharapkan mampu mempertahankan progam-progam yang telah ada,
selain itu diharapkan untuk kedepannya kinerja anggota Pondok zakat lebih baik dan lebih maksimal, sehingga tidak terjadi lagi kerugian seperti kerugian
yang dialami akibat kurang maksimalnya kinerja ketika menjalankan progam BMT.
Untuk pemerintah diharapkan dapat membantu dalam memfasilitasi kebutuhan Pondok zakat sehingga organisasi Pondok zakat ini dapat
menjalankan progamnya sesuai dengan visi dan misi. Saran diajukan juga untuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
diharapkan dapat menambah banyak referensi tentang masyarakat pesisir pantai, sehingga dapat membantu penelitian-penelitian selanjutnya yang
membahas tentang masyarakat pesisir pantai. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan mampu mengembangkan aspek
lain dari penelitian ini, misalnya peneliti melakukan penelitiannya terkait dengan kehidupan masyarakat nelayan, atau meneliti tentang pengaruh
lembaga-lembaga keagamaan bagi masyarakat sekitar. Sehingga hal ini dapat menambah pengetahuan serta referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya.
81
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Dindin, Tingkat Partisipasi Masyarakat Petani, Nelayan, dan Buruh dalam Pembangunan. Skripsi pada pasca sarjana UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, jakarta, 2003 Ahmadi, Abu, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003
Budhisantoso, Kehidupan Masyarakat Nelayan di Muncar Kabupaten Banyuwangi, Propinsi Jawa Timur, Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 1991 Budiaman, Strategi Adaptasi Masyarakat Nelaya Dalam Menghadapi Masa Lanjut
Usia. Skripsi Universitas Indonesia. Depok, 2002, h.21 Casmin, “Eretan Kami Berkarya”, Eretan: Pondok Zakat, 2014
Catatan lapangan, http:id.wikipedia.orgwikiPenelitian_lapangan, diaksess pada 29 januari 2014 pukul 09:38
E.Pinontoan Anglyane,
“Peran Lembaga Sosial Keagamaan dalam Penanggulangan Kemiskinan”. Skripsi pada pasca sarjana Universitas
Indonesia 1992 Endah,
Candra, “Pemukiman Nelayan”, Skripsi TEKNIK-UI Etzioni, Amita. Organisasi-Organisasi Modern. Jakarta: Universitas Indonesia
UI-Press, 1985 Hari,
Susanto, “ Kondisi Sosial Ekonomi Nelayan Indonesia”, Masyarakat Indonesia, Jakarta, agustus 1986
Hidayat, Herman, Masyarakat Indonesia, jilid XII Nomer 2, Jakarta: Lipi, 1986, h. 229
Instrument penelitian, https:afidburhanuddin.wordpress.com20130924teknik-pengumpulan-
data-dan-instrumen-penelitian. Diakses pada 12 januari 2014 pukul 14.20 Kahmad, Dadang, Sosiologi Agama, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2006
Keaneka ragaman hayati. http:kkp.go.idindex.phparsipc9822KEANEKARAGAMAN-HAYATI-
LAUT-INDONESIA-TERBESAR-DI-DUNIA?category_id. Di akses 12 januari pukul 06.15
Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta,2009 M. Elly , dan Setiadi, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Jakarta: Kencana Prenada
Media Grup, 2007 Maryati, kun dan suryawati, juju. Sosiologi untuk SMAMA Kelas X. Jakarta: esis,
2012, h. 66 Marzali, Amri. Antropologi dan Pembangunan Indonesia. Jakarta: Kencana
Pranada Media Group, 2005 Moekijat, Pengembangan Organisasi. Bandung: PT Rosdakarya Bandung, 1995
Nugraha Ilham, Agama dan Organisasi Agama, www.hanz-one.blogspot.com, 7 Januari 2014.
Nuraini, “Kehidupan Sosial Keagamaan Masyarakat Nelayan Mouroami di Pulau Tidung Kepulauan Seribu
”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007 Objek dan metode penelitian,
http:elib.unikom.ac.idfilesdisk1449jbptunikompp-gdl-megimaulan- 22401-4-babiii.pdf. Di akses pada 10 januari, pukul 14.30
Oetojo, Boedhi, Pengembangan Organisasi, http:www.ut.ac.id, 18 November 2014
Pengertian observasi, http:mastarmudi.blogspot.com201007pengertian- observasi.html. Diakses pada 12 januari 2014 pukul 19.10
Pengertian sampel, http:konawe-online.blogspot.com201207definisi-populasi- dan-sampel-menurut.html diakses pada 9 januari 2015 jam 7.25
Pengolahan dan analisis data hasil penelitian, http:file.upi.eduDirektoriDUAL- MODESPENELITIAN_PENDIDIKANBBM_8.pdf. Diakses pada 12
januari 2014 pukul 19.44 Rahardjo, Sosiologi Pedesaan, Jakarta: Universitas Terbuka, 2001 h. 2.1
Salam, syamsir, dan fadhilah, amir. Sosiologi pedesaan. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008