perjuangan ditunjukkan seluruh bangsa Indonesia, tidak terkecuali rakyat dan para pemuda Eretan.
62
3. Jumlah Penduduk
Luas wilayah Eretan 179,800 ha. Sementara seluas 49,266 ha adalah wilayah pemukiman penduduk, sisanya berupa persawahan,
lahan tambak, ladang garam, lahan kuburan, dll. Hasil sensus tahun 2004, menyatakan Eretan memiliki jumlah penduduk 11.710 jiwa
dengan komposisi 5928 jiwa adalah laki-laki, sedang sebanyak 5728 jiwa adalah kaum perempuan, data ini menjadikan Eretan salah satu
desa dengan jumlah penduduk terbesar dan pemukiman padat di wilayah kecamatan Kandanghaur.
Table 4.1 Jumlah Penduduk Masyarakat Eretan-Wetan
No Jumlah Penduduk Menurut
1 Jenis kelamin
Laki-laki 5.502 jiwa
Perempuan 5.728 jiwa
Jumlah 11.230 jiwa
2 Kewarganegaraan
WNI 11.230 jiwa
WNA -
3 Agama
Islam 11.063 jiwa
Kristen 167 jiwa
Hindu -
Budha -
4 Mata Pencaharian
PNS 52 jiwa
ABRI 6 jiwa
Swasta 746 jiwa
62
Casmin, eretan untukmu kami berkarya, Eretan: Pondok zakat Eretan, 2014, h. 2-4
Pedagang 1.084 jiwa
Tani 46 jiwa
Pertukangan 65 jiwa
Buruh 709 jiwa
Pensiunan 23 jiwa
Nelayan 2.034 jiwa
Pemulung 3 jiwa
Jasa 27 jiwa
5 Usia
Kelompok pendidikan 00-03 tahun
170 jiwa 04-06 tahun
90 jiwa 07-12 tahun
1.320 jiwa 13-15 tahun
586 jiwa 16-18 tahun
633 jiwa 19- keatas
208 jiwa Kelompok tenaga kerja
10-14 tahun 74 jiwa
15-19 tahun 1,522 jiwa
20-26 tahun 2,244 jiwa
27-40 tahun 1,119 jiwa
41-56 tahun 974 jiwa
57- keatas 405 jiwa
6 Tingkat Pendidikan
Pendidikan umum TK
479 jiwa SD
3.491 jiwa SMPSLTP
3.069 jiwa SMASLTA
2.579 jiwa
AkademiD1-D3 171 jiwa
Sarjana S1-S3 37 jiwa
Pendidikan khusus Pondok pesantren
115 jiwa Madrasah
2.937 jiwa SLB
3 jiwa Kursusketerampil
an 34 jiwa
Sumber : Data Monografi Desa Eretan Wetan
4. Budaya dan Karakteristik Masyarakat Eretan-Wetan
Masyarakat adalah kumpulan sekian banyak individu, kecil atau besar yang terikat oleh satuan adat, ritus, atau hukum khas, dan
hidup bersama. Setiap masyarakat mempunyai ciri khas dan pandangan hidupnya. Mereka melangkah berdasarkan kesadaran
tentang hal tersebut. Inilah yang melahirkan watak dan kepribadiannya yang khas. Eretan sebagai kampung nelayan tentunya
sama seperti daerah lain yang yang ada di nusantara, yakni mememiliki ciri khas dan pandangan hidupnya yang bisa
diidentifikasi atau dibedakan dengan daerah lainnya. a.
Nadranan Eretan merupakan satu di antara tiga daerah sentra produksi
ikan terbesar di Kabupaten Indramayu selain Dadap Kecamatan Juntinyuat dan Karangsong Kecamatan Indramayu, Eretan juga
dikenal sebagai kampung nelayan yang memiliki tradisi dan budaya masyarakat yang unik sebagai bagian masyarakat pesisir
pantura. Salah satu budaya yang tetap lestari dan masih mendapat
apresiasi positif dari masyarakat adalah pesta laut atau yang
dikenal dengan istilah nadran.
Nadran adalah satu tradisi budaya yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat pesisir, secara harfiah
kata nadran terambil dari bahasa Arab dari akar kata Nadara yang berarti Kaul, janji atau nadar. Masyarakat pesisir, dan Eretan
khususnya memahami nadran sebagai manivestasi rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia dan rizki-Nya
yang berlimpah dari laut sehingga perlu adanya pegejawantahan atau simbolisasi rasa syukur. Biasanya perayaan nadran dilakukan
dengan melakukan larung umbi rampe ke tengah-tengah laut yang selanjutnya diperebutkan oleh para nelayan sebagai simbolisasi
berebut rizki Allah dari laut. b.
Simbatan Banyak masyarakat luar Eretan yang memahami bahwa
karakter masyarakat pesisir dikenal sebagai masyarakat yang temperamen, keras, lagi suka tawuran. Padahal sebenarnya
masyarakat pesisir memiliki budaya dan tradisi kerja sama dan semangat gotong royong yang kuat, hal ini bisa kita dapati dalam
banyak tradisi dan istilah-istilah masyarakat nelayan yang menggambarkan adanya kebutuhan dan jalinan kerja sama antara
yang satu dengan yang lain, pola kerja sama ini sudah demikian melembaga dalam hampir setiap pekerjaan yang sifatnya massal,
seperti menangkap ikan, menarik perahu, resepsi, atau saat menyelengarakan acara adat dan keagamaan, istilah yang paling
populer untuk pola gotong royong ini di masyarakat Eretan
dikenal dengan istilah Simbatan.
Istilah ini berasal dari kata simbatsambat yang secara sederhana dapat diartikan meminta memberi bantuan.Tradisi ini