Pengertian Perlindungan Hukum Parate Eksekusi sebagai Perlindungan Hukum

Tanggungan selalu mengikuti objek jaminan dalam tangan siapapun droit de suite, 6. Pemberian Hak Tanggungan dilakukan dengan Akta Otentik. Dari uraian di atas perlindungan hukum yang diberikan kepada kreditur adalah dengan menggunakan perlindungan hukum yang represif, karena bertujuan untuk menyelesaikan sengketa antara kreditur dan debitur jika terjadi kredit macet. 59

BAB IV ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG

NOMOR 1993KPdt2012 A. Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 1993KPdt2012 1. Para Pihak Putusan ini merupakan kasus antara Neny Tarina Lavau, selaku Direktur CV. Feralex Indonesia, bertempat tinggal di Jalan Skip I, nomor 24, RT. 013 RW. 02, Kelurahan Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, dalam hal ini memberi kuasa kepada Sehat Damanik, S.H., M.H., dan kawan-kawan, para advokat Kantor Advokat-Pengacara DSS Partners, beralamat di Gedung JCD, Lantai 3, Jalan K.H. Wahid Hasyim Nomor 27, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 8 Maret 2011, Pemohon Kasasi dahulu PenggugatPenggugat melawan 4 pihak Termohon Kasasi dahulu para TergugatTerbanding yaitu yang pertama PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk, Cq PT. Bank Danamon Indonesia, Kantor Cabang Jakarta Danau Sunter, berkedudukan di Jalan Danau Sunter Utara, Blok B1 B, Nomor 15-16, jakarta, 14350, diwakili oleh Ali Yong dan Fransiska Oei selaku Direktur, dalam hal ini memberi kuasa kepada Sabar M. Simamora, S.H., M.H., dan kawan-kawan, para advokat pada Kantor Advokat Konsultan Hukum Sabar Simamora Partners, beralamat di Wisma Daria Lantai 3 302, Jalan Iskandarsyah Raya Nomor 7, Jakarta Selatan, 12160, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 8 April 2011. Termohon Kasasi kedua, Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang KPKNL Jakarta IV, yang berkedudukan di Jalan Prapatan Nomor 10, Senen, Jakarta Pusat, diwakili oleh Mulia P. Nasution, selaku Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan atas nama Menteri Keuangan Republik Indonesia, dalam hal ini memberi kuasa kepada Dr. Indra Surya S.H., M.H., Kepala Biro Bantuan Hukum pada Sekretariat Jenderal Kementrian Keuangan dan kawan-kawan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 25 Juli 2011, Termohon Kasasi ketiga yaitu PT. Balai Lelang Royal yang berkedudukan di Ir. H. Juanda Raya, Nomor 27A, Jakarta Pusat dan Termohon Kasasi keempat, Amina, bertempat tinggal di Jalan Agung Permai 1-3 RT. 018 RW. 010, Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

2. Posisi Kasus

Kasus ini berawal dari Penggugat sebagai Nasabah Tergugat I yang mendapatkan fasilitas kredit sebesar Rp 580.000.000, lima ratus delapan puluh juta rupiah, sebagaimana yang tertuang dalam Akta Perjanjian Kredit No. 53 di hadapan Notaris Osrimami, SH pada tanggal 21 Desember 2004 dengan memberikan tanah sebagai jaminan berupa satu bidang tanah yang terdaftar atas nama penggugat dengan sertifikat Hak Milik No:179Sunter Jaya beserta bangunan yang ada di atasnya. Namun Penggugat hanya mampu menjalankan kewajibannya sampai dengan September tahun 2006 hingga menyebabkan penunggakan pembayaran. Kemudian Tergugat I melakukan pelelangan terhadap jaminan yang diagunkan oleh Penggugat pada 25 Maret 2008. Pihak Penggugat mengatakan tidak pernah mendapatkan pemberitahuan mengenai tanggal pelaksanaan lelang, sehingga Penggugat melalui kuasa hukumnya mengirimkan surat untuk meminta bukti tanda Surat Pemberitahuan dan Pengumuman Lelang namun belum mendapatkan respon apa-apa. Jaminan yang dilelang dijual dengan harga Rp 500.000.000,00 lima ratus juta rupiah, berbeda jauh dengan harga sebenarnya pada saat dilakukan penjualan yang mencapai Rp 1.710.597.125. Penggugat menduga adanya kerjasama antara Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV untuk merugikan Penggugat. Penggugat menuntut kepada Pengadilan Negeri Jakarta Utara untuk memberikan putusan dalam perkara ini sebagai berikut: Dalam Provisi: -Mengabulkan permohonan provisi yang diajukan oleh Penggugat untuk seluruhnya; -Meletakkan sita jaminan terhadap objek harta benda yang diagunkan oleh Penggugat terhadap Tergugat I. -Menyatakan bahwa Penetapan No. 44Eks2008PN.Jkt.Ut tentang Penetapan Eksekusi ditangguhkan pelaksanaannya sampai dengan perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap. Dalam Pokok Perkara: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menanyakan Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III telah melakukan perbuatan melawan hukum yang menimbulkan kerugian bagi Penggugat; 3. Menyatakan pelaksanaan lelang yang dilakukan oleh KP2LN Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang Negara Jakarta IV tertanggal 25 Maret 2008 terhadap tanah dan bangunan dengan sertifikat Hak Milik No. 179Sunter Jaya tanggal 31 Desember 1997 seluas 180 M², terletak di Jalan Skip II Blok F1 Kav. 12, Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara batal demi hukum karena telah dilakukan secara cacat formalbertentangan dengan ketentuan lelang; 4. Memerintahkan KP2LN Jakarta IV untuk melakukan pelelangan ulang terhadap tanah dan bangunan dengan sertifikat Hak Milik No. 179Sunter Jaya tanggal 31 Desember 1997 seluas 180 M², terletak di Jalan Skip II Blok F1 Kav. 12, Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara agar sesuai dengan ketentuan dan prosedur lelang yang berlaku; 5. Menghukum Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III untuk membayar kerugian materiil dan imateriil yang diderita oleh Penggugat secara tanggung renteng; 6. Menghukum dan memerintahkan Tergugat I dan tergugat II untuk menyampaikan permohonan maaf secara tertulis kepada Penggugat melalui Surat Kabar Kompas dan Media Indonesia selama tiga hari berturut-turut; 7. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan terhadap harta benda yang merupakan objek yang diagunkan Penggugat kepada Tergugat I; 8. Menghukum Tergugat I, II, dan III untuk membayar uang paksa sebesar Rp 1.000.000,00 satu juta rupiah hari untuk setiap hari keterlambatan para Tergugat dalam memenuhi amar putusan ini; 9. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan lebih dahulu walaupun ada perlawanan, bantahan, banding maupun kasasi uitvoerbaar bij voorraad; 10. Menghukum Tergugat untuk membayar semua biaya perkara. Terhadap gugatan tersebut, Tergugat I, II dan III mengajukan eksepsi. Dalam Eksepsi Tergugat I, Tergugat membantah dan menolak dengan tegas dalil-dalil yang dikemukakan oleh Penggugat kecuali yang dengan tegas diakui kebenarannya oleh Tergugat I. Gugatan Penggugat keliru dan kabur obscuur libels bahwa Penggugat mendasarkan gugatannya pada dalil adanya perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat I sementara Penggugat juga mengakui bahwa antara