4. Pejabat Pembuat Akta Tanah PPAT adalah pejabat umum yang
diberi wewenang untuk membuat akta pemindahan hak atas tanah, akta pembebanan hak atas tanah, dan akta pemberian kuasa
membebankan Hak Tanggungan menurut peraturan perundang- undangan yang berlaku.
5. Akta Pemberian Hak Tanggungan APHT adalah akta PPAT yang
berisi pemberian Hak Tanggungan kepada kreditur tertentu sebagai jaminan untuk pelunasan piutangnya.
6. Kantor Pertanahan adalah unit kerja Badan Pertanahan Nasional di
wilayah kabupaten, kotamadya, atau wilayah administratif lain yang setingkat, yang melakukan pendaftaran hak atas tanah dan
pemeliharaan daftar umum pendaftaran tanah. 7.
Parate Eksekusi ialah pelaksanaan langsung tanpa melalui proses pengadilan.
8. Perlindungan Hukum adalah memberikan pengayoman kepada hak
asasi manusia yang dirugikan orang lain dan perlindungan tersebut diberikan kepada masyarakat agar mereka dapat menikmati semua
hak-hak yang diberikan oleh hukum.
F. Metode Penulisan
1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian hukum normatif yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti
bahan pustaka atau data sekunder, yang terdiri dari bahan hukum primer,
bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Bahan-bahan hukum tersebut disusun secara sistematis, dikaji kemudian ditarik suatu
kesimpulan dalam hubungannya dengan masalah yang diteliti. 2.
Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
perundang-undangan statute approach dan pendekatan kasus case approach. Pendekatan perundang-undangan yang meliputi penelitian
terhadap hukum, sumber-sumber hukum, atau peraturan perundang- undangan yang bersifat teoritis dan dapat digunakan untuk menganalisa
permasalahan yang akan di bahas secara benar. Pendekatan kasus dilakukan dengan cara menelaah kasus terkait dengan isu yang dihadapi
dan telah menjadi putusan berkekuatan hukum tetap. Di harapkan adanya pemahaman terhadap konsep hak tanggungan beserta aturan-aturannya
yang mengikat para pihak terutama debitur agar tidak terjadi perbuatan melawan hukumpelanggaran hukum.
3. Bahan Hukum
a. Bahan Hukum Primer
Bahan hukum primer merupakan bahan hukum bersifat otoritatif. Artinya sumber-sumber hukum yang dibentuk oleh pihak yang
berwenang. Badan hukum primer terdiri dari peraturan perundang- undangan, catatan resmi dalam pembuatan perundang-undangan.
10
Bahan hukum primer yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
10
Johnny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, cet.IV Malang: Bayumedia Publishing, 2008, h. 141