Pertimbangan Hakim. Pertimbangan Hakim dalam Memutus Perkara pada Putusan

saldo kredit; 3 Penataan kembali restructuring yaitu perubahan syarat- syarat kredit berupa: penambahan dana bank dan atau konversi seluruh atau sebagian tunggakan bunga menjadi pokok kredit baru, dan atau konversi seluruh atau sebagian kredit menjadi penyertaan modal dalam perusahaan, yang disertai dengan penjadwalan kembali dan atau persyaratan kembali. Penyelesaian kredit semacam ini merupakan langkah alternatif sebelum dilakukan penyelesaian melalui lembaga yang lebih bersifat yudisial. 1 Dari ketiga cara di atas, permasalahan kredit yang dialami oleh Nany Tarina Lavau selaku nasabah peminjam atau debitur dengan PT Bank Danamon Indonesia Kantor Cabang Jakarta Danau Sunter selaku kreditur tidak menggunakan salah satu ataupun gabungan dari cara di atas. Pihak kreditur atau bank langsung melayangkan surat peringatan perihal keterlambatan pembayaran kredit oleh debitur kemudian langsung mengeksekusi tanah yang dijaminkan oleh debitur dengan alasan kewanprestasian debitur. Padahal seharusnya pihak bank bisa memberikan tawaran dalam bentuk penjadwalan ulang, persyaratan kembali atau perubahan syarat-syarat kredit sebelum menempuh jalur parate eksekusi yang kemudian berakhir di pengadilan. Restrukturisasi kredit menurut SK Direksi BI Nomor 31150KEPDIR tanggal 12 November 1998 tentang Restrukturisasi Kredit, Pasal 1 huruf d, adalah upaya yang dilakukan bank dalam kegiatan usaha perkreditan agar 1 Iswi Hariyani, Restrukturisasi dan Penghapusan Kredit Macet Jakarta: Gramedia, 2010, h. 159 debitur dapat memahami kewajibannya, yang dilakukan antara lain melalui: penurunan suku bunga kredit, pengurangan tunggakan bunga kredit, pegurangan tunggakan pokok kredit, perpanjangan jangka waktu kredit, penambahan fasilitas kredit, pengambilalihan aset debitur sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan konversi kredit menjadi penyertaan modal sementara pada perusahaan debitur. 2 Mengenai pengambilalihan aset debitur sesuai dengan peraturan yang berlaku salah satunya tercantum dalam SK Direksi BI Nomor 31150KEPDIR tanggal 12 November 1998 tentang Restrukturisasi Kredit di atas. Begitupun mengenai parate eksekusi yang dilakukan oleh pihak bank, memang tidak bertentangan dengan peraturan yang ada. Tapi selama penjadwalan ulang, persyaratan kembali atau perubahan syarat-syarat kredit masih bisa dilakukan sebagai alternatif dalam menyelesaikan kredit macet, parate eksekusi yang kemudian berujung di pengadilan seharusnya bisa dihindari sehingga pelaksanaan parate eksekusi hak tanggungan tidak hanya menguntungkan bagi pihak kreditur tapi juga mementingkan pihak debitur sebagai pihak yang berpartisipasi dalam perjanjian. Dalam melakukan transaksi ekonomi seperti peminjaman kredit pada bank, hendaknya baik dari pihak bank maupun nasabah menggunakan prinsip Ekonomi Pancasila yang menjunjung tinggi nilai-nilai kelembagaan Pancasila sebagai ideologi negara dengan kelima silanya, secara utuh maupun sendiri-sendiri. Jika Pancasila mengandung lima asas, maka semua 2 Ibid, h. 160