Pembatasan dan Perumusan Masalah

hukum bagi kreditur dalam perjanjian kredit dengan jaminan hak tanggungan.

E. Kerangka Teoritis dan Konseptual

1. Kerangka Teoritis Teori yang digunakan dalam kasus ini adalah teori perlindungan hukum oleh Philipus M. Hadjon, dalam kepustakaan hukum berbahasa Belanda dikenal dengan sebutan “rechtbescherming van de burgers”. 7 Dari pendapat di atas bisa ditarik bahwa perlindungan hukum berasal dari kata rechtbescherming dalam bahasa Belanda. Adanya hubungan hukum yang terjadi antara kreditur dan debitur menciptakan adanya perlindungan hukum bagi keduanya dengan saling tidak mengurangi perlindungan hukum dari tiap pihak. Hans Kelsen mengemukakan dalam teorinya mengenai pertanggungjawaban bahwa seseorang bertanggung jawab secara hukum terhadap suatu perbuatan tertentu atau karena ia memikul tanggung jawab hukum tersebut yang berarti ia bertanggung jawab apabila ia melakukan suatu perbuatan yang bertentangan dengan hukum. 8 Subekti mengemukakan bahwa: 9 7 Philipus M. Hadjon, Perlindungan Hukum bagi Rakyat Indonesia: Sebuah Studi tentang Prinsip- Prinsipnya, Penanganannya oleh Pengadilan dalam Lingkungan Peradilan Umum dan Pembentukan Peradilan Administrasi Negara Surabaya: Bina Ilmu, 1987, h. 1 8 Hans Kelsen, General Theory Of Law and State, Teori Umum Hukum dan Negara, Dasar-Dasar Ilmu Hukum Normatif sebagai Ilmu Hukum Deskriptif Empirik, Penerjemah Somardi Jakarta: BEE Media Indonesia, 2013, h. 95 9 Subekti, Hukum Acara Perdata Jakarta: BPHN, 1977, h. 128 Eksekusi berasal dari kata “executie” yang artinya melaksanakan putusan hakim ten uitvoer legging van vonnissen. Di mana maksud eksekusi adalah melaksanakan secara paksa putusan pengadilan dengan bantuan kekuatan umum, guna menjalankan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Dalam pengetian yang lain; eksekusi putusan perdata secara paksa sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku karena pihak tereksekusi tidak bersedia melaksanakan secara sukarela. 2. Kerangka Konseptual Untuk memberikan arah atau pedoman yang jelas dalam penelitian ini, maka perlu memahami definisi-definisi berikut: 1. Hak Tanggungan atas tanah beserta benda-benda yang berkaitan dengan tanah, yang selanjutnya disebut Hak Tanggungan, adalah hak jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, berikut atau tidak berikut benda-benda lain yang merupakan satu kesatuan dengan tanah itu, untuk pelunasan utang tertentu, yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada kreditur tertentu terhadap kreditur-kreditur lain. 2. Kreditur adalah pihak yang berpiutang dalam suatu hubungan utang- piutang tertentu. 3. Debitur adalah pihak yang berutang dalam suatu hubungan utang- piutang tertentu.