1. Apabila debitur cidera janji, maka kreditur berdasarkan hak
pemegang Hak Tanggungan Pertama dapat menjual objek Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Undang-
Undang Hak Tanggungan, objek Hak Tanggungan dijual melalui pelangan umum;
2. Apabila debitur cidera janji, berdasarkan titel eksekutorial yang
terdapat dalam sertifikat Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat 2 UUHT dijual melalui pelelangan umum;
3. Atas kesepakatan pemberi dan pemegang Hak Tanggungan,
penjualan objek Hak Tanggungan dapat dilaksanakan di bawah tangan jika dengan demikian akan diperoleh harga tertinggi yang
menguntungkan harga tertinggi.
C. Parate Eksekusi sebagai Perlindungan Hukum Terhadap Kreditur.
1. Pengertian Perlindungan Hukum
Perlindungan hukum menurut Satjipto Rahajo, adalah untuk melindungi kepentingan seseorang dengan cara mengalokasikan suatu
kekuasaan kepadanya untuk bertindak dalam rangka kepentingannya tersebut.
15
Sedangkan perlindungan hukum menurut Philipus M. Hadjon ada dua bentuk perlindungan hukum bagi rakyat yaitu: Pertama, perlindungan
hukum preventif artinya rakyat diberi kesempatan mengajukan pendapatnya sebelum keputusan pemerintah mendapat bentuk yang
15
Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum , Cet. V Bandung: Citra Aditya Bakti, 2001, h. 53
definitif yang bertujuan untuk mencegah terjadinya sengketa. Kedua, perlindungan hukum represif yang bertujuan menyelesaikan sengketa.
16
Dalam proses pemberian kredit yang dilakukan oleh pihak bank selaku kreditur kepada debitur, kemungkinan terjadi resiko seperti
kemacetan dalam pelunasan hutang oleh debitur sangatlah besar. Sehingga diperlukan jaminan kebendaan yang dipersyaratkan oleh bank
kepada debitur guna menjamin pelunasan kredit tersebut. Jaminan yang paling banyak digunakan adalah hak atas tanah, karena nilai atau
harganya yang cenderung meningkat.
2. Parate Eksekusi sebagai Perlindungan Hukum
Sebenarnya istilah parate ekskusi secara tersurat tidak pernah tertuang dalam
peraturan perundang-undangan.
Istilah parate
eksekusi sebagaimana yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya secara
etimologis berasal dari kata “paraat” dalam bahasa Belanda yang artinya
siap ditangan, sehingga parate eksekusi dikatakan sebagai sarana yang siap di tangan. Menurut kamus hukum, parate eksekusi mempunyai arti
pelaksanaan yang langsung tanpa melewati proses pengadilan atau hakim. Dalam kamus hukum terbitan Citra Umbara, 2008, parate executie
diartikan hak alat-alat perlengkapan administrasi negara untuk melelang harta benda orang yang tidak memenuhi kewajiban hukumnya,
mengembalikan hutang, melunasi pajak yang terhutang, dan lain
16
Philipus M. Hadjon, Op.Cit, h. 84