2. Dalam pengelolaan arsitektur ini diusahakan mudah. Hasil dari kerja prinsip ini adalah dapat membantu kerjasama antar divisi.
3. Arsitektur yang dikembangkan harus aman. 4. Data dan informasi harus dilindungi dari akses oleh pihak-pihak yang
tidak berwenang. 5. Arsitektur dirancang agar mudah melakukan penambahan dan
pengembangan. 6. Penerapan arsitektur multi-tier dan arsitektur berbasis komponen.
7. Menggunakan open technology. 8. Definisi dari data harus konsisten di semua bagian organisasi, harus
dikelola sebagai suatu aset, data harus tersedia bagi pihak yang membutuhkan dalam tugasnya, serta harus ada pemilik yang bertanggung
jawab atas kualitasnya.
Setelah kerangka dibuat, maka tahap selanjutnya adalah menetapkan prinsip-prinsip yang akan digunakan. Pada tabel 4.1 menggambarkan segala
principle yang akan dipakai. Ini dapat dilihat jelas pada principle catalog dibawah ini:
4.1.1 Prinsip-prinsip Perancangan Enterprise Architecture EA
Prinsip-prinsip berikut ini untuk memberikan bimbingan kepada proses pengambilan keputusan arsiteltur teknologi informasi, menentukan struktur dan
komposisi dari komponen arsitektur, menentukan kriteria untuk memilih
teknologi dna produk yang akan digunakan, dan juga dalam desain arsitektur dan implementasi.
Prinsip-prinsip yang akan digunakan sebagai acuan dalam perancangan adlaah sebagai berikut:
1. Keputusan arsitektur yang dibuat harus sesuai dengan tujuan, aktivitas, serta proses bisnis di Dinas Tata Kota, Bangunan, dan Permukiman Kota
Tangerang Selatan. 2. Arsitektur yang dikembangjan harus mendukung kesinambungan bisnis.
3. Arsitektur yang dikembangkan harus aman. 4. Dara informasi dan sistem harus dilindungi dari akses oleh pihak-pihak
yang tidak berwenang. 5. Data yang mudah diakses.
6. Perancangan arsitektur aplikasi yang mudah digunakan. 7. Penerapan arsitektur multi-tier dan arsitektur berbasis komponen.
8. Independensi teknologi.
Setelah prinsip-prinsip sudah ditetapkan maka dibuat tabel principle catalog untuk lebih menggambarkan prinsip-prinsip yang akan dipakai oleh Dinas
Tata Kota, Bangunan, dan Permukiman Kota Tangerang Selatan dan menjelaskan tujuan dari setiap prinsip-prinsipnya.
Tabel 4.1 Principle Catalog
No Prinsip
Tujuan 1.
Keputusan arsitektur harus mengacu
pada tujuan
strategis dan proses bisnis pada Dinas Tata Kota,
Bangunan dan Pemukiman. Mendukung kemampuan adaptasi
terhadap proses bisnis Memperkuat hubungan antara
infrastruktur dan proses bisnis serta lebih mudah menyelaraskan
proses bisnis ketika perubahan terjadi.
2. Pengelolaan arsitektur ini
diusahakan mudah. Meningkatkan kemampuan untuk
berbagi data dan sumber daya lain dalam
pelayanan kepada
pengguna dan
membantu kerjasama antar divisi.
3. Arsitektur
yang dikembangkan harus aman.
Dapat meminimalisasi dampak atas bencana alam.
Mampu bertahan dari serangan eksternal seperti virus, worm,
hack, syware, crack, phising, denial of service.
4. Data
Previlege Perlindungan Data
Untuk melindungi dari akses pihak-pihak
yang tidak
berwenang. Mengatur stakeholder dalam
mengolah data.
5. Arsitektur dirancang agar
mudah melakukan
penambahan dan
pengembangan. Memungkinksn respon yang lebih
cepat apabila ada perubahan yang dapat berakibat pada infrastruktur
yang bersifat adaptif.
6.
Penerapan arsitektur multi- tier dan arsitektur berbasis
komponen. Memudahkan
kegiatan penggantian
komponen yang
rusak meningkatkan
availability. Memudahkan
duplikasi dan
upgrading modul.
7.
Menggunakan open
technology. Menghindari ketergantungan pada
vendor. Menjamin dukungan produk yang
kuat terhadap teknologi. Meminimalisasi training manusia
yang harus dilakukan setiap kali ada perubahan dalam pilihan
vendor.
8.
Data yang konsisten. Tersedianya kebutuhan bagi pihak
yang membutuhkan. Meminimalkan
resiko akan
kerancuan jika
ada pengembangan
yang akan
dikerjakan.
4.1.2 Identifikasi 5W+1H