penelitian ini, objek penelitian penulis dilakukan di Dinas Tata Kota, Bangunan dan Permukiman Kota Tangerang Selatan DTKBDP
2.4.3 Requirement Management
Reuqirement Management adalah proses pengelolaan kebutuhan arsitektur di seluruh fase TOGAF ADM. Tujuan dari proses ini adalah untuk
menentukan kebutuhan arsitektur enterprise, kebutuhan itu disimpan lalu dimasukkan ke dalam fase yang sesuai The Open Group, 2009
Sumber daya yang harus dikembangkan dalam tahapan ini adalah skenario aktivitas. Skenario aktivitas mencakup process business alur aktivitas
dan issue permasalahan dalam organisasi. Process business yang dimaksud adalah penjelasan sistem yang sedang berjalan pada organisasi.
Requirement Management memiliki input, serta langkah-langkah, dan berupa output sebagai berikut:
a. Input 1. Keadaan sistem pada saat ini.
2. Data inventaris sarana dan prasarana pendukung TIK. b. Langkah-langkah
1. Menganalisa kekurangan dan kelebihan dari kondisi sistem pada saat ini.
2. Identifikasi permasalahan dari kondisi sistem pada saat ini. 3. Membuat solusi dari setiap permasalahan pada kondisi sistem saat ini.
c. Output 1. Tabel permasalahan organisasi, yang menjelaskan daftar permasalahan
dari setiap aktivitas organisasi. 2. Tabel solusi aktivitas, yang berisi tentang permasalahan dari setiap
aktivitas beserta solusi yang akan mengatasi permasalahan tersebut. 3. Tabel solusi sistem informasi, pada tabel ini hampir sama dengan tabel
solusi altivitas. Tetapi, perbedaannya ada pada kolom solusi. Pada tabel ini, solusi yang akan diberikan sudah menyebutkan sistem atau
aplikasi apa saja yang nantinya seharusnya digunakan dalam mengatasi permasalahan organisasi.
2.4.4 Phase A : Architecture Vision
Fase ini untuk menciptakan keselarasan pandangan bagaimana pentingnya EA untuk pencapaian tujuan organisasi. Elemen kunci dalam fase ini
adalah visi, misi, strategi, serta tujuan perusahaan yang telah didokumentasikan. Kesemuanya itu dibutuhkan untuk menetapkan visi arsitektur yang baru.
Beberapa tahap yang dilakukan di fase ini adalah: 1. Menentukanmenetapkan proyek.
2. Mendefinisikan tujuan dan penggerak bisnis. 3. Review prinsip arsitektur termasuk prinsip bisnis.
4. Mendefinisikan apa yang di dalam dan luar ruang lingkup. 5. Mendefinisikan batasan-batasan.
6. Mengidentifikasi kebutuhan bisnis dan visi arsitektur. Fase visi arsitektur memiliki input, langkah-langkah dan output sebagai
berikut: a. Input
1. Prinsip aktivitas, sasaran aktivitas dan penggerak aktivitas. b. Langkah-langkah
1. Menguraikan tujuan aktivitas, penggerak aktivitas, dan kendala aktivitas.
2. Mendefinisikan apa saja yang ada di dalam dan di luar ruang lingkup arsitektur pada saat ini.
3. Mengembangkan visi arsitektur. c. Output
1. Mengidentifikasi semua aktivitas yang ada di dalam organisasi. identifikasi tersebut dihasilkan dalam value chain, diagram yang
mengidentifikasi dan mengelompokkan seluruh aktivitas mana saja yang nantinya akan masuk ke dalam kelompok aktivitas
utama dan aktivitas pendukung. 2. Hasil identifikasi stakeholder dengan aktivitas yang ada dalam
organisasi untuk mengetahui keterlibatan setiap stakeholder dalam organisasi, dan untuk mengetahui kebutuhan stakeholder
dalam pembuatan arsitektur. Identifikasi ini nantinya akan dijelaskan dalam stakeholder map matrix, matriks yang akan
menjelaskan hubungan antara stakeholder dengan aktivitas dalam organisasi.
2.4.5 Phase B : Business Architecture